Harga Emas Pekan Ini Rawan Guncangan Jelang Rilis Inflasi AS Periode Agustus



Harga emas pekan ini diproyeksikan melemah, pergerakannya juga diperkirakan akan volatile pekan ini menjelang pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS). Data ekonomi diperkirakan bakal membuat  Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunganya dan berpotensi mendorong bank sentral ke sikap yang lebih netral selama sisa tahun ini. Sejumlah analis juga menilai harga emas bakal terus melemahnya harga emas  di tengah menguatnya cengkeraman dolar AS di pasar emas 

Harga emas di Apps Treasury awal pekan ini, Senin (11/9/2023) bergerak melandai. Harga emas dibuka Rp981.454 per gram. Harganya sempat anjlok ke angka Rp977.628 per gram namin hingga pukul 10:07 WIB kembali naik ke angka 981.635 per gram. Sementara dalam hari ini harga beli emas di Apps Treasury naik 0.08 persen per gram atau naik Rp747 dari pembukaan awal. 

Sedangkan harga emas di pasar spot pada perdagangan hari ini dibuka di posisi US$ 1917,49 WIB per troy ons atau melemah 0,02%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang juga melemah 0,07% pada perdagangan terakhir pekan lalu. Secara keseluruhan, harga emas jatuh 1,08% sepekan. Pelemahan tersebut memutus tren positif emas yang menguat dalam dua pekan sebelumnya, Harga emas rawan guncangan pekan ini menjelang pengumuman inflasi AS periode Agustus pada Rabu (13/9/2023).

Melansir data Trading Economic, inflasi umum diperkirakan akan melonjak ke 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2023, dari bulan sebelumnya sebesar 3,2% yoy. Apabila inflasi umum naik sesuai perkiraan ini bakal menjadi kenaikan kedua yang terjadi setelah mencapai titik terendah 3% yoy pada Juni lalu. Sementara dari inflasi inti diperkirakan akan melandai ke 4,3% yoy dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,7% yoy. Kendati melandai, secara keseluruhan nilai inflasi umum dan inti masih jauh dari target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) di sekitar 2%.

Bila inflasi ada di atas ekspektasi pasar maka harapan pelaku pasar melihat pelonggaran suku bunga semakin menjauh. Namun, target inflasi tersebut nampaknya masih sulit untuk dicapai the Fed tahun ini, mengingat harga minyak mentah global yang masih lanjut naik akibat supply minyak yang ketat.

Harga minyak sempat terbang ke level US$ 90 per barel pekan lalu. Lonjakan harga minyak bisa membuat inflasi AS kembali melambung. Selain data inflasi, dari AS juga bakal merilis data tenaga kerja terkait klaim pengangguran pada Kamis (14/9/2023) untuk periode mingguan yang berakhir 9 September 2023. Data klaim pengangguran diperkirakan meningkat ke 226.000 dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 216.000.

Kenaikan pengangguran diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi the Fed di tengah perkiraan kenaikan inflasi. Pasalnya, data tenaga kerja juga menjadi salah satu pertimbangan bank sentral AS dalam menentukan arah kebijakan suku bunga.

 

Harga Emas Sepekan Kemarin

Harga emas melanjutkan koreksinya setelah menguat. Pekan kemarin, harga emas hanya sekali berada di zona hijau, empat hari sisanya emas tertekan seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar akan rilis data pekan depan. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Jumat (8/9/2023) ditutup di posisi US$ 1917,81 WIB per troy ons atau terkoreksi 0,07%.

Pelemahan ini meneruskan tren negatif emas yang melemah pada lima hari perdagangan sebelumnya yang menguat sekali pada Kamis (7/9). Sepanjang pekan ini, harga emas sudah melandai 1,08%. Penurunan terjadi seiring dengan penantian pelaku pasar akan rilisnya data ekonomi pekan depan yang dapat menggambarkan kebijakan The Fed. Namun, dolar AS diperkirakan akan mencatatkan kenaikan mingguan terpanjang sejak tahun 2014, didorong oleh data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini. Kekuatan greenback secara keseluruhan menempatkan emas batangan di jalur penurunan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir.

Fokus pasar saat ini tertuju pada pembacaan data inflasi AS yang dijadwalkan pada 13 September, dan keputusan kebijakan The Fed pada 20 September. Sekalipun angka-angka inflasi terlihat membaik, namun masih cukup jauh dari target mengingat inflasi pada 2022 sangat tinggi. Di sisa lain, langkah-langkah stimulus ekonomi konsumen utama Emas, Tiongkok, mendorong optimisme permintaan beli emas fisik. Sentimen ini dapat mendorong penguatan emas dalam jangka waktu lebih panjang. 

Pelaku pasar melihat sekitar 93% peluang The Fed mempertahankan suku bunga di 5,25-5,5% pada September dan 43% peluang untuk melakukan satu kenaikkan lagi sebelum tahun 2024, Menurut alat CME FedWatch. Kenaikan suku bunga mengurangi minat terhadap emas. Namun, jika The Fed pada akhirnya harus menahan lebih lama, "itu akan menjadi kondisi terburuk bagi emas", kata Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive.

Para analis mengatakan bahwa perekonomian Eropa yang melambat membuat dolar AS lebih menarik bagi investor. “Ada lebih banyak modal yang masuk ke dolar AS karena perekonomian AS tetap cukup tangguh,” kata Darin Newsom, Ahli Strategi Pasar Senior di Barchart.com. "Dolar AS mempunyai momentum bullish dan itu merupakan pernyataan mengenai kesehatan perekonomian secara keseluruhan," lanjut dia.

Dalam kondisi ini, Newsom mengatakan dia melihat harga emas dunia terjebak dalam tren penurunan jangka pendek. Dia menambahkan, ada ruang bagi harga emas untuk turun kembali ke posisi terendah sejak Agustus 2023.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di  Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!