Harga Emas Dunia Sedikit Tertekan karena Menguatnya Dolar AS



Harga emas yang sempat menguat setelah dirilisnya data konsumen AS kembali tertekan lantaran menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) dan dukungan dari ekspektasi bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan selesai menaikkan suku bunganya. Turunnya harga emas juga disebabkan karena naiknya yields obligasi treasury AS setelah keluarnya data penjualan ritel AS yang lebih baik daripada yang diperkirakan.    

 

Harga beli emas di Apps Treasury hari ini Kamis (16/11/2023) naik tipis 0,04 persen (pukul 09:15 WIB) dengan harga beli Rp1.014.466 per gram. Sedangkan harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (15/11/2023) ditutup sedikit merosot 0,16% di posisi US$ 1.959,54 per troy ons. Sementara, pada pukul 06.00 WIB Kamis (16/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka sedikit lebih rendah atau turun 0,02% di posisi US$ 1.959,19 per troy ons.

 

Indeks dolar menguat 0,35% di level 104,27. Hal ini membuat daya tarik emas sedikit berkurang karena semakin mahal dibeli. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun rebound sehingga membuat kurang menarik karena tidak menawarkan imbal hasil. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun meningkat ke 4,54% pada perdagangan kemarin, dari 4,44% pada hari sebelumnya.

 

Investor juga mencermati data yang menunjukkan bahwa penjualan ritel AS turun pada bulan Oktober, meskipun lebih kecil dari perkiraan, setelah mengalami kenaikan yang kuat selama berbulan-bulan, menunjukkan melambatnya permintaan yang dapat semakin memperkuat ekspektasi jeda kenaikan suku bunga.

 

Penurunan belanja ritel pada  Oktober berpotensi menjadi tanda awal perlambatan perekonomian karena konsumen AS terbebani oleh biaya pinjaman yang lebih tinggi dan mereka terus menumpuk utang kartu kredit. Laporan penjualan ritel pada hari Rabu menjadi pertanda baik bagi The Fed, karena laporan tersebut menunjukkan bahwa belanja tidak mengalami percepatan kembali atau tetap kuat. Penurunannya juga tidak terlalu besar, sehingga belum ada indikasi pelemahan ekonomi yang parah.

 

Pasar memperkirakan kemungkinan 100% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch. Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Selain itu, data Tiongkok yang lebih kuat dapat membatasi penurunan emas, karena Tiongkok adalah produsen dan konsumen emas terbesar di dunia. Indeks Harga Rumah Tiongkok untuk bulan Oktober akan menjadi fokus.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!