Ekspektasi Suku Bunga Turun dan Geopolitik Memanas, Harga Emas Diproyeksi Kinclong



Harga emas pekan ini masih mendapat angin segar dari proyeksi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta peningkatan konflik di Timur Tengah yang memicu pembelian aset-aset safe haven. Melemahnya inflasi harga produsen AS meningkatkan spekulasi bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunganya lebih cepat.

 

Harga emas melonjak pada perdagangan Jumat pekan lalu berhasil mencapai puncaknya dalam satu minggu. Pada perdagangan Jumat (12/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 1,02% di posisi US$ 2048,72 per troy ons.

 

Harga emas melonjak pada perdagangan Jumat kemarin dan berhasil mencapai puncaknya dalam satu minggu didorong  AS dan Inggris melancarkan serangan udara di seluruh Yaman sebagai pembalasan terhadap pasukan Houthi atas serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah yang dilakukan oleh pejuang yang didukung Iran sebagai respons terhadap perang di Gaza. Iran mengutuk serangan tersebut, dan memperingatkan bahwa hal itu akan memicu ketidakstabilan di wilayah tersebut.

 

Data inflasi (consumer price index/CPI) AS juga berpengaruh ke pergerakan harga emas. Inflasi dilaporkan tumbuh 3,4% year-on-year (YoY) pada Desember 2023, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan proyeksi 3,1%. Namun, CPI inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan dilaporkan 3,9% sesuai dengan proyeksi konsensus dan lebih rendah dari bulan sebelumnya 4%. 

 

Inflasi inti menggambarkan harga produk yang lebih persisten atau sulit naik turun sehingga lebih berpengaruh ketimbang inflasi headline. Rilis tersebut mempengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed).

 

Hal yang sama juga terjadi pada inflasi produsen (producer price index/PPI), di mana PPI headline mengalami kenaikan sementara PPI inti menurun. Setelah rilis kedua data tersebut, pelaku pasar masih optimistis The Fed akan memangkas suku bunga pada Maret 2024 nanti dengan probabilitas sebesar 74%, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu 

 

Harga emas dunia tercatat melonjak tajam pada akhir penutupan perdagangan Jumat (12/1/2024). Hal ini terjadi di tengah gejolak pasar khususnya dalam hal inflasi Amerika Serikat (AS) yang menguat. Dilansir dari Refinitiv, harga emas di pasar spot pada penutupan perdagangan Jumat, tercatat menguat 1,02% di posisi US$ 2048,72 per troy ons. 

 

Sedangkan secara mingguan, harga emas mengalami apresiasi sebesar 0,16%. Hal ini berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya yang justru mengalami depresiasi sebesar 0,83%. Harga emas menguat dalam dua hari beruntun yakni Kamis dan Jumat pekan lau khususnya setelah AS merilis data inflasinya yang variatif.

 

Tercatat data inflasi konsumen (Consumer Price Index/CPI) periode Desember 2023. Inflasi AS pada akhir 2023 naik menjadi 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya sebesar 3,1% pada November 2023. Pada Jumat pekan ini juga dirilis data inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) yang lebih rendah 0,1% mtm namun sedikit naik menjadi 1% yoy.

 

Angka tersebut masih di bawah ekspektasi pelaku pasar yang meyakini PPI secara tahunan naik menjadi 1,3%. Di tengah inflasi yang masih cukup mix, tetapi pelaku pasar masih meyakini bahwa bank sentral AS (The Fed) akan memangkas suku bunganya pada 2024.

 

Sedangkan untuk pekan ini, investor akan menaruh perhatian seksama terhadap data ekonomi dan laporan utama yang keluar antara lain penjualan ritel AS. Penjualan ritel AS kemungkinan akan bertumbuh dengan solid pada bulan Desember dengan keyakinan konsumen meningkat karena naiknya pasar saham.

 

Data ekonomi lain yang akan muncul adalah Weekly Jobless Claims, Housing Starts AS. Sementara itu para pemimpin dunia akan berkumpul di Davos, Switzerland, yang akan bisa menciptakan ketegangan geopolitik lebih lanjut sehingga mendukung daya tarik terhadap emas.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!