Recehan untuk Masa Depan



Sering dengar nggak istilah, ‘nggak ada 100, nggak bakal ada sejuta!’ walau jadi bahan ketawaan, istilah ini benar adanya. Nah, berangkat dari concern Treasury akan recehan yang seringkali disepelekan, kali ini Treasury mau membahas pentingnya recehan dan gimana itu bisa membantu kamu menyiapkan masa depan.

Buat sebagian dari kita, ya termasuk Goldy sih, recehan itu memang sekadar nice to have ya. Banyak dari kita, again termasuk Goldy, yang lebih memilih uang lembaran dengan nominal besar untuk disimpan di dompet, dibanding koinan yang berceceran. Tapi, tahukah kamu, di balik ‘nilai kecilnya’ recehan tuh punya arti lebih, bukan hanya saat ketemu tukang parkir.

Recehan Dikumpulkan Jadi Ratusan

Pernah keterpa berita pasangan petani di Majalengka yang membeli sebuah unit mobil baru dengan menggunakan recehan yang telah dikumpulkan selama 7 tahun, atau penjual keripik yang membeli motor dengan 50kg koin? Hal ini membuktikan bahwa meski receh, tetap saja uang dan ada nilainya. Itu kenapa, Treasury mau mengingatkan kamu semua untuk tidak menyia-nyiakan receh.

Simpan receh yang kamu punya di satu tempat, galon air misalnya. Tuang saja semua koin yang ada di tas/dompet, koin-koin yang seolah tiada artinya ini akan sulit dikalahkan jika bersatu. Bayangin ya, sehari kamu menyimpan koinan seribu rupiah, dalam sebulan, kamu bisa memiliki 30ribu dalam bentuk koin. Mudah bukan?

Treasury percaya, semua hal besar itu dimulai dari hal kecil. Seperti Rencana Emas Treasury yang memungkinkanmu untuk membeli Emas mulai dari Rp5.000-an dan mulai menyusun mimpi masa depan kamu, lalu siap menuju #MasaKeEmasan.