Terkena PHK, Begini Cara Atur Uang Pesangon Biar Tak Cepat Habis



Belakangan ini, kondisi startup di Indonesia banyak disorot, terlebih terjadi “badai” PHK kepada karyawan startup. Para pengusaha startup mulai mengurangi jumlah karyawannya.

Dikutip dari Detik, pengamat e-commerce, Ignatius Untung, melihat fenomena ini bukanlah disebabkan oleh bubble burst, melainkan masa resesi ekonomi. Dikatakan bahwa di Indonesia, investor dan startup yang bertahan masih banyak, apalagi ada yang sampai IPO. Ini menandakan bahwa masih ada kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan rintisan. Fenomena resesi ekonomi ini bisa saja tidak hanya menimpa startup, tetapi juga perusahaan konvensional.  

 “Kalau PHK terjadi lebih ke arah karena sekarang masa resesi ekonomi. Walau belum masuk, tapi sudah di depan pintu,” kata Ignatius.

Lalu, bagaimana dengan karyawan startup yang terkena PHK? Biasanya karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan uang pesangon dari perusahaan.

Namun, ada saja godaan untuk menghamburkan uang pesangon yang ada. Dana ini sebaiknya dikelola dengan bijak agar tidak cepat habis.

Lalu, bagaimana caranya untuk mengelola uang dengan bijak? Dikutip dari Ruangmom, ada lima cara yang bisa Sobat Treasury lakukan untuk mengelola uang pesangon.

 

Pertama, menurunkan gaya hidup. Ingatlah, yang utama adalah kebutuhan, bukan gaya hidup. Saat terkena PHK, sebaiknya kamu mulai hidup hemat. Jangan segan untuk mencatat semua pengeluaran yang menjadi gaya hidup dan mulailah berorientasi kepada kebutuhan.

Kalau gaya hidup tidak bisa menyesuaikan keadaanmu setelah di-PHK, sebanyak apa pun uang pesangon yang diterima, dapat cepat habis. Sebisa mungkin turunkan pengeluaran rutin maksimal 80 persen dari gaji saat bekerja.

 

Kedua, melunasi utang. Sebaiknya kamu menyiapkan dana minimal untuk 3 bulan, apalagi masih punya cicilan, seperti KPR dan kartu kredit. Alokasikan sekitar 48 persen dari pesangon.

Misalnya, kamu punya cicilan kartu kredit dan lunasilah segera. Kalau dana tak cukup, kamu bisa menekan pokok utang. Cicil utang kredit 15 persen dari gaji saat bekerja. Alokasikan juga dana minimal 3 bulan untuk cicilan kartu kredit.

 

Ketiga, menabung. Punya uang berlebih cenderung lebih cepat habis, terutama dalam bentuk tunai. Kalau tidak dikelola dengan baik, uang pesangon akan lebih cepat habis tanpa disadari.

Sobat Treasury menghitung terlebih dahulu kebutuhan hidup dan kewajiban selama tiga bulan ke depan. Kalau ada sisanya, bisa ditabung.

 

Keempat, mendirikan usaha. Kalau kebutuhan dan utang minimal tiga bulan ke depan sudah terpenuhi, kamu bisa melirik cara lain, yaitu merintis usaha.

Mulailah dari usaha kecil yang sesuai dengan kompetensi dan passion. Sobat Treasury bisa mengalokasikan 20 persen dari total pesangon untuk membuka usaha. Sekadar informasi, uang usaha ini termasuk ke dalam cadangan modal minimal tiga bulan ke depan. Tujuannya untuk berjaga-jaga kalau usaha tidak berjalan mulus.

 

Kelima, investasi. Selain ditabung, kamu juga bisa mengalokasikan uang pesangon untuk investasi. Mulailah dengan modal yang minim. Setidaknya minimal 15 persen dari pesangon untuk investasi jangka pendek, menengah, atau panjang.

Investasi ini bisa membuatmu tetap memiliki pendapatan yang bisa membantu masalah ekonomi setelah terkena PHK. Langkah ini juga membuat uang pesangon tak lenyap dalam sekejap.

 

Emas pun bisa dijadikan sebagai pilihan investasi. Selain harganya naik setiap tahun, logam mulia ini juga bisa melindungi nilai asetmu dari gerusan inflasi. Emas pun merupakan instrumen investasi yang minim risiko.

Melansir Kompas.com, harga emas memang fluktuatif, tapi nilainya relatif stabil. Logam mulia ini juga bisa dijadikan investasi jangka panjang kalau ingin untung yang besar. Misalnya, kamu membeli emas pada 2011 dengan harga Rp500 ribu per gram. Saat ini, harga emas sudah berada di level Rp900 ribuan per gram. Artinya, harga emas naik 80 persen selama 10 tahun.

Saat ini, kamu bisa membeli emas dengan cukup mudah. Sobat Treasury bisa membeli emas di platform emas digital dengan harga terjangkau. Saat membeli emas, pilihlah platform yang jelas legalitasnya dan aman.

 

Beli Emas Mulai Rp5 Ribu

Kamu bisa melirik aplikasi Treasury untuk pilihan investasi emas. Di sini kamu bisa membeli emas mulai dari Rp5 ribu, lebih murah dari harga segelas es kopi susu.

Ada banyak keuntungan yang kamu dapat dari investasi emas di Treasury. Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!