Harga Emas Pekan Ini Dipengaruhi Hasil Rapat FOMC



Pergerakan harga emas dunia pekan ini bakal dipengaruhi pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 12-13 Desember 2023. Pemicu emas turun karena pertumbuhan tenaga kerja AS yang membuat The Fed bakal menunda penurunan suku bunga lebih lama. Namun emas ada kemungkinan naik seiring melambatnya ekonomi AS berarti tingkat bunga pada akhirnya akan turun dan hal ini akan mendorong harga emas naik.

 

Harga emas di Apps Treasury hari ini, Senin (11/12/20123) turun 0,13% dengan harga beli emas Rp1.037.244 per gram (pukul 08:30 WIB). Sedangkan harga emas di pasar sport pada perdagangan Jumat (8/12/2023) ditutup anjlok 1,23% di posisi US$ 2.003,39 per troy ons. Sedangkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2024 di divisi Comex New York Exchange mengalami penurunan sebesar US$ 31,90 atau 1,56%, ditutup pada level US$ 2.014,50 per ons. 

 

Penurunan harga emas global juga dipicu oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Sejumlah analis memperkirakan harga emas memiliki potensi untuk kembali menguat pada pekan depan menjelang pertemuan FOMC The Fed yang akan menentukan keputusan terkait suku bunga acuan akhir 2023.

 

Pasar kerja AS memberikan kejutan positif pada bulan November, karena pertumbuhan yang kuat dalam layanan kesehatan dan beberapa sektor lainnya membantu perekonomian menambah hampir 200.000 lapangan kerja dan menekan tingkat pengangguran. Pertumbuhan tenaga kerja AS, menandakan kekuatan pasar tenaga kerja yang membuat para para pelaku pasar bertaruh bahwa The Fed memerlukan waktu hingga bulan Mei untuk melakukan serangkaian penurunan suku bunga tahun depan.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

 

Harga emas pekan lalu bergerak penuh volatilitas. Setelah mencapai rekor harga tertinggi, emas dunia harus puas menutup pekan di zona merah. Selama sepekan kemarin emas dunia melemah sebesar 3,26%, meski sempat sempat menembus All Time High (ATH) di level tertinggi pada perdagangan awal pekan US$2135,40 per troy ons.

 

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru di tengah meningkatnya kepercayaan terhadap penurunan suku bunga menyusul komentar Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Jumat pekan lalu yang menilai inflasi sudah berjalan sesuai keinginan mereka. Data-data pekerjaan Amerika Serikat di awal pekan mendukung The Fed untuk menjadi lebih dovish.

 

Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik tipis sebesar 1.000 menjadi 220.000 pada pekan yang berakhir tanggal 2 Desember, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 222.000, namun menandai angka tertinggi kedua sejak September. Kemudian, Jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan sebesar 617.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,73 juta pada Oktober 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 9,3 juta.

 

Hasil ini memperpanjang tren saat ini dimana pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda penurunan dari tingkat pengetatan yang terlihat pada awal tahun. Namun, pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat pada bulan November sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,7%, menandakan kekuatan pasar tenaga kerja yang membuat para pedagang bertaruh bahwa The Fed memerlukan waktu hingga Mei untuk melakukan pengurangan pertama dalam serangkaian penurunan suku bunga tahun depan.

 

Selain rapat FOMC, harga emas pekan ini dipengaruhi data yang akan dikeluarkan Amerika Serikat terkait Consumer Price Index (CPI) bulan November. Dan pada akhir minggu, S&P Global akan membukakan perkiraan pendahuluan dari Purchasing Manager Index (PMI) Jasa dan Manufaktur bulan Desember baik untuk ekonomi AS maupun untuk ekonomi Eropa.

 

Minggu ini, 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News. Dari jumlah tersebut hanya tiga analis atau 20% memperkirakan harga emas akan lebih tinggi pada minggu ini. Delapan analis atau 53% memperkirakan penurunan harga. Sementara empat analis lainnya mewakili 27% bersikap netral terhadap emas untuk minggu ini. Sementara itu, 729 suara diberikan dalam jajak pendapat online Kitco, dan pelaku pasar lebih banyak mempertahankan pandangan bullish mereka untuk minggu ini meskipun terjadi penurunan pada minggu depan.

 

Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, telah mengubah pendiriannya terhadap logam mulia dari netral menjadi negatif. “Meskipun prospek fundamental jangka panjang sangat positif, emas rentan terhadap berita buruk setelah kenaikan yang kuat, seperti yang saya tulis minggu lalu. Dan sepertinya kita mendapat kabar buruk itu dengan data lapangan kerja resmi AS yang lebih kuat dari perkiraan. laporan ini, menghancurkan optimisme laporan terbaru lainnya, dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat."

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!