Data Inflasi Konsumen AS Menentukan Nasib Pergerakan Emas Pekan Ini



indeks harga konsumen (CPI) atau inflasi AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada Selasa malam pekan ini (13/2/2023) akan menentukan pergerakan harga emas sepanjang pekan ini. Pasalnya data inflasi ini akan menjadi pegangan pelaku pasar emas untuk menebak arah kebijakan The Fed. Pergerakan inflasi merupakan salah satu indikator yang menjadi penentu kebijakan The Fed.

Pada perdagangan Jumat (9/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,44% di posisi US$ 2024,16 per troy ons. Dalam sepekan, harga emas jatuh 0,71%. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 1% pada pekan sebelumnya. Yield obligasi treasury AS bertahan di atas 4.1% sehingga membuat emas sulit mendapatkan daya tariknya.

Laporan Consumer Price Index (CPI) AS sangat mempengaruhi pergerakan emas pekan ini. Apabila CPI inti muncul di atas 4% per tahun, hal ini akan bisa menyebabkan kekacauan terhadap tren resiko, sehingga berdampak negatif terhadap emas. Angka inflasi AS periode Desember 2023 mencapai 3,4% (year on year/yoy) lebih tinggi dibandingkan periode November 2023 sebesar 3,1%. 

Awal pekan ini harga emas terbantu oleh sentimen positif yang tersisa dari akhir pekan lalu. Pada Jumat (9/2/2024), bursa saham New York ditutup mengesankan di mana indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Secara mingguan, Wall Street pun menghijau. S&P 500, Nasdaq 100, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat masing-masing 1,5%, 2,5%, dan 0,5%.

Sedangkan untuk gerak harga emas dunia pada pekan ini, para analis di Wall Street dan pelaku pasar atau pedagang berada dalam lingkungan yang sama. Keduanya melihat sangat kecil peluang aksi jual yang signifikan dalam beberapa hari mendatang karena pasar mencapai perkiraan konsensus stabil dengan peluang untuk mendapatkan keuntungan.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

Harga emas tergelincir pada perdagangan pekan lalu karena tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) dan indeks dolar. Sepanjang pekan lalu harga emas hanya menguat sekali yakni pada Selasa dan selebihnya ambruk. Dalam sepekan, harga emas jatuh 0,71%. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 1% pada pekan sebelumnya.

 

Indeks dolar menguat dari 103,92 pada pekan lalu menjadi 104,11 pada Jumat kemarin. Indeks dolar kini bergerak di angka 104 yang merupakan level tertingginya sejak awal Desember 2022 atau dua bulan terakhir. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga menguat menjadi 4,18% atau posisi tertiingginya dalam dua pekan lebih.

 

Kenaikan dolar membuat emas semakin mahal untuk dibeli sehingga kurang menarik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

 

Harga emas telah mengalami penurunan setelah ketua Federal Reserve AS Jerome Powell meruntuhkan ekspektasi mengenai penurunan tingkat bunga dalam jangka pendek. Harga emas terus berjuang untuk mendapatkan daya tarik yang berarti pada hari Jumat dan tetap dibatasi di dalam rentang pergerakan harga yang sempit sejak permulaan dari minggu ini.

 

Sementara investor menunggu data inflasi AS pada pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).  Menurut alat CME Fedwatch, para pelaku pasar kini melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 61% di bulan Mei 2024. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Angka inflasi konsumen AS pada minggu ini akan menjadi faktor kunci terhadap penentuan waktu dari siklus pelonggaran dan apabila data inflasi konsumen AS yang keluar membenarkan penundaan penurunan tingkat bunga, harga emas kemungkinan bisa turun lebih lanjut. Pekan ini pelaku emas juga menanti laporan ekonomi yang penuh termasuk penjualan ritel, data manufaktur regional, Philly Fed Survey, Weekly jobless claims, PPI, Preliminary UofM consumer sentiment dan Housing Starts & building permits.


 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! 

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!