Harga Tetap Naik, Panasnya Data Inflasi AS Tak Mampu Menekan Emas



Harga emas dunia menunjukan tren naik meski  data inflasi Amerika Serikat (AS) masih memanas. Nampaknya investor masih percaya penurunan suku bunga The Fed meskipun data inflasi AS terbaru diatas ekspektasi analis. Meski demikian pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed) bisa menimbulkan kekhawatiran bahwa suku bunga yang lebih tinggi mungkin tidak akan mengalami perubahan dalam waktu dekat. 

 

Pada perdagangan Kamis (11/1/2024) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,23% di posisi US$ 2028,09 per troy ons. Penguatan ini menjadi kabar baik mengingat emas jatuh pada perdagangan sebelumnya. Pada Jumat (12/1/2024) pukul 05:34 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.028,89 per troy ons. Naik tipis hampir flat 0,02% dibandingkan hari sebelumnya.

 

Rilis data inflasi AS menjadi sentimen utama yang mempengaruhi harga emas. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, terjadi inflasi sebesar 3,4% year-on-year (yoy) pada Desember. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,1% yoy. Namun laju inflasi inti sedikit melambat. Pada Desember, inflasi inti berada di 3,9% yoy. Lebih rendah ketimbang November yakni 4% yoy.

 

Inflasi di AS masih belum bisa mengarah ke target 2% yang dicanangkan bank sentral Federal Reserve. Namun meski inflasi naik, pelaku pasar masih optimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak tahun ini pada pertemuan Maret. 

 

Tai Wong, Analis Logam Independen yang berbasis di New York menyatakan bahwa laporan CPI yang sedikit lebih kuat dari yang diinginkan seharusnya membatasi emas untuk sesi ini karena para investor terus berpegang teguh pada gagasan penurunan suku bunga bulan Maret. Menurut alat CME Fedwatch, para pelaku pasar melihat kemungkinan 67% penurunan suku bunga pada bulan Maret 2024, dibandingkan dengan peluang 71% yang terlihat sebelum laporan tersebut. 

 

Bahkan data dari HSBC melihat sejumlah faktor penting akan menopang harga emas pada level tertinggi dalam sejarah pada tahun ini.

 

“Contohnya, risiko geopolitik dan perdagangan meningkat dan mungkin akan tetap tinggi pada tahun 2024, seiring dengan diadakannya pemilu di 75 negara, yang memberikan dukungan mendasar terhadap harga emas. Permintaan bank sentral secara historis masih kuat, dipicu oleh risiko geopolitik dan kebutuhan diversifikasi portofolio, namun mungkin tidak sepenuhnya dapat dipertahankan pada tingkat harga di atas USD2.000 per ons," tegas HSBC dalam laporannya.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!