Rilis Data Inflasi AS Bikin Investor Waswas, Harga Emas Dunia Terus Melorot



Harga emas dunia terus melorot lantaran pelaku pasar waspada terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) nanti malam. Sebab data inflasi Januari ini menjadi krusial untuk menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed nantinya. Pemangkasan suku bunga sulit dilakukan jika inflasi AS masih kencang, pun sebaliknya The dipastikan bakal pangkas suku bunga jika inflasi turun, yang tentunya menguntungkan untuk harga emas.

Pada perdagangan Senin (12/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,22% di posisi US$ 2019,79 per troy ons. Pelemahan ini memperpanjang derita emas menjadi empat hari beruntun. Dalam empat hari tersebut, harga emas jatuh 0,77%. Tekanan yang dihadapi emas belum berakhir hingga pagi hari ini terpantau melemah lagi di kisaran US$2.018,66 per troy ons.

Konsensus Bloomberg memperkirakan, inflasi AS pada Januari akan melanjutkan penurunan di 2,9% dari sebesar 3,4% di bulan sebelumnya. Bila prediksi itu terpenuhi, maka akan menjadi capaian inflasi tahunan pertama kali di bawah 3% sehingga bisa memberi optimisme pada pasar ada peluang penurunan bunga acuan. Itu memberikan sentimen positif bagi emas.

Akan tetapi, pernyataan beberapa pejabat The Fed yang cenderung melontar sinyal hawkish mungkin akan membatasi optimisme tersebut. Sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pandangan mengenai kebijakan The Fed ke depan di beberapa acara pekan ini.

Mayoritas menegaskan jika The Fed belum akan memangkas suku bunga sampai mereka percaya diri jika inflasi akan turun ke kisaran 2%.  

Para analis memproyeksikan Indeks Harga Konsumen (CPI) periode Januari akan mengalami kenaikan bulanan sebesar 0,2% sementara CPI inti diperkirakan naik 0,3%. Secara tahunan, inflasi akan melandai ke 2,9% pada Januari 2024 dari 3,4% pada Desember 2023. Jika inflasi melaju lebih kencang dari proyeksi maka harga emas bisa kembali tertekan. Pasalnya, inflasi yang panas bisa membuat The Fed semakin lama memangkas suku bunga.

Prospek penurunan bunga yang lebih terbatas, menjadi kabar buruk bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Indeks dolar AS kembali ditutup menguat dan menekan harga emas. Bila data inflasi nanti malam sesuai ekspektasi pasar, maka itu bisa memberi ruang bagi emas untuk sedikit bangkit. Akan tetapi dengan bertambahnya lagi 'syarat' penurunan bunga oleh The Fed, emas sepertinya masih akan kesulitan menapak lebih perkasa dalam waktu dekat.

 

Investasi Emas mulai dari Rp 5.000an!

Sobat Treasury, naik turun harga harian sejatinya tak harus membuat kamu khawatir, karena emas adalah investasi yang punya sifat jangka panjang dan menengah dan harganya cenderung naik. Kamu bahkan bisa memulai investasi dengan nominal kecil di Treasury! 

Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas! Apalagi di Treasury kamu bisa beli emasi mulai dari Rp5.000, lebih murah dari harga segelas es kopi susu atau bahkan semangkuk mie ayam!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. 

Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!