Stres Bisa Picu Keputusan Finansial yang Buruk, Begini Cara Mengatasinya



Stres merupakan salah satu masalah yang dialami banyak orang, apalagi menyangkut keuangan. Tertekan karena uang tak pelak menimbulkan depresi dan susah mengambil keputusan keuangan yang benar. 

Menurut study Capital One Mind Over Money, dari 1.000 responden orang AS, ada 77 persen responden merasa cemas terhadap kondisi keuangan pribadi, 58 persen mengaku keuangan mengatur kehidupannya, 52 persen khawatir terhadap kendali yang berkaitan dengan uang dan 68 persen lainnya khawatir tidak punya uang cukup untuk pensiun. 

Semua perasaan tertekan ini berujung kepada masalah-masalah lainnya, seperti 45 persen responden merasa kelelahan, 42 persen susah berkonsentrasi ketika bekerja, 41 persen mengalami susah tidur, dan 25 persen lainnya punya dampak buruk terhadap hubungan.

 

Bisa Mendorong Pengambilan Keputusan yang Buruk 

Menurut pakar ilmu perilaku yang bergabung di studi Capital One Mind Over Money, perasaan tertekan ini bisa berdampak negatif terhadap keputusan keuangan yang rasional. Ketika stres, tidak jarang seseorang merasa kurang memegang kendali terhadap uang. Perasaan stres ini bisa berujung kepada pengambilan keputusan yang salah. Misalnya, orang yang tertekan akan cenderung lebih buruk dalam menabung dan mengatur keuangan. Bahkan, tidak jarang juga menjadi impulsif dalam berbelanja.

Orang itu juga akan cenderung lebih buruk dalam menabung dan mengatur anggaran. Bahkan, tidak jarang menjadi orang yang impulsif dalam berbelanja.

 

Apakah Kamu Mengalami Stres Keuangan? 

Sobat Treasury, ada beberapa ciri seseorang terkena stres finansial. Pertama, dia akan merasa cemas dan depresi. Orang yang memiliki utang yang menumpuk, tidak jarang merasa takut ketika mendapatkan panggilan dari debt collector. Kalau dibiarkan, depresi ini akan menjadi lebih parah, bahkan bisa membuat orang itu susah tidur, bahkan sampai depresi berat. Menurut penelitian, stres keuangan berisiko 6 kali lebih banyak untuk membuat orang menjadi depresi berat.

Kedua, boros. Tidak jarang orang mengatasi perasaan tertekan dengan berbelanja. Tapi, boros bisa mendatangkan masalah keuangan. Misalnya, belanja berlebihan dengan kartu kredit bisa membuat tagihan-tagihan membengkak.

Ketiga, tagihan menunggak. Salah satu ciri berikutnya adalah tagihan menunggak. Biasanya Sobat membayar semua tagihan tepat waktu. Tapi, ketika mulai menunggak tagihannya, bisa jadi kamu sedang mengalami stres keuangan.

Keempat, hubungan yang menegang. Orang yang mengalami masalah keuangan tidak jarang punya hubungan yang tegang dengan keluarganya. Menurut sebuah survei, ada 57 persen responden yang mengatakan rekan atau saudaranya bercerai akibat masalah keuangan.

 

Begini Cara Mengatasinya

Sobat Treasury bisa menggunakan cara-cara ini untuk mengatasi stres karena masalah finansial. Pertama, terima kenyataan. Kamu bisa mengatasinya dengan mencoba menerima kenyataan. Kemudian, mengendalikan diri agar tidak memperparah kecemasan. Memang wajar jika masalah keuangan membuatmu sedih dan takut. Tapi, kamu juga sebaiknya mencari jalan keluar dari masalah. 

Kedua, mencari bantuan dari orang terdekat. Tidak sedikit orang malas berbicara tentang masalah keuangan dengan orang lain karena malu dianggap tak bisa mengatur uang dengan baik. Untuk mengatasi rasa cemas, tidak ada salahnya meminta bantuan kepada orang-orang terdekat, misalnya saran jalan keluar. Atau, kamu juga bisa meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk memperbaiki pola pikir melalui perilaku kognitif. Bantuan dari ahli bisa mencegah perasaan stres berkembang jadi gangguan mental.

Ketiga, mencari peluang baru. Kamu bisa memikirkan cara lain dengan melirik peluang yang baru. Misalnya, Sobat Treasury bisa mengikuti kursus bahasa atau bekerja sampingan untuk mendapatkan penghasilan. Gunakanlah waktu dengan baik untuk mencari cara mengelola keuangan dengan lebih baik. 

Keempat, membuat rencana keuangan yang baru. Sobat Treasury bisa membuat anggaran keuangan yang baru berdasarkan kondisi keuangan. Ketika pengeluaran sedang banyak, kamu bisa berkomitmen untuk mengurangi biaya itu. Kamu juga bisa memeriksa dan mengevaluasi secara rutin agar bisa memastikan rencana berjalan dengan baik.

 

Jangan Lupa Buat Pos Ini ya

Jangan lupa untuk membuat dana darurat. Dana ini bertujuan untuk menutup kebutuhan yang tidak terduga. Kalau ada dana darurat, kamu tidak perlu lagi mencari pinjaman untuk mencukupi kebutuhan mendesak, misalnya rumah rusak akibat kebanjiran. Jumlahnya ini mencapai 6-12 kali pengeluaran bulanan.

Sobat Treasury juga bisa membuat dana pensiun agar tidak lagi mencemaskan masa tua. Kamu bisa melirik emas sebagai instrumen untuk menghimpun dana darurat dan tabungan pensiun. Selain nilainya tidak tergerus inflasi, harga emas juga cenderung stabil dan naik setiap tahun.

 

Mau investasi emas? 

Treasury jadi platform yang tepat bagimu. Harga emas Treasury sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Kamu juga bisa menggunakan fitur-fitur menarik yang disediakan oleh Treasury. Misalnya, Rencana Emas yang bisa membantumu untuk merencakan keuangan agar dana darurat dan dana pensiun bisa terwujud tepat waktu. 

Fitur ini memiliki kalkulator yang bisa membantu untuk menghitung jumlah uang yang sebaiknya ditabung agar tujuan keuangan bisa terpenuhi.

Menarik, ya? Makanya, yuk download Treasury sekarang!