Meski Sentimen Data Tak Berpihak, Namun Harga Emas Naik Ditopang Pelemahan Dolar



Harga emas dunia naik tipis mencoba mempertahankan momentum kenaikan harga setelah penurunan dolar AS dan imbal hasil Treasury, sementara para pelaku pasar menunggu komentar dari beberapa pejabat The Fed pada minggu ini untuk mengukur kemungkinan laju penurunan suku bunga tahun ini.

 

Pada perdagangan Selasa (6/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,53% di posisi US$ 2035,46 per troy ons. Penguatan ini memutus rekor buruk emas yang melemah pada dua hari sebelumnya. Sedangkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik 8,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 2.051,40 dolar AS per troy ons.

 

Penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS turut mendukung penguatan harga emas. Pada perdagangan Selasa (6/2/2024) dolar AS terkoreksi 0,27% di level 104,17. Sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun 1,77% di level 4,1%. Meski tergelincir, kebangkitan dolar AS kemungkinan besar akan tetap kuat selama beberapa bulan mendatang ketika pasar menilai kembali seberapa cepat Federal Reserve akan memangkas suku bunga.

 

Agak sulit bagi emas untuk mempertahankan momentum kenaikan harga. Pasalnya, sentimen yang yang tak mendukung harga emas antara lain  sejumlah data terbaru memberi indikasi bahwa ekonomi AS masih solid. Institute of Supply Management (ISM) melaporkan, aktivitas industri jasa yang dicerminkan dalam Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Januari mencapai 53,4. Jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 50,5 dan menjadi yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir.

 

Data ketenagakerjaan yang dirilis akhir pekan lalu juga sangat kuat. Pada Januari, perekonomian AS menciptakan 353.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 333.0000 jauh jauh di atas konsensus pasar dengan perkiraan 180.000. Non-farm payroll 353.000 juga menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir.

 

Data ini menunjukkan bahwa perekonomian AS masih ‘panas’. Pasar tenaga kerja masih saja ekspansif meski suku bunga acuan sudah naik ke level tertinggi dalam 22 tahun. Oleh karena itu, makin sulit untuk berharap bank sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal itu kembali dipertegas oleh para pejabat The Fed. Berbagai pejabat Fed menolak spekulasi pasar yang merajalela mengenai penurunan suku bunga pada Maret, sehingga kurang menguntungkan untuk emas.

 

Analis pasar berpendapat bahwa rilis data indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) pekan depan mungkin menjadi pendorong potensial bagi pergerakan harga emas dalam jangka pendek.  

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! 

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!