Harga Emas Perlahan Bangkit usai Rilis Data Ekonomi AS yang Beragam



Harga emas dunia bergerak naik dan kembali menembus batas psikologis US$ 2.000 per troy ons. Rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS) membuat dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury merosot sehingga menjadi sentimen positif bagi sang logam mulia.

Pada perdagangan Kamis (15/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,59% di posisi US$ 2004,09 per troy ons. Harga emas kembali di level psikologis US$2.000 per troy ons setelah sempat terlempar dari level tersebut pada dua hari sebelumnya.

Kenaikan harga emas disebabkan karena yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun hampir 1% pada hari Kamis setelah keluar data ekonomi AS yang bervariasi.

AS melaporkan bahwa Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 9 Februari, hanya naik 212.000, lebih baik daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 220.000 namun masih merefleksikan pasar tenaga kerja yang ketat.

Hal yang positif ada pada NY Empire State Manufacturing Index bulan Februari yang membaik ke minus 2.4 dari bulan sebelumnya Januari yang turun minus 43.7. Sementara Philadelphia Fed Manufacturing Survey pada periode yang sama juga membaik ke 5.2 dari bulan sebelumnya Januari minus 10.6.

Census Bureau juga mengumumkan penjualan ritel di AS turun 0,8% pada Januari dibandingkan bulan sebelumnya. Memburuk ketimbang Desember yang naik 0,4% dan menjadi yang terendah sejak Maret 2023.

Berita yang bervariasi ini menekan yields obligasi pemerintah AS turun lebih jauh. Indeks dolar memperpanjang pelemahan dengan anjlok 0,41% di level 104,29 pada Kamis (15/2/2024). Dan imbal hasil Treasury AS 10 tahun tergelincir di level 4,23% setelah data tersebut dirilis, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi pembeli luar negeri.

Sejumlah data ini membuat pelaku pasar kembali yakin bahwa bank sentral Federal Reserve bisa segera menurunkan suku bunga acuan. Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), emas tidak diuntungkan saat suku bunga tinggi. 

Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan Michael Barr pada Rabu mengatakan jalan kembali menuju inflasi 2% "mungkin akan menjadi jalan yang bergelombang". Sementara itu, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee memperingatkan agar tidak menunda penurunan suku bunga terlalu lama. 

Fokus pasar saat ini adalah pada angka indeks harga produsen, yang akan dirilis pada hari Jumat. Setidaknya tiga pejabat Fed lagi dijadwalkan untuk berbicara akhir pekan ini.
 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!