Pergerakan Harga Emas Pekan Ini Bakal Dibayangi Arah Suku Bunga The Fed



Harga emas diproyeksi akan volatile sepanjang pekan ini karena ada rilis rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia turun 0,71% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga hanya naik 0,21%. Gerak harga emas sedang sangat terbatas. Bahkan harga logam mulia  ini sudah turun 2 minggu beruntun.

Harga emas menguat awal pekan ini, berusaha melanjutkan penguatan perdagangan tiga hari sebelumnya. Meskipun masih turun secara mingguan pada pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Jumat (16/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,45% di posisi US$ 2013,1 per troy ons. Harga emas berhasil bertahan di psikologis US$2.000 per troy ons.

Meskipun harga emas berpotensi terus naik ke depannya, tetapi ekspektasi tingkat suku bunga The Fed yang belum akan turun akan menghambat kenaikan harga emas. Pada pekan ini Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan akan kembali hawkish dalam pidatonya di risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Hal itu membuat emas kemungkinan akan sulit untuk naik jauh di atas level US$2.000.

The Fed kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga pada bulan Maret, emas mungkin akan kesulitan untuk naik jauh di atas level US$2.000 per troy ons. Pertumbuhan ekonomi di AS cukup kuat, menunjukkan inflasi yang lebih tinggi, yang merupakan hambatan bagi emas

Data ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang masih solid membuat laju harga emas tertahan. Akhir pekan lalu, US$ Bureau of Labor Statistics mengumumkan inflasi tingkat produsen pada Januari ada di 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mtm). Ini menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir, setelah pada Desember terjadi deflasi 0,1%.

Para pelaku pasar telah mengesampingkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga AS dari bulan Maret hingga Juni 2024. Pasar saat ini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga sebesar 73% pada bulan Juni, menurut CME Fed Watch Tool.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

Dalam sepekan kemarin, harga emas dunia turun 0,71% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga hanya naik 0,21% hal ini lantaran pengaruh data ekonomi AS. Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meredupkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga sempat emas menguat tiga hari beruntun pada pekan lalu, namun masih berada di tren pelemahan mingguan kedua berturut-turut setelah data inflasi yang panas mendinginkan prospek penurunan suku bunga lebih awal oleh The Federal Reserve (The Fed). 

Pekan lalu menjadi masa terberat bagi emas sepanjang 2024. Pada perdagangan Selasa (13/2/2024), harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1992,89 per troy ons.Harga emas ambruk 1,33%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 12 Desember 2023 atau dua bulan terakhir. 

Pelemahan yang sangat dalam tersebut juga membuat harga emas terlempar dari level psikologis US$ 2.000 untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir. Namun, emas mampu bangkit dalam dua hari perdagangan terakhir dan menutup pekan di atas level US$2.000 per troy ons. Harga emas ambruk setelah data inflasi AS keluar pada Selasa malam waktu Indonesia atau Selasa pagi waktu AS.

Inflasi AS menembus 3,1% (year on year/yoy) pada Januari 2024. Inflasi hanya melandai tipis dibandingkan Desember 2023 yang ada di angka 3,4%. Inflasi bahkan jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan di angka 2,9%. Secara bulanan, inflasi bahkan meningkat 0,3% pada Januari 2024, dari 0,2% pada Desember 2023. Inflasi melonjak karena kenaikan harga di sektor perumahan dan makanan.

Inflasi inti yang tidak menghitung energi dan makanan mencapai 3,9% (yoy) pada Januari 2024 atau sama dengan Desember 2023. Inflasi AS yang masih panas ini membuat pelaku pasar semakin pesimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga. Data menunjukkan bahwa harga produsen AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Januari 2024. Indeks harga produsen (PPI) AS, ukuran harga yang diterima produsen barang dan jasa dalam negeri, naik 0,3% pada bulan tersebut, pergerakan terbesar sejak Agustus.

Pekan ini pergerakan emas ditentukan hasil pertemuan FOMC, Pasar AS akan tutup pada hari Senin waktu AS karena memperingati Hari Presiden. Investor akan menaruh perhatian seksama pada risalah pertemuan FOMC the Fed yang akan keluar pada hari Rabu.


 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp 5.000an di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!