Sepintas Sama, Ternyata Menabung dan Investasi Itu Beda Banget



Orang-orang sering menggunakan dua cara ini untuk mempersiapkan diri secara finansial, yaitu menabung dan investasi. Sayangnya, tidak sedikit orang menganggap menabung sama dengan investasi, padahal itu dua hal yang berbeda.  Meskipun sama-sama menyimpan uang, ternyata, ada beda menabung dan investasi, lho, Sobat Treasury.

Menabung adalah kegiatan menyimpan uang untuk keperluan masa depan. Orang-orang menyimpan dana mereka di celengan atau bank agar bisa diambil sewaktu-waktu ketika butuh. Biasanya orang-orang menabung untuk jangka waktu yang dekat, tapi tidak jarang pula melakukannya untuk jangka waktu yang lama.

 

Bagaimana dengan investasi?

Ada perbedaan investasi dengan menabung. Di investasi, kamu membelanjakan sejumlah dana untuk membeli suatu instrumen untuk mendapatkan keuntungan. Lalu, instrumen ini akan membuat hartamu bertambah dengan keuntungan yang dihasilkan. Salah satu instrumen yang biasanya digunakan untuk investasi adalah emas dan perhiasan.

Beda dengan menabung, orang-orang memilih investasi untuk kebutuhan jangka panjang. Misalnya, mempersiapkan dana pensiun, biaya sekolah anak, sampai mengumpulkan DP rumah.

 

Mana yang harus dilakukan lebih dulu antara menabung dan investasi?

Untuk menjawabnya, ini bergantung kepada kondisi keuanganmu, Sobat Treasury. Kamu bisa memilih untuk menabung jika memerlukan uang dalam waktu singkat, misalnya 1-2 tahun.

Namun, kalau tidak ada kebutuhan dalam jangka waktu hingga 5 tahun, kamu bisa memilih untuk investasi. Jangan lupa pastikan juga menggunakan uang dingin. Sekadar informasi, uang dingin merupakan dana yang tidak kamu gunakan dalam waktu dekat. Dengan begitu, kamu bisa memakainya tanpa ada rasa khawatir ketika ada darurat.

 

Bagaimana dengan dana darurat?

Karena kebutuhannya mendesak dan nggak bisa ditebak, kamu bisa menghimpunnya dengan menabung karena bisa diambil sewaktu-waktu. Namun di sisi lain, Sobat bisa juga melakukan investasi dengan aset yang memiliki sifat likuiditas tinggi, alias mudah dicairkan.

Sobat Treasury bisa saja menghimpunnya dengan investasi karena jumlah dana darurat yang dibutuhkan sangat banyak. Dengan catatan, instrumen investasi yang digunakan ini sangat likuid, seperti emas.

 

Mengapa emas?

Sejak zaman dahulu, emas sudah terkenal dengan beragam kelebihannya. Yaitu, tahan karat dan nilainya tetap terjaga dari inflasi. Harga emas juga lebih stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya dan cenderung naik setiap tahun.

Tidak hanya itu, logam mulia itu sangat likuid alias bisa dicairkan menjadi uang tunai atau gampang dijual. Makanya, tidak sedikit orang menjadikan emas sebagai dana darurat.

Sobat Treasury pun bisa menemukan logam ini dengan mudah. Tidak perlu lagi pergi ke toko, kamu bisa membelinya dengan sekali klik melalui smartphone.

 

Harga Emas Mulai dari Goceng

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan. Harga emas yang ditawarkan sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp5 ribu.

Treasury juga menawarkan banyak keuntungan. Mulai dari jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki.

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!