Harga Emas Pekan Ini Diproyeksi Masuk Fase Konsolidasi Jelang Rapat FOMC



Harga emas diperkirakan akan sangat volatile pada pekan ini sejalan dengan penantian pelaku pasar akan kebijakan suku bunga di AS. Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 Maret 2024 untuk menentukan arah kebijakan suku bunga.   

Pengaruh dari rapat tersebut sangat signifikan bagi harga emas yang akhir pekan lalu sempat turun 2 hari beruntun. Ini membuat harga emas turun 1% sepanjang pekan lalu, koreksi mingguan pertama dalam sebulan terakhir. Meski demikian harga emas sempat mengalami reli panjang pada pertengahan Februari hingga pekan kedua Maret. Reli tersebut membuat harga emas masih membukukan kenaikan hampir 7% dalam sebulan terakhir. Sepanjang 2024 (year-to-date), harga emas masih bertambah 4,53%.

Harga emas diprediksi masih akan kuat dan tidak terkoreksi terlalu besar walaupun beberapa data ekonomi AS terutama Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih kuat. Data CPI AS Februari 2024 yang rilis pada 12 Maret 2024 sebesar 3,2% year-on-year (YoY). Sementara itu, data PPI AS yang rilis pada 14 Maret 2024 sebesar 1,6% YoY.

Pekan ini, sepertinya harga emas sedang masuk fase konsolidasi. Namun ke depan, harga diperkirakan masih bisa naik seiring ekspektasi terhadap tren penurunan suku bunga. Hasil analisa dari Goldman Sachs menyatakan bahwa proyeksi rata-rata harga emas pada 2024 dari US$ 2.090/troy ons menjadi US$ 2.180/troy ons. Pada akhir tahun, target harga bisa menuju US$ 2.300/troy ons.

Menurut CME FedWatch Tool, para pelaku pasar terus bertaruh pada penurunan suku bunga pada  Juni, meskipun peluang pelonggaran suku bunga pada Juni diperkirakan sebesar 59%, dibandingkan dengan 72% sebelum data CPI dirilis. Hal ini lantaran inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, mempertahankan tekanan pada The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Indeks dolar AS juga menuju kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Januari, membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

Harga emas dunia melemah 1% sepanjang pekan lalu karena tertekan dari rilis data makro Amerika Serikat yang membatasi harapan penurunan suku bunga The Fed lebih cepat. Pada perdagangan Jumat (15/3/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,25% di posisi US$ 2.161,01 per troy ons. 

Namun pada awal pekan lalu, harga emas sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa berada di level US$ 2.182 per troy ons yang dicapai pada Senin karena disebabkan oleh beberapa faktor, seperti harapan dari pelaku pasar terkait siklus pemotongan suku bunga The Fed menghasilkan pemotongan sebesar 125 basis poin (bp) pada semester kedua tahun 2024, sehingga mendorong harga emas ke level tertinggi baru. Pada kuartal kedua 2024, ekonom J.P. Morgan memperkirakan pertumbuhan AS akan melambat menjadi 0,5% kuartal-ke-kuartal. Hal ini akan mendorong The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya pada Juni, yang pada akhirnya akan melakukan pemotongan sebesar 125 bps pada semester kedua tahun ini untuk menghindari resesi.

Faktor utama lainnya yang mempengaruhi harga emas adalah inflasi, meningkatnya permintaan dari bank sentral, de-dolarisasi negara berkembang, situasi mikroekonomi, dan geopolitik. Kombinasi faktor-faktor ini akan menciptakan kondisi bagi pertumbuhan harga emas yang membuat pembelian emas oleh enam bank sentral di bulan Januari 2024 yang mencapai 39 ton.

Namun pada akhir pekan, tepatnya Kamis dan Jumat lalu, harga emas turun setelah kenaikan indeks harga produsen (PPI) AS atau inflasi di level produsen yang lebih besar dari perkiraan pada periode Februari mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Federal Reserve (The Fed), sehingga meningkatkan imbal hasil Treasury dan dolar AS. Harga produsen (PPI) AS meningkat 0,6% pada periode Februari di tengah lonjakan harga barang seperti bensin dan makanan, yang dapat memicu kekhawatiran bahwa inflasi akan kembali meningkat. 

Fokus Investor global pekan ini masih akan menantikan publikasi notulen rapat gubernur Bank Sentral AS The Fed (FOMC Meeting) pada Selasa dan Rabu pekan ini. Hal ini diperkirakan dapat memberi petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Fed ke depannya. 

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!