Tips Kelola Uang Buat First Jobber, Jangan Lupakan Yang Nomor 5



Sobat Treasury, gimana rasanya dapat pekerjaan pertama? Bahagia, bukan? 

Buat kamu yang pertama kali dapat pekerjaan, berubahnya status fresh graduate menjadi first jobber merupakan kebahagiaan yang nggak bisa dilukiskan dalam kata-kata. Apalagi, ketika mendapatkan gaji pertama hasil kerja keras yang kamu lakukan dalam sebulan. Eits, jangan terlalu larut dalam euphoria gaji pertama, ya, Sobat! Sebagai seorang first jobber, gaji ini harus diatur sedemikian rupa agar tidak menguap sia-sia.

Lalu, bagaimana caranya mengatur uang untuk first jobber? 

Pertama, membuat tujuan finansial.

Tujuan finansial ini perlu kamu buat agar mempermudah kamu mengelola keuangan. Selain itu, financial goal juga bisa memotivasi kamu untuk berhemat, bukan? Sobat Treasury bisa menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya, untuk jangka pendek, kamu ingin membeli laptop atau smartphone baru. Sementara yang jangka panjang, bisa untuk persiapan menikah, beli rumah, atau pensiun.

 Kedua, menghitung jumlah penghasilan.

Sobat Treasury bisa memulainya dengan menghitung semua penghasilan yang dimiliki. Kamu bisa menuliskan nominal gaji dan sumbernya, misalnya dari gaji bulanan. Jika ada pendapatan dari tempat lain, seperti freelance atau online shop, jangan lupa juga untuk dimasukkan. Kenapa harus menghitung jumlah penghasilan? Hal ini bertujuan agar kita tahu betul berapa total penghasilan dalam sebulan. Dengan begitu, uang ini akan lebih mudah dialokasikan ke pos-pos yang sudah disediakan.

Ketiga, menentukan pos pengeluaran.

Setelah penghasilan sudah diketahui, saatnya membuat anggaran. Kamu bisa mendaftar semua pengeluaran, mulai dari biaya makan, transportasi, cicilan (kalau ada), dana darurat, investasi, sampai kuota internet dan jajan. Kemudian, masukkan pengeluaran-pengeluaran itu ke tiga pos, yaitu kebutuhan tetap, hiburan, dan saving.

Mengapa pengeluaran harus diatur? Tujuannya agar kamu tidak kebablasan saat mengeluarkan uang. Kebutuhan tetap ini isinya mulai dari biaya makan, transportasi, cicilan, tagihan air dan listrik, sampai kebutuhan bulanan. Kebutuhan ini tidak bisa diganggu gugat dan mutlak, ya, Sobat Treasury. Kamu bisa mengalokasikan 50 persen gaji di sini. Kemudian, pos saving ini berisi dana darurat dan investasi. Biasanya porsinya 30 persen, yaitu 20 persen dana darurat dan 10 persen investasi. Yang terakhir adalah hiburan. Porsinya 20 persen dari penghasilan. Isinya apa saja? Ada kuota internet, pulsa, langganan streaming film, jalan-jalan, sampai jajan. 

Keempat, konsisten.

Rencana keuangan akan sia-sia kalau kamu tidak konsisten. Memang, dalam pelaksanaannya, akan ada banyak godaan. Seperti, uang makan per hari Rp30 ribu. Tapi, teman-teman mengajakmu untuk beli steak daging seharga Rp90 ribu. Tentu melebihi anggaranmu, bukan?

Kelima, tidak melupakan dana darurat.

Dana darurat ini penting keberadaannya, lho, Sobat Treasury. Kamu bisa menutup pengeluaran darurat dari pos ini, misalnya motor harus masuk bengkel atau harus beli handphone baru karena kecopetan. Besarnya berapa banyak? Jumlah dana darurat ini sebanyak 3 kali pengeluaran bulanan, itu untuk single tanpa tanggungan. Misalnya, pengeluaran bulanan kamu sebanyak Rp5 juta, maka dana darurat yang diperlukan mencapai Rp15 juta. Kamu bisa menempatkan dana darurat di tempat yang mudah cair dan bisa ditarik sewaktu-waktu.

Keenam, berinvestasi.

Selain mempersiapkan masa depan, kamu bisa membangun aset dengan investasi. Bahkan, masa single dan belum punya tanggungan menjadi masa emas untuk membangun aset. Kamu bisa menyisihkan uang untuk membeli instrumen investasi. Emas bisa kamu pilih sebagai instrumen investasi. Selain tahan karat dan nilainya aman dari inflasi, logam mulia ini punya harga yang cenderung stabil, bahkan naik setiap tahun. Ditambah lagi, emas juga bisa dijual kapan pun sedang butuh. Nggak heran banyak orang menjadikan logam ini jadi dana darurat.

 

Kamu mau investasi emas?

Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone.

Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di BAPPEBTI sehingga legalitas dan keamanannya terjamin. Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan.

Gimana? Menarik, kan? Yuk, mulai investasi Emas di Treasury sekarang!