Waduh, Ini 4 Penyakit Keuangan yang Buat Gen Z Susah Kaya



Penyakit keuangan bisa menimpa siapa saja. Selain milenial, generasi Z atau Gen Z pun juga rentan terkena masalah keuangan. 

Kalau masalah keuangan dibiarkan, nantinya ini akan memperburuk kondisi finansial mereka. Bahkan, generasi yang lahir pada 1995 – 2010 ini bisa stress. 

Menurut survei Deloitte pada 2022, 47 persen Gen Z merasa stress dan cemas terhadap kondisi keuangan masa depan. Lalu, 42 persen di antaranya juga merasa tertekan dengan kondisi keuangan sehari-hari.

Lalu, apa saja penyakit keuangan yang sering dialami oleh Gen Z?

 

1. Susah Mengendalikan Gaya Hidup 

Gaya hidup konsumtif dan boros menjadi dasar masalah keuangan serius. Mau finansial sekuat apa pun, kalau sudah boros, keuangan akan berantakan. 

Tidak jarang generasi ini menghabiskan uangnya untuk memenuhi lifestyle. Misalnya, sering jajan dengan dalih self reward atau nongkrong di tempat yang mewah. Ada juga yang sering belanja barang untuk gengsi.

Masalah ini bisa makin parah kalau mereka juga mengandalkan kartu kredit untuk memenuhi lifestyle yang tidak sesuai dengan penghasilan. Alih-alih bisa menabung, yang ada tagihan bisa makin membengkak dan makin membebani keuangan. Terlalu banyak wish list juga menjadi salah satu penyebab mereka susah mengendalikan lifestyle. Ada baiknya generasi ini mulai membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan. Kalaupun mau merealisasikan keinginan, lebih baik satu-satu dan tidak langsung sekaligus.

Itulah yang membuat generasi ini susah menyisihkan uang dan membuat dana darurat. Karena nggak ada dana darurat, ada juga yang sampai mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

 

2. Sering Terbawa FOMO dan YOLO

Analis menyebut generasi milenial dan Gen Z ini cenderung lebih memahami finansial dan investasi. Akan tetapi, mereka juga cenderung kesulitan mengatur pemikiran dan psikologis untuk mengikuti tren FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once). 

Dua generasi ini juga disarankan oleh analis untuk belajar mengendalikan diri, apalagi untuk menghadapi godaan belanja barang yang kurang penting. Ditambah lagi, mereka juga harus mulai memikirkan investasi agar masa depan bisa lebih cerah.

 

3. Ketagihan Paylater 

Seiring perkembangan teknologi, paylater makin menjamur. Dengan metode pembayaran “belanja dulu, bayar belakangan” serta syaratnya mudah, banyak orang—termasuk gen Z—tertarik untuk menggunakannya. 

Padahal, Sobat Treasury, paylater ini bukan sumber tambahan uang untuk mengikuti keinginan belanja kalau danamu tidak cukup. Paylater ini sama saja dengan kartu kredit: kamu belanja dulu, terus tagihannya dibayar kemudian. 

Setiap tagihan paylater harus kamu bayar tepat waktu agar tidak mendapat denda. Tagihan ini punya tambahan biaya dan bunga. 

Memang, kartu kredit dan paylater harus digunakan secara bijak. Kalau nggak, yang ada nanti kamu akan terlilit hutang. Pastikan menggunakannya untuk kepentingan yang benar-benar mendesak, ya!

 

4. Nggak Merencanakan Keuangan 

Generasi Z ini terkadang susah mencapai kestabilan finansial. Malah ada yang tidak tahu ke mana gajinya pergi karena tidak punya perencanaan keuangan yang baik. 

Karena sering memikirkan kesenangan sesaat, nggak sedikit yang tidak punya tujuan jangka panjang, misalnya beli rumah. Padahal, rumah seharusnya menjadi salah satu fokus keuangan karena harganya bisa saja terus meningkat sehingga tidak lagi terjangkau. 

Agar kondisi finansialmu menjadi lebih stabil, lebih baik kita mulai peduli tentang keuangan. Kamu bisa memulainya dengan membuat daftar penghasilan dan pengeluaran setiap bulan. 

Kemudian, kamu bisa menyisihkan uang untuk dana darurat dan investasi agar keuangan lebih stabil dan masa depanmu terjamin.

Nah, Sobat Treasury bisa mencoba emas untuk instrumen menyimpan uang. Mengapa emas? 

Logam mulia ini punya banyak kelebihan. Nggak hanya tahan karat, emas juga tahan dari inflasi dan harganya cenderung stabil ketika ekonomi sedang memburuk. Bahkan, harganya naik setiap tahun, lho! 

Beli emas pun sekarang mudah banget. Kamu nggak perlu repot ke toko. Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone.

 

Emas Mulai dari Goceng 

Treasury, platform emas digital yang tepat bagimu untuk berinvestasi. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

Aplikasi ini juga sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektronik terdaftar di Kominfo. Jadi, nggak perlu ragu soal keamanan dan legalitasnya.

Treasury menawarkan banyak fitur yang ciamik. Salah satunya Rencana Emas yang siap membantumu untuk merencanakan keuangan. Ada simulasi yang membantumu untuk menghitung jumlah emas yang ditabung setiap bulan/minggu/hari agar tujuan keuanganmu bisa terwujud tepat waktu.

Treasury juga menyediakan fitur Cetak Emas agar kamu bisa mencetak aset digital menjadi emas fisik. Mau beli perhiasan emas dan koin emas Koin Nusantara pun bisa di sini.

Gimana? Keren, kan? Yuk download Treasury sekarang!