Harga Emas Makin Tak Terbendung, Terus Melesat Tertinggi Sepanjang Masa



Harga emas berhasil naik selama 7 hari perdagangan berturut-turut seiring meningkatnya spekulasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed). Hal itu menambah sentimen selain dorongan aksi beli oleh bank sentral dan permintaan safe haven.

Pada perdagangan Kamis (7/3/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,51% di posisi US$ 2.159,16 per troy ons. Harga penutupan tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Sebelum ditutup lebih rendah, emas kembali mencetak All Time High pada perdagangan intraday di level US$ 2.164,09 per troy ons. Dengan demikian selama 7 hari terakhir harga melesat 6,16%.

Rekor kemarin melampui catatan tertinggi sebelumnya pada Rabu di mana emas ditutup di posisi US$ 2.148,29 per troy ons. Dengan rekor kemarin maka harga emas sudah mencetak rekor selama lima hari beruntun yakni pada Jumat pekan lalu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis pekan ini. Rekor beruntun dalam sepekan melewati pencapaian pada 27 Desember 2023 yakni US$ 2.077,16 per troy ons.

Ketua the Federal Reserve atau bank sentral AS Jerome Powell menuturkan, pihaknya cukup yakin inflasi menuju target the Fed 2 persen sehingga dapat memulai memangkas suku bunga. Kondisi suku bunga rendah dapat diterjemahkan mengurangi kesempatan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil dan bebani dolar AS sehingga membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, The Fed tidak jauh dari mendapatkan keyakinan yang cukup bahwa inflasi sedang menuju target 2%. Jika inflasi mencapai target, The Fed dapat memulai penurunan suku bunga. Para pelaku pasar memperkirakan peluang 74% penurunan suku bunga pada bulan Juni. Peluang ini meningkat dibandingkan sekitar 63% pada tanggal 29 Februari, menurut Fedwatch Tool CME.

Di pasar fisik emas, lonjakan harga diperkirakan akan mengurangi konsumsi selama musim pernikahan di India, namun pembeli utama China mungkin melihat permintaan safe-haven yang kuat. Risiko geopolitik juga merupakan pendorong utama harga emas batangan. 

Turun tajamnya yields obligasi treasury AS juga telah menopang kenaikan harga emas. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun telah turun tajam dari ke tinggian di 4.22% pada dua sesi perdagangan terakhir ke 4.11% pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis. Indeks dolar AS telah turun ke kerendahan bulanan di sekitar 103.200 di tengah ketidakpastian mengenai outlook ekonomi AS sehingga membuat harga emas menjadi bertambah mahal.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5.000an di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!