Harga Emas Dunia Alami Pekan Terendah, Masih Terus Berlanjut?



Harga emas dunia turun sekitar 4 persen sepanjang pekan lalu sekaligus membuat harga emas di titik terendahnya sejak bulan Juni 2021. Sentimen suku bunga The Fed yang masih akan hawkish menjadi pemicu utamanya. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, yang dijual dalam dolar AS dan tidak menghasilkan bunga apa pun. Sedangkan indeks dolar AS dan patokan imbal hasil Treasury 10-tahun terus melaju naik.

 

Harga emas di Apps Treasury per hari ini, Senin (02/10/2023) turun 0.3 persen dari pembukaan awal atau turun Rp2.819 (hingga pukul 08:07 WIB). Harga beli emas Treasury dibuka pada harga Rp952.524 per gram dan sementara turun Rp950.213 per gram. Sedangkan harga beli Rp918.853 per gramnya.

 

Harga emas di pasar spot pada perdagangan awal pekan ini, Senin (2/10/2023), pukul 05:35 WIB, ada di posisi US$ 1.847,85 per troy ons. Harga emas melemah 0,03%. Pelemahan ini memperpanjang derita emas yang sudah jatuh sejak Senin pekan lalu. Dalam enam hari terakhir, harga emas sudah ambruk 4 persen. Harga emas pada hari ini juga menjadi yang terendah sejak 6 Maret 2023 atau hampir tujuh bulan terakhir.

 

Rally dari dolar AS dan naiknya yields obligasi treasury AS terbukti menjadi beban yang terlalu berat bagi emas dengan harga emas turun mengakhiri minggu lalu di kerendahan selama 6 bulan dan kelihatannya masih akan terus turun ke depannya dalam jangka pendek dengan bank sentral AS masih akan mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif dalam jangka pendek ini. Aksi jual terhadap emas terjadi dengan yields obligasi 10 tahun AS naik ke level tertinggi sejak bulan Oktober 2007, di atas 4.6 persen. Sementara indeks dolar AS mengalami rally sampai naik ke atas 106.00, menyentuh level tertinggi sejak bulan November tahun lalu.

 

Harga emas sebenarnya sempat naik sebanyak 0,8 persen setelah laporan inflasi yang lebih ringan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE) naik 3,9% secara tahunan di bulan Agustus, tapi turun dari 4,3% dibanding bulan Juli. Namun, indeks utama naik sebesar 3,5% pada tahun ini, naik dari 3,4% pada bulan Juli. Melandainya PCE seharusnya bisa mendorong The Fed untuk melunak. Namun, pelaku emas tidak melihatnya demikian. Data ini tetap membuat harga emas turun lantaran turunnya inflasi masih di atas dari target the Fed.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

 

Sepanjang pekan lalu, harga emas turun 3,98 persen. Pelemahan ini memutus tren positif emas yang menguat dalam dua pekan sebelumnya. Harga emas yang hancur lebur membuat sang logam mulia mencatat tiga rekor buruk sekaligus pada pekan ini. Rekor buruk pertama adalah posisi emas yang menjadi terlemah sejak 8 Maret 2203 atau hampir delapan bulan terakhir. Rekor buruk kedua adalah pelemahan dalam sepekan. Emas melemah lima hari perdagangan beruntun, rekor terburuknya sejak awal Agustus 2023. Rekor buruk ketiga adalah penurunan yang terdalam sejak pertengahan Juni 2021 atau 27 bulan atau lebih dari dua tahun terakhir. Pada periode tersebut emas ambruk 6,04 persen selama sepekan.

  

Pada pekan sebelumnya, The Fed memang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan. Hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024 dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya. Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun.

 

Kalender ekonomi AS minggu ini, menarik perhatian dengan fokus pada data employment, Nonfarm Payrolls bulan Agustus. Namun, karena ada ancaman penutupan kegiatan administrasi pemerintahan AS, pasar kemungkinan tidak akan mendapatkan semua laporan seperti JOLTS dan Nonfarm Payrolls bulan Agustus. Laporan yang pasti akan dirilis adalah PMI manufaktur dari ISM pada hari Senin dan laporan ADP employment yang diperkirakan menambah 150.000 pekerjaan swasta dan PMI jasa dari ISM pada hari Rabu.

 

Jika resolusi tercapai dan pemerintah tetap beroperasi, laporan pekerjaan AS yang sangat ditunggu pada hari Jumat diperkirakan akan menambah 150.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran akan turun dari 3.8% ke 3.7%. Data dari pasar tenaga kerja AS akan kritikal bagi ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve AS yang bisa berdampak bagi arah pergerakan dolar AS. Ketatnya pasar tenaga kerja akan meningkatkan kemungkinan kenaikan tingkat bunga sekali lagi yang berpotensi menguatkan dolar AS lebih lanjut. Sebaliknya melambatnya pasar tenaga kerja akan membuat kemungkinan kenaikan tingkat bunga berkurang sehingga membebani dolar AS.

 

Saat ini secara fundamental, dolar AS kelihatan masih terus dicari di pasar. Ekonomi yang kuat, turunnya inflasi dan yields treasury tetap di dalam ketinggian beberapa tahun telah menggerakkan rally dolar AS, dengan keuntungan mingguan selama sebelas kali. Saat ini rally dolar AS menunjukkan tanda-tanda kelelahan namun belum terjadi pembalikan arah. Dengan dolar AS masih berada pada tren bullish secara fundamental, harga emas masih memiliki ruang untuk turun pada minggu ini.

 

Meskipun harga emas telah mengalami kerugian yang signifikan pada minggu lalu, sebagian analis memperkirakan, harga emas masih akan bisa turun lebih lanjut dan sudah mulai menyoroti kerendahan tahunan sedikit di atas $1,800 per troy ons sebagai target support berikutnya yang harus diperhatikan.

 

Analis Commerzbank menjelaskan harga emas tidak akan melonjak selama ekonomi AS tidak mengalami hard landing. "Sulit melihat emas pulih dalam situasi seperti ini di mana ekonomi AS hanya melandai dan mengalami soft-landing," tutur Commerzbank, kepada Reuters.

 

“Permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap kegagalan soft-landing sepertinya tidak akan hilang karena prospek perekonomian AS dalam beberapa bulan ke depan terlihat semakin menantang,” Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank ikut menimpali.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

 

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!