Penghasilan Masyarakat Indonesia Naik, Simak 5 Tips Jitu agar Uang dan Aset Bekerja untuk Kita



Sobat Treasury, tahukah kamu jika ternyata Bank Dunia telah menyatakan jika Indonesia telah resmi naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas alias upper middle income country. Bank dunia pada Juli 2023 memasukkan Indonesia, dalam growth upper middle income country ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke growth lower income countries di tahun 2020 karena pandemi.

Melihat data Bank Dunia, saat ini perekonomian Indonesia pada 2022 dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp 71,82 juta atau US$ 4.788. Ada sedikit perbedaan antara BPS dan Bank Dunia. Namun tetap sama, Indonesia masuk negara upper middle income.

Namun jika kenaikan pendapatan ini tidak disikapi dengan bijak dengan pengelolaan yang baik tentunya kesulitan dan kekurangan akan terus menghantui, berapapun besarnya gaji yang diperoleh. Untuk itu, kamu perlu mengatur prioritas keuangan agar lebih sehat secara finansial. Dan tentunya dengan financial planning yang bagus, maka aset dan uang yang harusnya bisa bekerja sendiri untuk kita.

Membuat uang dan aset bekerja untuk maka kita harus mampu  mengendalikan aset dan uang tersebut. Sobat Treasury, tentunya ingin dong bagaimana cara agar uang dan aset kita terjaga, bahkan mereka justru bekerja dengan sendirinya menghasilkan uang untuk kita? Simak 5 tips sederhana ini.

 

1. Harus Ubah Niat dan Pola Pikir 

Segala sesuatu tentunya harus diawali dengan niat dan pola pikir. Pola pikir kita terhadap uang dan aset sudah saatnya dipikirkan bagaimana mereka dapat mendatangkan keuntungan bagi kita, tentunya dengan sejumlah strategi keuangan yang harus kita tanam dan jalankan. 

Kamu sudah harus punya prioritas mana kebutuhan hidup dan mana keingingan hidup. Kebutuhan tentunya meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan keinginan hidup  memiliki sifat untuk tidak segera terpenuhi, misalkan membeli smartphone edisi terbaru demi ingin terlihat mewah.

 Memprioritaskan pengeluaran kebutuhan sangat penting. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar mulai dari menentukan hal yang paling penting, hal yang perlu dihilangkan atau dikurangi, hingga solusi untuk pengeluaran opsional lainnya. Tentunya hal ini bisa terwujud jika kamu sudah punya pola pikir membedakan mana kebutuhan dan keinginan.

 

2. Mulailah Buat Rencana dan Anggaran Keuangan

Pengelolaan anggaran menjadi satu hal yang sangat penting. Kamu harus membuat anggaran keuangan mulai dari mana pendapatannya dan apa saja alokasinya. Penghasilan adalah total uang yang kamu peroleh dari berbagai sumber berupa gaji bulanan, profit, bisnis sampingan, dan/atau profit aset investasi.

Hitung semua pendapatan bulanan kamu mulai dari gaji bulanan pokok, pendapatan  i pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan lepas, dan setelah itu ditotal semuanya. Setelah mengetahui jumlah penghasilan tiap bulan, kamu perlu memperkirakan anggaran belanja yang ideal dibelanjakan setiap bulannya, seperti kebutuhan sewa kos, makan, listrik, internet, dan kebutuhan primer lainnya.

Selanjutnya, kamu bisa membuat daftar pengeluaran jebutuhan sekunder dan tersier seperti kebutuhan belanja, hiburan, dan/atau bersedekah setiap bulan. Jika kamu rutin mengirim uang ke orang tua, kamu perlu mencatatnya di dalam daftar pengeluaran. Setelah mengetahui daftar pengeluaran tiap bulan, kamu dapat melakukan evaluasi dari alokasi dana yang kamu keluarkan untuk masing-masing pos kebutuhan.

 

3. Sebisa Mungkin Hindari Utang

Salah satu hal yang harus dihindari ketika kita ingin menstabilkan kondisi keuangan kita adalah dengan menghindari utang. Sebab, saat kita memiliki utang kita memiliki start dari minus yang akan menyusahkan kita untuk mengelola keuangan dan berbagai alokasinya. Terlebih jika kamu berhutang, sama artinya kamu membayar lebih dari apa yang kamu dapatkan karena kamu harus membayar bunga.

Dengan melunasi utang dan tidak membuat utang baru, memungkinkan kamu mengarahkan uang pada hal-hal yang lebih penting. Kamu bisa membuat uang bekerja untuk kamu, misalnya menggunakan uang untuk membeli aset yang menghasilkan uang.  

Kamu juga bisa menggunakan uang untuk tabungan pendidikan, dana pensiun dan lain-lain. Selain itu, kamu juga bisa menginvestasikan uang tersebut agar uang bisa menghasilkan lebih banyak uang di masa depan. Tentunya banyak cara agar dapat terhindar dari hutang, salah satunya adalah membiasakan diri hidup hemat. Contohnya jika kamu sering makan di luar rumah, maka kamu perlu mengurangi frekuensi makan di luar.

 

4. Mulai Siapkan Alokasi Dana Darurat

Meski pendapatan naik namun jika tak mengalokasikan dana darurat, maka dipastikan kamu keteteran jika terjadi hal-hal yang terjadi di luar prediksi dan ternyata membutuhkan dana yang sangat besar. Dana darurat juga berperan untuk antisipasi kebutuhan uang mendesak saat pendapatan bulanan mendadak turun. 

Nilai dana darurat yang harus dimiliki idealnya sebesar 3 kali besaran pengeluaran rutin bagi yang belum menikah dan 6 kali besaran pengeluaran rutin bagi yang sudah menikah. Mengumpulkan dana darurat sebaiknya disisihkan 5-10 persen dari pendapatan. Adapun bentuknya bisa disimpan dan mudah dicairkan seperti dalam tabungan ataupun emas.

 

5. Saatnya Memilih Investasi yang Tepat   

Investasi merupakan cara membuat uang bekerja untuk kita yang paling tepat. Dengan investasi, kita akan memiliki pendapatan pasif di luar pendapatan aktif yang kita alokasikan untuk kebutuhan sehari-hari. Memilih investasi yang tepat dapat membuat Anda memperoleh kestabilan finansial. 

Sejumlah pilihan untuk investasi bisa dilakukan dnegna berbagai cara sederhana dan kamu bisa melakukannya seperti usaha online kecil-kecilan, jadi reseller atau sesederhana ikut  arisan, Namun ada juga investasi yang bisa kamu lakukan agar mendapatkan pendapatan pasif seperti investasi di emas. Berdasarkan data jual beli emas, kenaikan logam mulia ini berada di persentase 5 hingga 20 persen per tahunnya.

Salah satu alasan utama mengapa berinvestasi di emas karena emas memiliki nilai yang stabil. Nilai emas jarang mengalami fluktuasi yang signifikan dalam jangka panjang, terlepas dari kondisi ekonomi global. Emas adalah aset memiliki lindungi nilai kekayaan dari inflasi dan ketidakstabilan mata uang. Apalagi menabung emas tidak memerlukan investasi awal yang besar. 

 

Investasi Emas mulai dari Rp 5.000an

Sobat Treasury, sebagai logam mulia, Eemas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan. Treasury sudah mengantongi izin dari BAPPEBTI dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa mempunyai tabungan emas berjangka dengan bunga s.d 9% p.a melalui fitur Panen Emas, atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini! Dan masih banyak fitur menarik lainnya yang tersedia di Treasury!