Harga Emas Dunia Ambruk Setelah Data Penjualan Ritel AS Menguat



Harga emas dunia melemah setelah data ekonomi yang kuat membuat dolar AS dan imbal hasil Treasury makin perkasa. Data penjualan ritel AS menguat di luar ekspektasi pasar. Hal ini juga serta menurunkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga AS pada bulan Maret.  

 

Pada perdagangan Rabu (17/1/2024), harga emas ditutup di posisi US$ 2.005,69 per troy ons. Harga emas jatuh 1,08%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 12 Desember 2023 atau dalam sebulan lebih. Pelemahan tersebut juga memperpanjang tren negatif emas di  emas anjlok 2,4% dalam dua hari terakhir. 

 

Penjualan ritel di AS periode Desember 2023 tumbuh 0,6% secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,3% dan konsensus pasar sebesar 0,4%. Kondisi ini mencerminkan jika daya beli AS masih kencang dan ekonomi AS masih panas sehingga inflasi kemungkinan besar masih sulit turun dengan cepat. 

 

Kenaikan penjualan ritel AS ini membuat harapan pelaku pasar melihat pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat menipis sehingga menekan harga emas. Suku bunga tinggi bukan kabar baik bagi emas. Ini karena emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Berinvestasi di emas kurang menguntungkan saat suku bunga tinggi.

 

Para pejabat pembuat kebijakan The Fed cenderung memilih tingkat bunga the Fed yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, menentang ekspektasi pasar, di tengah kurangnya keyakinan bahwa inflasi sedang turun kembali ke target normal 2% dengan cara yang berkelanjutan dan tepat waktu.

 

Ekspektasi masih sulitnya pemangkasan suku bunga inilah yang membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melambung sehingga berdampak negatif ke emas. Pada perdagangan Rabu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun menembus 4,1% untuk pertama kalinya sejak 12 Desember 2023 atau lebih dari sebulan. Indeks dolar AS (DXY) juga terus meningkat. Indeks dolar ditutup di posisi 103,38 pada perdagangan Rabu kemarin, level tertingginya dalam sebulan terakhir.

 

Kini menurut alat CME FedWatch, pada Rabu kemarin pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 53,2 persen untuk bank sentral AS memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) pada Maret 2024. Ekspetasi itu turun dari hari Selasa yang memperkirakan peluang sebesar 65,1 persen.

 

Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures menyatakan bahwa Pasar mempunyai keraguan terhadap penurunan suku bunga, jika The Fed dapat memangkas suku bunga lebih cepat, maka akan mempengaruhi harga emas Meski begitu, risiko geopolitik di global akan terus memberikan dasar bagi harga emas, dan menahannya di kisaran 2.000 dollar AS per troy ons.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!