Harga Emas Naik di Tengah Dolar AS Menguat, Kenapa Ya



Harga emas naik di tengah menguatnya dolar AS. Penguatan logam mulia itu disebabkan oleh investor yang terpikat oleh kelebihan emas sebagai safe haven. Ditambah lagi, investor cemas karena masih ada risiko ekonomi yang melambat. 

Harga emas Treasury hari ini naik 0,01 persen ke Rp943.515 per gram dan menyentuh level tertinggi di Rp944.727 per gram. Harga emas dunia di pasar spot naik 0,2 persen ke US$1.868,96 per ons. Harga emas berjangka AS pun ikut menguat 0,2 persen ke US$1.879,5 per ons.

“Pedagang akan melihat emas sebagai safe haven dan membelinya,” kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible. Logam mulia itu bergerak naik meskipun indeks dolar menguat ke level tertinggi. Indeks dolar AS yang meningkat, akan menjadikan emas lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing.

Imbal hasil surat utang pemerintah AS juga menguat. Ada kemungkinan investor akan menjauh dari logam kuning. Analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan indeks dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS menguat karena data ketenagakerjaan AS. Laporan itu mematahkan gagasan sebelumnya bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya lebih cepat. Wyckoff mengatakan pidato Powell di klub ekonomi di Washington D. C., akan dicermati oleh pasar. 

Sekadar informasi, harga emas merosot lebih dari 2 persen pada Jumat pekan lalu. Ini terjadi setelah pekerjaan AS melesat bulan lalu. Ditambah juga fokus pasar terhadap pejabat Fed minggu ini, termasuk Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell.

Pada minggu lalu, Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen-4,75 persen. Kini pasar memperkirakan kebijakan suku bunga akan mencapai puncaknya pada 5,05 persen pada Juni 2023. Menurut analis, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi masih ada. Inilah yang membuat permintaan emas tetap terjaga. 

Selain itu, Negeri Paman Sam ini juga terlilit masalah keuangan. Utang AS menyentuh plafon yang telah ditetapkan undang-undang, yaitu US$31,4 triliun. Pemerintah AS pun sedang mengajukan kenaikan plafon utang. Lalu, Kementerian Keuangan AS menempuh langkah-langkah yang luar biasa untuk membayar tagihannya. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengingatkan Kongres bahwa tindakan itu bisa berakhir pada Juni 2023.

Menurut CEO Bank of America, Brian Moynihan, ada risiko gagal bayar merupakan kemungkinan yang akan terjadi. “Kamu berharap itu tidak terjadi. Tapi, harapan bukanlah sebuah strategi. Jadi, kamu harus mempersiapkannya,” kata Moynihan.

Sebelumnya, Yellen mengatakan gagal bayar utang bisa menjadi malapetakan bagi ekonomi dan keuangan AS. Analis mencatat bahwa meningkatnya risiko gagal bayar pemerintah AS terhadap utang, turut menjadi daya tarik emas sebagai safe haven.

Ketika perekonomian memburuk, harga emas relatif stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya. Selain itu, harganya bisa naik setiap tahun. Tak hanya tahan karat dan nilainya terjaga dari inflasi, emas juga tergolong likuid alias mudah dijual.

Sobat Treasury pun bisa menemukanya dengan mudah. Tidak perlu repot pergi ke toko untuk membeli logam mulia. Cukup dengan sekali klik di smartphone, emas bisa langsung dikantongi.

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

Selain itu, ada banyak keuntungan dari Treasury. Misalnya, jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Legalitas dan keamanan aplikasi ini terjamin karena sudah terdaftar di otoritas terkait.

Fitur-fitur Treasury pun tidak kalah menarik. Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan melalui Cetak Emas. Kamu juga bisa merencanakan keuangan dengan Rencana Emas, lho! 

Ingin mendapatkan pendanaan dengan menjaminkan emas pun bisa melalui Jamimas. Atau, kamu juga bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Menarik banget, ya? Tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!