Harga Emas Bergerak Naik Berkat Imbal Hasil Obligasi AS yang Turun



Harga emas bergerak di level US$1.800 per ons mengawali pekan ini. Pergerakannya dibantu oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang turun. Di Treasury harga emas 1 gram hari ini ada di Rp878.431. Setelah terjatuh dari Rp879.700 ke Rp878.187, logam mulia itu bergerak naik.

Sementara itu, di pasar spot harga emas naik 0,6 persen ke US$1.80,19 per ons dan emas berjangka AS meningkat 0,54 persen ke US$1.817 per ons, melansir CNBC. Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, Bart Melek, mengatakan pergerakan harga emas juga disebabkan oleh investor yang mempertimbangkan data inflasi di AS belakangan ini. “Pasar melihat ada beberapa short covering dan didukung oleh imbal hasil yang lebih rendah,” kata Melek.

Imbal hasil surat utang pemerintah AS turun setelah bergejolak pada minggu lalu. Melansir Kontan, yield obligasi pemerintah AS turun ke 2,83 persen. Penurunan ini mendorong minat investasi emas.

Penurunan imbal hasil obligasi ini disebabkan oleh investor yang mengevaluasi apakah inflasi melambat dan bisa mengurangi kecepatan kenaikan suku bunga The Fed. Data perekonomian Negeri Paman Sam yang belum lama dirilis, menunjukkan bahwa tekanan inflasi mereda, lalu pasar menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve.

Namun, komentar The Fed belakangan terus menjadi hawkish. Komentar tersebut menghalangi logam mulia untuk tidak menembus level US$1.800 per ons. “Setelah inflasi menjinak, rally emas berhenti karena pasar percaya inflasi akan terus menjadi masalah,” kata Melek.

Ditambah lagi juru bicara The Fed melempar sinyal tidak bisa “berperang” melawan inflasi. Analis Saxo Bank, Ole Hansen, mengatakan selera risiko investor terhadap saham dan yield obligasi yang meningkat bisa mencegah emas menembus angka di atas US$1.800 per ons. Memang, harga emas cenderung baik di lingkungan suku bunga yang rendah karena logam mulia itu tidak memberikan bunga.

Di India, permintaan emas fisik tertahan akibat harga domestik yang tinggi minggu ini. Kemudian, ketidakpastian seputar perkembangan di Taiwan mendorong importir emas batangan di China menunda pembelian.

Menurut hasil survei emas mingguan Kitco, dari 11 analis Wall Street, ada 45,5 persen yang memproyeksikan harga emas lebih tinggi, 45,5 persen bergerak lebih rendah, dan 9 persen netral. Sementara itu, dari sisi Main Street, harga emas diprediksi akan bullish minggu depan. Dari 216 investor ritel, ada 42,1 persen yang memperkirakan harga emas bergerak lebih tinggi, 28,7 persen turun, dan 29,2 persen bersikap netral.

 

Sobat Treasury, harga emas diperkirakan akan bergerak naik minggu ini. Ini berarti emas masih berprospek positif sebagai instrumen investasi. Kamu ingin beli emas? Sekarang kamu bisa membelinya melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa kamu jadikan pilihan. Harganya juga sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu! Lebih murah dari segelas es kopi kekinian, kan!

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang