Membaca Pergerakan Harga Emas Sepekan, Sentimen Positif Pekan Lalu Masih Berimbas



Sentimen terhadap emas sepanjang pekan ini diprediksi bergerak positif masih terimbas dari faktor kenaikan pekan lalu yaitu penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS dan sejumlah bank sentral di berbagai negara yang kemungkinan terjadi pada tahun ini membuat emas menjadi menarik. Namun, harga emas masih rawan tergelincir karena dolar Amerika Serikat (AS) terus berlari kencang. 

 

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (22/3/2204), harga emas ditutup di posisi US$ 2.164,15 per troy ons. Harganya melemah 0,76%. Dua hari terakhir akhir pekan lalu harga emas  melemah mencapai 1%. Namun secara keseluruhan dalam seminggu terakhir, harga emas membukukan kenaikan 0,47% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga emas bahkan melonjak 6,38%.

 

Selain karena faktor penurunan suku bunga oleh bank sentral, harga emas pekan ini bakal ditopang oleh ketegangan baru di Rusia, Moskow setelah ISIS menyerbu sebuah konser pada Jumat lalu. Serangan ini setidaknya menewaskan 60 orang. Emas adalah aset aman sehingga dicari ketika terjadi ketegangan geopolitik.

 

Kenaikan harga emas juga ditopang masih besarnya permintaan emas dari China, terutama dari bank sentral PBoC  Tiongkok mungkin secara diam-diam menyimpan lebih banyak emas daripada yang telah dilaporkannya. Laporan terbaru oleh ahli pasar emas Tiongkok, Jan Nieuwenhuijs , menjelaskan PBOC bisa menyimpan lebih dari 5.300 ton emas, sebuah angka yang jauh lebih besar dari angka resmi yang dilaporkan oleh institusi tersebut.

 

Data resmi Wolrd Gold Council menyebut Bank sentral China (PBoC) memborong emas sebesar 224,88 ton pada 2023. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan pada 2022 yang tercatat 62,2 ton. Perlambatan ekonomi serta krisis properti membuat ekonomi China menjadi salah satu alasan pembelian emas secara masif oleh bank sentral China.  Tak hanya bank sentral, investor China juga memborong emas besar-besaran untuk perhiasan dan koin untuk investasi.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

 

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (22/3/2204), harga emas ditutup di posisi US$ 2.164,15 per troy ons atau sempat melemah 0,76%. Namun pelemahan ini justru terjadi setelah emas terbang mengangkasa dengan membuat rekor baru.  Dalam sepekan, harga emas menguat 0,40%. Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas ambruk 1,01% pada pekan sebelumnya.

 

Pada perdagangan Rabu (20/3/2024), emas sempat mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa di harga baru US$ 2.185,96 per troy ons. Rekor baru ini hanya berselang enam hari setelah emas menembus rekor US$2.182,47 per troy ons pada 11 Maret 2024. Harga emas bahkan sempat menembus level psikologis US$ 2.200 pada Kamis pekan lalu sebelum melandai setelah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada Kamis pekan ini (21/3/2024). Namun, The Fed mengisyaratkan untuk memangkas suku bunga. 

 

Kenaikan emas pekan lalu juga ditopang oleh memanasnya perang di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina. Penguatan harga emas ditopang oleh melemahnya imbal hasil US Treasury. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melandai ke 4,22% pada perdagangan pekan lalu, dari 4,27% pada perdagangan hari sebelumnya. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga melandainya imbal hasil membuat emas lebih menarik.

 

Namun, emas justru sempat ambruk setelah mencetak rekor tinggi. Harga emas jatuh pada Kamis dan Jumat pekan ini. Pelemahan emas dipicu oleh kembali menguatnya dolar AS. Indeks dolar menguat ke 104,004 pada perdagangan kemarin yang merupakan posisi tertingginya sejak 29 Februari atau hampir sebulan terakhir. Kenaikan dolar AS membuat pembeli harus membayar lebih mahal saat membeli emas sehingga menekan minat buyer.

 

Pekan ini, fokus investor beralih ke data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS yang akan dirilis pada hari Jumat. Indeks harga PCE diperkirakan naik 0,3% di bulan Februari, yang akan mempertahankan laju tahunan di 2,8%. Banyak pasar tutup untuk libur Jumat Agung di minggu ini, ketika data PCE akan dirilis, sehingga reaksi penuh harus menunggu hingga minggu depan.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!