Nasib Harga Emas Ditentukan Rilis Data Indeks Konsumsi Warga AS



Harga emas menguat pada perdagangan kemarin di tengah sikap pelaku pasar menunggu data ekonomi utama dan komentar dari pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengenai jadwal penurunan suku bunga. Rilis data di Amerika Serikat (AS) menjadi faktor penting penggerak harga emas.

 

Pada perdagangan Rabu (28/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,25% di posisi US$ 2034,62 per troy ons. Harga emas kemarin terdorong oleh turunnya yield obligasi treasury AS setelah sebelumnya pada hari Selasa sempat naik ke atas 4.3%.

 

Rilis data ekonomi terbaru di AS menjadi katalis positif bagi harga emas. US Bureau of Economic Analysis melaporkan, ekonomi AS pada kuartal IV-2023 tumbuh 3,2% secara tahunan dalam pembacaan kedua. Sedikit di bawah pembacaan pertama yang sebesar 3,3%.

 

Data ini menunjukkan bahwa ekonomi AS melambat. Masih kuat, tetapi tidak sekuat perkiraan sebelumnya. Saat ekonomi mulai ‘mendingin’, maka ruang bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi terbuka. 

 

Hari ini AS akan merilis data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang menjadi patokan utama The Fed dalam menentukan suku bunga. Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan inflasi PCE AS pada Januari 2024 turun menjadi 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan naik menjadi 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sedangkan inflasi PCE inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan naik menjadi 2,9% (yoy) dan 0,4% (mtm).

 

Komentar The Fed baru-baru ini dan data inflasi yang panas telah mendorong spekulasi penurunan suku bunga pertama The Fed di bulan Juni, dibandingkan dengan Maret di awal 2024. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menghambat investasi pada emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Gubernur The Fed New York John Williams dari Fed mengatakan meski perekonomian telah berjalan jauh menuju keseimbangan yang lebih baik tetapi sasaran inflasi 2% belum tercapai.

 

Sementara itu narasi dari Federal Reserve AS yang tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama terus mendorong naik indeks dolar AS yang membebani harga emas. Indeks dolar AS naik 0.18% ke 103.950.

 

Akibat turunnya yield obligasi treasury AS bersamaan dengan terancam ditutupnya aktifitas pelayanan pemerintah AS dan munculnya angka Durable Goods Orders AS yang mengecewakan pada hari Selasa, membatasi kenaikan indeks dolar AS sehingga menopang harga emas.


 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5.000an di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! 

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!