Menanti Data Inflasi AS, Harga Emas Dunia Bergerak Stagnan



Harga emas bergerak bergerak terbatas di tengah penantian data inflasi Amerika Serikat (AS). Emas masih bergerak terbatas karena para trader telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga mengingat The Fed secara umum mempertahankan pandangannya suku bunga akan tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama.

 

Harga emas di pasar spot turun 0,9% ke level USD 2.027.63 per ounce, setelah menyentuh harga terendah sejak 18 Desember di awal sesi. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun US$16,30 atau 0,80%, menjadi ditutup pada US$2.033,50 per ons. Harga emas turun ke level terendah dalam tiga minggu karena tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS karena ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) memudar.

 

Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun kembali merangkak ke 4,04%, level tertingginya sejak 12 Desember 2023 atau hampir sebulan terakhir. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik. Pelaku pasar kini menunggu data inflasi AS yang akan rilis pada Kamis pekan ini. Pelaku pasar memperkirakan inflasi akan menyentuh 3,2% (year on year/yoy) pada Desember 2023.

 

Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mencatat kemajuan yang dicapai terhadap inflasi dan mengatakan hal itu harus dilanjutkan dengan tingkat suku bunga jangka pendek pada tingkat yang ada saat ini. Seperti diketahui, harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun.

 

Menurut analisis dari Deu Calion Futures Andrew Fischer menyatakan bahwa harga emas saat ini mencerminkan pengaruh beberapa faktor, termasuk ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan kondisi ekonomi global. Menurut Fischer, salah satu titik kunci yang memengaruhi harga emas saat ini adalah ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga oleh The Fed. Ekspektasi awal menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Maret 2024, yang menjadi faktor pendukung harga emas di awal pekan ini.

 

Meskipun demikian, kondisi ekonomi global yang semakin memburuk dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan dari AS, Asia, dan zona euro, memberikan dorongan positif bagi harga emas. Investor cenderung melihat emas sebagai aset safe haven dalam situasi ketidakpastian ekonomi, dan dengan adanya indikasi perlambatan pertumbuhan, emas mungkin siap untuk menguat dalam beberapa bulan mendatang.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!