Laju Ekonomi AS Melaju Kencang, Harga Emas Perlahan Meredup



Harga emas melorot lantaran didorong imbal hasil naik dan pertaruhan terhadap suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Jatuhnya  harga emas disebabkan oleh masih kencangnya laju ekonomi Amerika Serikat. Harga emas di Apps Treasury hari ini Kamis (07/09/2023) dibuka pada harga Rp979.272, pergerakannya hingga pukul 09:05 WIB bergerak melandai turun 0.2 persen atau Rp977.345 atau ada penurunan Rp1.927.

Sedangkan harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (6/9/2023) ditutup di posisi US$ 1916,28 WIB per troy ons atau turun 0,5%. Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 25 Agustus 2023 atau dalam tujuh hari perdagangan terakhir. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas lima hari terakhir, harga emas sudah melandai 1,34%. Sedangkan pada perdagangan Kamis (7/9/2023) pukul  06: 00 WIB, harga emas menguat 0,07% ke posisi US$ 1.917,58 per troy ons.

Melemahnya emas lantaran kurs dolar AS bertahan di dekat level tertinggi dalam enam bulan, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun mendekati level tertinggi pada 23 Agustus. Kenaikan nilai tukar dolar yang merupakan rival safe-haven membuat emas lebih mahal bagi investor luar negeri, sementara imbal hasil yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun sempat terbang ke 4,29% kemarin, posisi tertingginya sejak 22 Agustus lalu. Dua kabar ini datang setelah lonjakan harga minyak pada Selasa. Lonjakan harga minyak dikhawatirkan kembali melambungkan inflasi AS. Penguatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury membuat emas tak menarik. Dolar yang menguat membuat emas semakin mahal dibeli sehingga menurunkan minat investasi. Emas dianggap tidak menawarkan imbal hasil sehingga menguatnya imbal hasil surat utang pemerintah AS membuat emas kalah bersaing.

 

Ambruknya harga emas disebabkan oleh masih kencangnya laju ekonomi AS.

AS, kemarin, melaporkan ISM Services PMI yang mengukur aktivitas bisnis non-manufaktur melonjak ke 54,5 pada Agustus. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 52,7 pada Juli serta di atas ekspektasi pasar yakni 52,5. ISM Services Prices juga naik menjadi 58,9 pada Agustus dari 56,8 pada Juli. Artinya, ongkos biaya pada Agustus meningkat cukup signifikan.

Ketahanan perekonomian AS, terutama pasar tenaga kerja, akan memungkinkan The Fed untuk terus menaikkan suku bunga, terutama setelah OPEC tidak memberikan bantuan apa pun dengan memperpanjang pengurangan produksi secara sukarela. Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Selasa bahwa data ekonomi terbaru memberikan ruang bagi bank sentral AS untuk melihat apakah perlu menaikkan suku bunga lagi.

“Dalam beberapa bulan ke depan, banyak hal juga akan bergantung pada bagaimana perekonomian Tiongkok bertahan, khususnya, selera terhadap perhiasan, yang benar-benar sejalan dengan kepercayaan konsumen,” kata Ekonom Komoditas di Capital Economics Edward Gardner.

Data ekonomi terbaru dari zona Euro dan Tiongkok menunjukkan bahwa mereka telah memasuki periode kontrakasi ekonomi. Aktifitas jasa Tiongkok berkembang dengan kecepatan paling lambat dalam delapan bulan di bulan Agustus, sebagaimana dengan yang ditunjukkan oleh survei sektor swasta pada hari Selasa. 

Permintaan yang lemah masih terus membuntuti Tiongkok dan langkah-langkah stimulus Tiongkok gagal membangkitkan konsumsi secara berarti. Demikian juga penurunan aktifitas bisnis di zona euro pada bulan lalu yang lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya  menunjukkan bahwa blok Eropa ini bisa jatuh ke resesi.

Meski demikian, pergerakan harga emas tidaklah dramatis, melainkan hanya wait and see. “Apa yang akan dilakukan FOMC dan juga apakah ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi atau tidak,” kata Presiden EverBank World Markets Chris Gaffney. Pelaku emas yakin bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan 19-20 September, namun masih bertaruh pada peluang 43% untuk menaikkan suku bunga sebelum tahun 2024, menurut alat FedWatch CME.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di  Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!