The Fed Pemicunya, Drama Pergerakan Harga Emas Pekan Ini Bakal Berlanjut



Pekan lalu menjadi pekan yang penuh drama di pasar emas dengan pergerakan besar. Pergerakannya penuh kejutan lantaran hasil rapat FOMC dan pernyataan para petinggi The Fed yang memupuskan semua harapan penurunan suku bunga sehingga membuat harga emas yang sempat naik lalu kembali turun tajam.

 

Pada awal pekan ini harga emas dunia kembali turun tipis. Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) jadi sentimen negatif bagi sang logam mulia. Pada perdagangan Jumat (2/2/2024) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,79% di posisi US$ 2038,59 per troy ons. Penurunan ini mematahkan trend penguatan empat hari beruntun pada sepekan kemarin.  

 

Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan kemarin juga karena dolar dan imbal hasil melonjak setelah laporan Non-Farm Payrolls AS yang kuat menciptakan ketidakpastian mengenai apakah The Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga.

 

Pada Januari, perekonomian AS menciptakan 353.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 333.0000 jauh jauh di atas konsensus pasar dengan perkiraan 180.000. Non-farm payroll 353.000 juga menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir.

 

Data ini menunjukkan bahwa perekonomian AS masih panas. Pasar tenaga kerja masih saja ekspansif meski suku bunga acuan sudah naik ke level tertinggi dalam 22 tahun. Oleh karena itu, makin sulit untuk berharap bank sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

 

Indeks dolar melesat 0,85% di level 103,92 pada perdagangan Jumat (2/2/2024) membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Begitu juga dengan imbal hasil obligasi acuan AS 10 tahun melonjak tajam 4,35% di level 4,03%.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

 

Pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024), harga emas di pasar spot ditutup melemah di angka US$2.038/troy ons. Hal ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan Kamis (1/2/2024) yang melonjak naik ke angka US$2.054/troy ons.

Sementara secara mingguan, harga emas menguat sekitar 1% dari US$2.018/troy ons menjadi US$2.038/troy ons.

 

Keputusan The Fed menahan suku bunga ini merupakan yang keempat kalinya dalam empat pertemuan terakhir. Keputusan juga sejalan dengan ekspektasi pasar. The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli tahun ini sebelum menahannya pada September, November, Desember 2023, dan Januari. 

 

The Fed dalam pernyataan resminya mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%. Umumnya, ketika The Fed bersikap hawkish, maka DXY akan menguat dan harga emas akan tertekan, namun justru DXY anjlok pada penutupan perdagangan Kamis lalu karena The Fed tetap memberi sinyal untuk tetap menurunkan bunga moneternya.

 

Kendati harga emas cenderung mengalami kenaikan, namun pada Jumat pekan ini dirilis data pengangguran dan non-farm payrolls (NFP) dengan hasil yang tidak sesuai ekspektasi. Tingkat pengangguran tetap di angka 3,7% yang berada di bawah konsensus yang sebelumnya memperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 3,8%.

 

Sedangkan data NFP juga menunjukkan di atas ekspektasi konsensus. Perekonomian AS menambahkan 353 ribu pekerjaan pada bulan Januari 2024, dibandingkan dengan revisi naik sebesar 333 ribu pada bulan Desember, dan jauh di atas perkiraan pasar sebesar 180 ribu.

 

Ini merupakan kenaikan lapangan kerja terbesar dalam satu tahun, menandakan pasar tenaga kerja masih ketat. Angka yang jauh di atas konsensus ini memberikan dampak terhadap indeks dolar AS (DXY) yang akhirnya terbang 0,85% ditutup di angka 103,92. Alhasil, harga emas dunia pada penutupan perdagangan Jumat menurun sebesar US$16/troy ons.

 

Kepala Dealer Logam Mulia di Alliance Financial, Frank McGhee berpendapat bahwa harga emas sepanjang pekan ini masih akan melemah. “Pasar salah menilai mengingat berlanjutnya kekuatan di pasar tenaga kerja AS dan kalender tahun pemilu,” katanya.

 

Sementara itu, Direktur Divisi Lindung Nilai Komersial di Walsh Trading John Weyer mengatakan harga emas diperkirakan akan tetap berada pada kisaran USD 2.000. “Saya pikir mereka tidak akan bergerak terlalu jauh dari sana,” katanya.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!