Rantai Generasi Sandwich Bisa Diputus, Begini Caranya



Sobat Treasury, pernahkah kamu mengalami baru gajian, tapi uangnya langsung habis untuk keperluan membantu orang tua, keluarga sendiri, dan anak yang harus dibantu keuangannya? Kalau pernah, bisa jadi kamu termasuk generasi sandwich atau sandwich generation.

 

Apa itu generasi sandwich

Dikutip dari Sikapi Uangmu, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang professor University Kentucky, AS, Dorotyh A. Miller. Generasi sandwich ini adalah generasi orang dewasa yang harus menanggung tiga generasi, yaitu orang tua, diri sendiri, dan anaknya.

Kondisi ini diibaratkan seperti sandwich—sepotong daging terhimpit dua roti. Roti atas ibarat orang tua dan roti bawah itu anak. Sementara, isiannya ibarat diri sendiri. Kondisi ini menggambarkan posisi finansial seseorang yang terhimpit di antara generasi atas dan bawah. Generasi sandwich ini rentan terjadi pada orang yang berumur 30 tahun-60 tahunan, dilansir dari Kontan.

Merujuk data BPS, dikutip dari Skill Academy, pada 2019, presentase lansia yang tinggal di 3 generasi mencapai 40,64 persen. Ini menandakan di antara 40,64 persen ini ada yang harus membiayai generasi selain dirinya. Kondisi ini membuat generasi sandwich lebih mudah stres. Selain beban finansial yang berat, mereka juga harus menyeimbangkan peran untuk merawat orang tua dan anak.

 

Penyebab Generasi Sandwich

Generasi sandwich bisa terjadi karena berbagai sebab. Misalnya, pengelolaan finansial yang buruk, tak ada dana untuk hari tua, perilaku konsumtif, biaya hidup yang tinggi, sampai mantan generasi ini. Menurut prakarsa.org, 93 persen responden usia produktif sadar dana pensiun itu penting, tapi baru 11 persen yang punya persiapan.

Beban finansial tak jarang membuat generasi ini mengorbankan tabungan dan dana pensiun untuk mencukupi kebutuhan orang-orang yang ditanggung. Itu yang membuat mereka tak punya dana pensiun dan bergantung kepada generasi berikutnya.

 

Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich

Memutuskan rantai generasi sandwich ini tidaklah mudah. Kamu perlu konsisten dan usaha yang lebih besar untuk melakukannya. Berikut ini ada tips-tips yang bisa kamu terapkan.

 

Pertama, mencatat keuangan. Sobat Treasury bisa memulainya dengan mencatat arus kas dari pemasukan sampai pengeluaran. Cara ini bisa membantumu untuk melacak uang setiap bulan. Dari sini kamu juga bisa melihat pos-pos mana yang bisa dikurangi pengeluarannya.

 

Kedua, mengelola penghasilan dengan bijak. Sobat Treasury bisa memakai rumus 50:30:20 atau 40:30:20:10 untuk mengatur gaji.

Rumus pertama ini rincinnya, 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen hiburan dan keinginan, serta 20 persen ditabung. Rumus yang kedua, 40 persen untuk kebutuhan, 30 persen cicilan, 20 persen ditabung, dan 10 persen untuk kebaikan. Usahakan kamu menabung di awal agar uangnya tidak habis terpakai untuk keperluan lainnya.

 

Ketiga, menambah sumber penghasilan. Selain mengandalkan gaji, kamu juga bisa menambah penghasilan untuk memperbaiki kondisi keuangan, misalnya membuka bisnis atau punya pekerjaan sampingan. Penghasilan tambahan bisa dimulai dari hobi.

 

Keempat, bicara dengan anggota keluarga. Nah, yang ini mungkin terdengar tidak biasa, tapi bisa dilakukan agar tidak memberatkanmu.

Kalau punya saudara, ajaklah mereka untuk ikut serta menanggung beban orang tua. Jangan lupa beri tahu kemampuan finansial dan kebutuhan yang harus ditanggung. Ingat, jangan sampai memaksakan menanggung kebutuhan orang tua di luar batas kemampuan, apalagi sampai berutang.

 

Kelima, mengurangi gaya hidup konsumtif. Yang pertama kali Sobat Treasury bisa lakukan adalah menentukan prioritas dan membedakan mana yang kebutuhan dengan keinginan. Dari sini, kamu bisa menentukan pengeluaran apa yang perlu dicoret. Cara ini juga bisa membuatmu lebih hemat.

Konsumtif atau tidaknya gaya hidup seseorang memang relatif dan tergantung dengan kemampuan seseorang. Namun tidak ada salahnya kita mengurangi gaya hidup konsumtif yang dirasa tidak perlu. Langkah pertama sebelum menguranginya, kamu harus menentukan prioritas dan membedakan antara kebutuhan dan keinginanmu.

 

Keenam, menyiapkan dana pensiun. Kebutuhan hidup terus ada meskipun kamu sudah tua. Tapi, kondisi fisik dan produktivitas ekonomi ikut turun. Agar bisa hidup cukup saat tua, setidaknya punya dana pensiun.

 Untuk mengumpulkan dana pensiun, kamu bisa menjadikan aplikasi Treasury sebagai pilihan. Di platform ini, ada fitur Rencana Emas yang mempermudah Sobat Treasury merencanakan dana pensiun. Kamu bisa menentukan dana pensiun yang diharapkan dan mengetahui seberapa banyak tabungan emas yang diperlukan untuk mencapai target.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!