Harga Emas Tergelincir karena Data Inflasi AS Buat Pesimistis Suku Bunga Turun



Harga emas turun pada perdagangan kemarin setelah kenaikan indeks harga produsen (PPI) AS atau inflasi di di level produsen yang lebih besar dari perkiraan pada periode Februari mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Federal Reserve (The Fed). Kondisi ini sekaligus meningkatkan imbal hasil Treasury dan dolar AS yang pada akhirnya melemahkan harga emas.

Pada perdagangan Kamis (14/3/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,62% di posisi US$ 2.161,01 per troy ons. Namun demikian, dalam sepekan terakhir harga emas masih membukukan kenaikan 0,1%. Sedangkan selama sebulan ke belakang, harga emas masih bertambah 7,84%.

Harga emas melorot setelah rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS). Pada Februari, inflasi tingkat produsen AS berada di 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Januari yang sebesar 0,3% mtm. 

Sementara Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 3,2% pada periode Februari, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 3,1% yang sedikit lebih rendah dan lebih tinggi dari 3,1% pada periode Januari. Hal ini meredakan ekspektasi bahwa The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Sebab, inflasi ternyata masih  jauh dari target capai 2%. Sehingga harga emas pun tertekan.

Departemen Tenaga Kerja AS juga merilis bahwa Jobless Claims mingguan turun sebanyak 1,000 menjadi 209.000 selama minggu yang berakhir pada bulan Maret, turun dari data minggu lalu yang direvisi menjadi 210.000 klaim. Sementara angka minggu lalu telah direvisi tajam sebanyak 10.000 klaim. Penurunan di dalam Jobless Claims ini diluar daripada yang diperkirakan pasar yang memperkirakan kenaikan menjadi 218.000.

Data ekonomi di atas membuat indeks dolar naik 0,56% di level 103,36, meninggalkan level psikologis 102. Kenaikan dolar terhadap para pesaingnya, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu minggu di posisi 4,29%.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, para pelaku pasar terus bertaruh pada penurunan suku bunga pada Juni, memperkirakan peluangnya sekitar 60%, dibandingkan dengan 72% sebelum data CPI dirilis awal pekan ini. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan kebijakannya minggu depan, namun fokusnya akan tertuju pada proyeksi "dot plot".

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!