Buruknya Data Ekonomi Eropa Bikin Harga Emas Kuat Jadi Safe Haven



 Resiko resesi di Zona Eropa yang dinyalakan oleh melemahnya data ekonomi dari Eropa pada seiring dengan konflik di Timur Tengah yang tetap berlangsung, menjadi faktor lain yang mendukung harga emas yang safe-haven membuat harga emas kembali menguat setelah dua hari kemarin sedikit melemah. Makin memanasnya konflik Timur Tengah membuat yields obligasi treasury AS jangka panjang melemah yang justru menguntungkan harga emas.

 

Harga emas pada Apps Treasury per hari ini naik 0.5 persen (Rp5.197) dengan harga beli emas Rp1.051.951 per gramnya. Sedangkan harga emas di pasar spot pada perdagangan Kamis (26/10/2023) pukul 06:22 WIB ada di posisi US$ 1.983,09, harga emas menguat 0,18%. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi USD 1.991,90.

 

Analis dari ActivTrades, Ricardo Evangelista, menjelaskan ketegangan di Timur Tengah membuat permintaan emas sebagai aset aman meningkat. "Di satu sisi kondisi geopolitik di Timur Tengah meningkat sementara di sisi lain data ekonomi Eropa memburuk. Ini membuat harga emas menguat," tutur Evangelista, dikutip dari Reuters.

 

S&P Global merilis perkiraan sementara dari Producer Manager Indexes (PMIs) zona Eropa bulan Oktober yang menunjukkan kontraksi yang lebih dalam daripada yang diperkirakan. PMI komposit zona Euro turun ke 46.5, level terendah dalam hampir tiga tahun. Di sisi lain, tidak seperti ekonomi negara di Asia dan di Eropa, ekonomi AS kelihatannya berhasil menangani naiknya biaya pinjaman secara efektif karena belanja konsumen yang kuat, melemahnya tekanan terhadap harga dan permintaan tenaga kerja yang kuat.

 

Daya tarik dolar AS membaik secara signifikan dengan S&P Global melaporkan kenaikan di dalam aktifitas bisnis AS bulan Oktober meskipun tingkat bunga terus naik dan yields obligasi AS berada di ketinggian beberapa tahun. Sejumlah analis mengingatkan data ekonomi Amerika Serikat yang membaik membuat bank sentral AS The Federal Reserve masih akan hawkish.

 

"Suku bunga mungkin masih akan berada di level tinggi dalam jangka panjang dan bahkan mungkin ada kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Kondisi ini bisa membuat emas melemah," ujar Evangelista lagi,

 

Perhatian investor beralih ke angka PDB kuartal ketiga AS yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga PCE AS pada hari Jumat yang dapat berdampak pada prospek suku bunga Federal Reserve. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

 

Pasar secara luas mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan bulan depan, menurut alat CME FedWatch. Jika data menunjukkan perlambatan, hal ini akan memberikan lebih banyak alasan bagi The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga, yang seharusnya sangat mendukung harga emas dan melihat harga kembali di atas USD 2.000.

 

Selain perang, kenaikan harga emas juga didukung China. Penjualan emas pada Januari-September 2023 naik 7,32%. Pemerintah Cina meningkatkan usaha untuk menstimulir perekonomiannya dengan mengeluarkan “sovereign bonds” senilai $137 miliar untuk meningkatkan inrastruktur. Perlu dicatat bahwa Cina adalah salah satu negara pengimpor emas terbesar di dunia.

  

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

 Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!