Lowongan Pekerjaan Baru AS Turun Jadi Kabar Baik Bagi Pemilik Emas



Harga emas dunia melonjak naik setelah keluarnya data penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) yang turun pada Juli. Sehingga lowongan baru tenaga kerja AS sudah turun selama tiga bulan berturut-turut dan menandakan berkurangnya tekanan pasar tenaga kerja. Data ini dianggap angin segar bagi pemilik emas karena kemungkinan besar bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk melunak soal suku bunga acuan.


Harga emas pada aplikasi Treasury hari ini merangkak naik. Pada perdagangan pagi ini Rabu (30/08/2023) dibuka pada harga Rp978.174 per gram. Harganya sempat naik Rp979.505 per gram (pukul 04:00 WIB). Untuk sementara hari ini hingga pukul 08:00 WIB, harga emas di aplikasi Treasury ada kenaikan Rp1.238 atau naik 0.13 persen dari pembukaan awal.


Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin Selasa (29/8/2023) ditutup di posisi US$ 1.937,12 per troy ons. Harganya naik 0,91%.Posisi penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 1 Agustus 2023 atau lebih dari tiga pekan terakhir. Penguatan ini juga memperpanjang tren positif emas yang juga menguat pada perdagangan hari sebelumnya. Emas juga masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (30/8/2023) pukul 05:44 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.937,18 per troy ons atau menguat 0,002%.


Harga emas melesat setelah AS melaporkan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja/Job Openings and Labor Turnover Summary (JOLTS) turun lebih buruk dibandingkan ekspektasi pasar. JOLTS mengukur jumlah lapangan pekerjaan baru di luar sektor pertanian AS selama kurun waktu sebulan.


Jumlah lapangan pekerjaan baru JOLTS turun 338.000 menjadi 8,83 juta pada Juli 2023. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,47 juta. Penurunan pada Juli juga memperpanjang tren negatif karena JOLTS opening kini sudah turun menjadi tiga bulan beruntun.


Kabar buruk ini tentu saja menjadi jadi kabar baik bagi pelaku pasar ataupun pemilik emas. Pembukaan jumlah tenaga kerja yang berkurang bisa menjadi sinyal jika pasar tenaga kerja AS mulai mendingin dan ekonomi AS melambat sehingga ada harapan inflasi melandai dan The Fed pun melunak.


Data tenaga kerja dan inflasi merupakan dua hal yang sangat dipertimbangkan The Fed dalam menentukan kebijakan. "Jika ekonomi AS melambat maka ada harapan jika The Fed menahan suku bunga dan The Fed mungkin mempertimbangkan adanya kekhawatiran jika ekonomi AS akan memburuk jika kenaikan suku bunga terus terjadi dalam jangka pendek, tutur analis UBS Giovanni Staunovo, seperti dilansir dariReuters.

Survei CME FedWatch Tool menunjukkan 85,5% pelaku pasar memproyeksikan The Fed akan menahan suku bunga pada September mendatang. Sementara 14,5% lainnya memperkirakan kenaikan 25 bps. Laporan penggajian non-pertanian (NFP) Juli pada Jumat (1/9/2023) akan memberikan investor lebih banyak kejelasan tentang keadaan pasar tenaga kerja. Fokus juga akan tertuju pada indeks pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada Kamis (31/9/2023).


Naiknya harga emas juga didukung oleh melemahnya dolar AS dan turunnya yields treasury AS. Indeks dolar AS berjuang untuk naik ke atas 104.00. Sementara imbal hasil (yield) obligasi obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 4,11 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah 2-tahun turun kembali di bawah 5,0 persen setelah berada di sekitar level tersebut selama beberapa sesi terakhir.


Ketua the Fed, Jerome Powell mengulangi pernyataan yang disampaikannya pada simposium di Jackson Hole bahwa bank sentral AS ini akan tetap berpegang kepada data ekonomi yang keluar. Hal ini membebani dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.20% ke 103.750 yang pada gilirannya mendorong naik harga emas.


Powell menambahkan bahwa inflasi telah menjadi lebih responsif terhadap pasar tenaga kerja. Oleh karenanya data JOLTS yang akan datang dan data sehubungan dengan pasar tenaga kerja lainnya yang akan keluar nanti pada minggu ini akan menjadi krusial untuk menentukan langkah the Fed berikutnya.


Kurangnya kejutan hawkish dalam komentar Ketua Fed Jerome Powell pada simposium Jackson Hole minggu lalu mendukung harga emas sejak awal pekan ini, dengan fokus sekarang pada data ekonomi mendatang untuk mengukur berapa lama bank sentral dapat mempertahankan suku bunga tetap tinggi.


Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an


Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, sebab idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.


Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini! Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!