Yuk, Lepaskan Diri dari Jeratan Gaya Hidup Konsumtif dengan 6 Cara Ini !



Ada banyak resolusi yang dibuat oleh orang-orang untuk menjadi arah 2023. Menghilangkan perilaku konsumtif menjadi salah satunya. Apalagi, kalau gaya hidup ini diikuti dengan nggak mau ketinggalan tren. Nah, gaya hidup ini sering dikaitkan dengan istilah “YOLO” dan “FOMO”, Sobat Treasury. 

YOLO adalah singkatan You Only Live Once (kamu hanya hidup sekali). Kamu bisa membeli apa pun dengan uang yang dimiliki. Toh namanya juga hidup cuma sekali ini. Sementara itu, FOMO adalah Fear of Missing Out (takut kehilangan momen/ketinggalan). FOMO merupakan perasaan takut ketinggalan dan pandangan orang lain bisa bersenang-senang dan punya kehidupan yang lebih baik bagimu. Motto ini sering membuat orang cenderung mengikuti apa yang sedang nge-hits, termasuk urusan belanja.

Sebenarnya sah-sah saja jika kamu mengikuti YOLO dan FOMO asalkan berhati-hati dan bisa “gas dan rem”. Tapi, yang jadi masalahnya, tak sedikit orang kebablasan dan cenderung menghabiskan uangnya sehingga menjadi sangat konsumtif. 

 

Lalu, bagaimana caranya agar bisa bebas dari perilaku konsumtif?

Sobat Treasury bisa melakukan beberapa cara agar bisa lepas dari cengkeraman perilaku ini. 

Pertama, membuat anggaran belanja. Anggaran ini merupakan salah satu cara untuk mengatur aliran uang.  Di sini kamu bisa merencanakan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik sehari-hari maupun bulanan. Sobat Treasury bisa memasukkan rencana pengeluaran di setiap pos. 

Kedua, mengendalikan diri. Membuat anggaran belanja lebih mudah daripada mengendalikan diri ketika mendapatkan godaan untuk mengeluarkan uang untuk belanja di luar kebutuhan. Sobat Treasury membutuhkan pengendalian diri yang kuat untuk melawan godaan belanja di luar kebutuhan. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, seperti mengurangi jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Barang-barang yang tertera di display tidak jarang “merayu” kamu untuk mengeluarkan uang, padahal itu semua di luar kebutuhan. 

Ketiga, berhenti menggunakan kartu kredit. Kartu kredit memang mempermudah untuk membeli barang atau membayar tagihan. Kamu cukup menggesek kartu kredit untuk berbelanja, baik secara offline maupun online. 

Kemudahan inilah yang bisa membuatmu semakin terdorong untuk berbelanja berlebihan, apalagi jika kamu tidak bisa mengendalikan diri. Tahu-tahu nanti tagihan kartu ini membengkak. Agar tidak termakan bujuk rayu kartu pembayaran itu, Sobat Treasury bisa beralih ke uang tunai. Tentu saja penggunaan uang tunai harus bijak agar pengeluaran tetap sesuai jalur. 

Keempat, teliti membeli barang. Ketika berbelanja, tidak ada salahnya melirik barang-barang yang harganya lebih terjangkau dan lebih mengedepankan fungsi daripada gengsi. Dengan prinsip ini, kamu bisa terhindar dari pemborosan, Sobat Treasury. 

Kamu Bisa Lakukan Dua Hal Ini

Kelima, menabung. Kebiasaan ini terlihat sederhana, tetapi tidak sedikit orang susah melakukannya, terutama bagi mereka yang punya gaya hidup konsumtif. 

Sobat Treasury bisa memulainya dengan nominal yang kecil, misalnya menyisihkan Rp5 ribu-Rp10 ribu dari pengeluaran harian. Atau, kamu juga bisa menyisihkan di awal sebanyak 10 persen dari gaji. Kamu bisa menempatkan uang ini di tempat yang terpisah dari rekening gaji, ya.  Jika rutin melakukan kebiasaan ini, lama-lama uang tabungan akan bertambah banyak dan bisa menjadi cadangan untuk kebutuhan mendesak.

Keenam, mulai investasi. Cara ini juga efektif untuk menghindarkan kamu dari perilaku konsumtif. Selain membuat harta berkembang biak, investasi bisa membantumu untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. Ketika kamu sudah tak lagi produktif, investasi bisa menutup kebutuhan masa tua.

Sobat Treasury bisa menyisihkan 10 persen dari penghasilan untuk investasi, lho. Kamu bisa melirik instrumen yang rendah risiko jika baru nyemplung ke dunia investasi.

 

Emas menjadi salah satu instrumen yang cocok bagi pemula. Selain tahan karat dan nilainya terlindung dari inflasi, logam mulia ini punya harga yang cenderung stabil daripada instrumen lainnya. 

Beli Emas yang Nggak Bikin Kantong Kering

Sobat Treasury juga tak perlu repot pergi ke toko untuk beli emas. Kamu bisa membeli secara online, emas digital di Treasury.  Treasury menawarkan emas dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Selain itu, ada jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. 

Kamu juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho! Selain emas digital dan fisik, Treasury juga menawarkan koin emas Koin Nusantara dan koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle.  Ada juga fitur-fitur lainnya seperti Rencana Emas yang mempermudah kamu untuk merencanakan keuangan serta Jamimas untuk mendapatkan pendanaan dengan menjual sementara saldo emas digital. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Oke banget, kan, fitur-fitur Treasury? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!