Laju Dolar AS Tak Terbendung Picu Harga Emas pun Merosot Tajam



Harga emas dunia jatuh ke level terendah dalam lebih dari 1 bulan pada perdagangan Senin (14/08/2023) karena dolar AS yang lebih kuat memaksa harga emas dunia anjlok. Pemicu lain ambruknya emas karena menguatnya imbal hasil surat utang pemerintah AS. Harga emas di aplikasi Treasury hari ini bergerak naik turun. Harga emas dibuka Rp972.236 per gram. Harga sempat naik Rp973.756 per gram, namun kembali turun ke Rp972.212 (pukul 09:24. Dalam hari ini harga emas pada aplikasi Treasury turun 0.01 persen atau ada penurunan Rp61 per gram.

Harga emas di pasar spot pada perdagangan Senin (14/8/2023) ditutup di posisi US$ 1.907,91 per troy ons. Harganya melemah 0,28%. Harga emas belum membaik pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (15/8/2023) pukul 06:18 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.906,98 per troy ons atau melemah 0,05%. Posisi tersebut adalah yang terlemah sejak 14 Maret 2023 atau lima bulan terakhir. Pada periode tersebut, harga emas ada di posisi US$ 1.902,12 per troy ons.

Emas berjangka terpangkas USD2,30 atau 0,12 persen menjadi USD1.946,60 pada Jumat, 11 Agustus 2023, setelah tergerus USD1,70 atau 0,09 persen menjadi USD1.948,90 pada Kamis, 10 Agustus 2023, dan terpangkas USD9,30 atau 0,47 persen menjadi USD1.950,60 pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Nilai tukar dolar AS melonjak 0,3% ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan, membuat emas batangan dengan dibeli dengan dolar AS lebih mahal untuk investor di luar negeri. Sementara imbal hasil Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi sembilan bulan atau melesat ke 4,182% pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang tertinggi dalam tujuh hari perdagangan terakhir.

Dolar dan imbal hasil menguat karena pelaku pasar semakin meyakini jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan kebijakan hawkishnya. Pasalnya, inflasi AS justru meningkat menjadi 3,2% (year on year/yoy) pada Juli, dari 3,0% (yoy) pada Juni.

Para analis mengatakan investor membeli dolar sebagai tempat berlindung dari kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi global khususnya China.

Nilai tukar dolar AS terhadap yuan China menguat 0,18%. Lalu dolar AS terhadap yen Jepang melemah 0,11% dan terhadap dolar Singapura menguat 0,01%. Terhadap dolar Australia menguat 0,09%. Lalu terhadap Euro melemah 0,03% dan terhadap Poundsterling melemah 0,01%.

Penguatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya membebani harga emas pada perdagangan kemarin. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya. Penguatan dolar AS membuat emas semakin mahal sehingga tidak terjangkau untuk dibeli. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan yield surat utang pemerintah AS membuat emas tidak menarik.

Dalam rapat FOMC bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5%% dan memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga ke depan. Risalah FOMC diharapkan bisa memberi tahu lebih jelas berapa kira-kira kenaikan suku bunga ke depan serta kapan kenaikannya.

Minggu lalu, data menunjukkan harga konsumen AS naik secara moderat di bulan Juli. Namun, harga produsen naik sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan, memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Fokus minggu ini akan tertuju pada data penjualan ritel AS pada hari Selasa, diikuti oleh risalah pertemuan FOMC pada hari Rabu yang dapat menjelaskan selera untuk suku bunga yang lebih tinggi. 

Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Juli akan keluar pada pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (17/8/2023). Risalah ini diharapkan bisa memberi petunjuk lebih kepada pelaku pasar mengenai kebijakan suku bunga The Fed ke depan.

AS juga akan mengumumkan data penjualan ritel pada Selasa (15/8/2023) untuk Juli. Pertumbuhan ritel AS meningkat 1,5% (yoy) pada Juni dan diharapkan melandai 1% pada Juli.

Jika pertumbuhan ritel lebih kencang dibandingkan proyeksi pasar maka itu bisa memudarkan harapan pasar untuk melihat The Fed segera melunak.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, sebab idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini! Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!