Begini Harga Emas Setelah Suku Bunga The Fed Naik Lagi



Harga emas menguat terbatas seteah Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga acuannya. Logam mulia itu bergerak naik setelah dikerek oleh kecemasan terhadap geopolitik yang meningkat belakangan ini.

Akan tetapi, gerakan emas dibatasi oleh kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah dan indeks dolar yang kuat. Ini diutarakan oleh Analis Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Di pasar spot, harga emas naik 0,07 persen ke US$1.682,3 per ons. Sementara itu, di Treasury harga emas hari ini berada di kisaran Rp835.864 dan sempat bertengger di Rp836 ribu. Selama seminggu, harga emas naik Rp1.905.

Sekadar informasi, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendadak tampil di televisi. Dia memberikan pernyataan mobilisasi militer Rusia secara parsial.

“Barat mencoba untuk mengubah rakyat Ukraina jadi umpan meriam,” kata dia.

Kemudian, ada dolar AS naik 0,5 persen. Tingginya dolar AS membuat emas batangan yang dihargakan greenback, menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Benchmark imbal hasil surat utang pemerintah yang bertenor 10 tahun pun mencapai level tertinggi selama 11 tahun.

Kepala Strategi Logam MKS PAMP, Nicky Shiels, mengatakan peningkatan risiko ekonomi membantu emas menemukan dasar yang kuat di level US$1.660, bahkan ketika Federal Reserve mempertahankan kebijakan moneter yang agresif.

Penguatan harga emas ini berpengaruh kepada logam-logam mulia lainnya. Harga perak menguat 0,47 persen ke US$19,71 per ons dan platinum 0,14 persen ke US$907,3 per ons. Namun, harga paladium turun 0,22 persen ke US$2.170 per ons.

 

Lantas, Bagaimana Nasib Emas?

Pejabat The Fed yang berkomitmen hawkish tentang kenaikan suku bunga sampai inflasi bisa ditekan, menjadi momok bagi emas. Targetnya, inflasi bisa ditekan ke level 2 persen. Ini bisa membuka peluang harga emas akan terus turun.

“Secara keseluruhan, tren akan terus negatif untuk emas karena Federal Reserve bertekad untuk menaikkan suku bunga,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.

 

Sekadar informasi, bank sentral AS itu memproyeksikan suku bunga The Fed menjadi 4,25 persen-4,50 persen pada 2022 dan naik ke 4,50-4,75 persen sampai akhir 2023. Suku bunga yang tinggi bisa menaikkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengakui bahwa kebijakannya ini bisa membuat ekonomi melambat. Perekonomian AS diproyeksikan melambat ke 0,2 persen pada 2022 dan 1,2 persen pada 2023.

“Pada akhirnya, harga emas berada di bawah US$1.600 dalam, waktu yang tidak terlalu lama,” kata Melek.

Investor juga mengambil stok data AS yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara yang naik menjadi 213 ribu.

Di tempat berbeda, Shiels menyebut posisi spekulatif bearish sekarang bisa menguntungkan emas. Karena terus-menerus mengalami penjualan yang solid, emas menjadi terpukul sehingga menjadi lebih “kebal” terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang terlalu tinggi.

Analis pasar lainnya menambahkan, pasar emas menunjukkan kekuatan relatif untuk menghadapi kenaikan suku bunga dan dolar AS. Kini, menjadi waktu taktis untuk membeli emas. Apalagi logam kuning ini terkena kuat menghadapi inflasi dan nilainya tetap terjaga.

Membeli emas pun sekarang nggak pakai ribet. Kamu tak perlu repot-repot pergi ke toko emas, tetapi bisa membeli secara online melalui smartphone.

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan. Harga emasnya mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi kekinian, kan?

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!