Harga Emas Dunia Pekan ini Dipengaruhi oleh Data Risalah The Fed



Harga emas pada aplikasi Treasury awal pekan ini, Senin (14/08/2023) berrgerak melandai. Harga emas dibuka pada harga Rp975.141 per gram. Harga bergerak turun hingga titik terendah pagi ini Rp972.144. Sementara, sepanjang hari ini harga emas di aplikasi Treasury ada penurunan 0.28 persen atau ada penurunan Rp2.753 dari harga awal. Sedangkan harga emas di pasar spot pada pagi hari ini, Senin (14/8/2023) ada di posisi US$ 1.913,29 per troy ons. Harganya melemah tipis 0,002%. Pelemahan ini menjadi kabar buruk mengingat sang logam mulia terpuruk hebat pada pekan lalu.  

Pergerakan harga emas pekan ini diperkirakan bergerak volatile cenderung melemah. Pasalnya, pasar menunggu data risalah rapat The Fed. Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) Juli akan keluar pada pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (17/8/2023). Risalah ini diharapkan bisa memberi petunjuk lebih kepada pelaku pasar mengenai kebijakan suku bunga The Fed ke depan.

Pasar emas terjebak dalam posisi netral dan akan bertahan selama sisa musim panas karena data ekonomi AS terus mendukung bias pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve. Namun, analis mengatakan bahwa pelemahan jangka pendek harga emas dapat dilihat sebagai peluang beli karena pasar menunggu pemicu baru untuk memicu reli yang lebih luas.

 

Review Harga Emas Sepekan Kemarin
Harga emas dunia sepanjang pekan kemarin bergerak turun, padahal data inflasi Amerika Serikat (AS) bergerak di bawah ekspektasi pasar.Sepekan harga emas ambruk 2,5 persen. Harga emas justru ambruk di tengah kabar baik dari Amerika Serikat (AS) di mana inflasi AS mencapai 3,2% (year on year/yoy) pada Juli 2023, meningkat dibandingkan 3,0% (yoy) pada Juni. Meskipun demikian, laju inflasi di bawah ekspektasi sebesar 3,3% YoY).

Kenaikan inflasi itu menjadi yang pertama kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan indeks harga konsumen (IHK). Inflasi AS sempat menyentuh 9,1% YoY pada Juni 2022, tertinggi dalam 40 tahun terakhir akibat melonjaknya harga komoditas global, terutama di sektor energi, yang dipicu perang Rusia-Ukraina.

Sementara, inflasi inti, yang tak mencakup harga bergejolak tercatat sebesar 4,7% YoY pada Juli 2023, turun tipis dari dari bulan sebelumnya dan ekspektasi ekonom sebesar 4,8%% YoY. Jika dilihat secara bulanan (month-to-month/MtM) inflasi AS pada Juli 2023 tercatat sebesar 0,2%, tak berubah dari bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar.

Pekan lalu juga ada ada pula kabar baik dari data klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 5 Agustus. Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran melonjak hingga mencapai 248 ribu. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan consensus di 230 ribu. Lonjakan data klaim pengangguran ini menjadi sinyal jika data tenaga kerja AS sudah mulai mendingin.

Kendati lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar, harga emas tetap jatuh. Pelaku pasar melihat inflasi AS masih tinggi dan sulit bergerak menuju target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yakni 2%. Kondisi ini membuat pasar pesimis jika The Fed akan segera melunak. Terlebih, sejumlah pejabat The Fed masih menyuarakan hawkish. Presiden The Fed San Fransico Mary Daly mengatakan jika The Fed masih memiliki pekerjaan panjang untuk menekan inflasi.

CME's FedWatch Tool menunjukkan pasarmelihat 90,5% kemungkinan The Fed akan menahan suku bunga di level saat ini yakni 5,25-5,50% pada September. Kemungkinan ini naik dari 86,5% pada data sebelumnya.

Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS menjadi penekan utama harga emas. Dolar AS menguat setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat pada bulan Juli. Dolar naik empat pekan berturut-turut. Penguatan nilai tukar dolar AS menyebabkan emas lebih mahal bagi pembeli dalam mata uang lainnya. 

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan yield surat utang pemerintah AS membuat emas tidak menarik. Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun sudah melambung ke 4,168% pada pekan lalu, dari 4,062% pada pekan sebelumnya.

Data dari China juga akan mempengaruhi gerak emas pada pekan lalu mengingat Tiongkok adalah konsumen terbesar emas di dunia. Pada Selasa (15/8/2023), China akan mengumumkan data produksi industri, penjualan ritel, dan angka pengangguran untuk Juli. Ekonomi China tengah dalam sorotan tajam setelah data-data ekonomi mereka menunjukkan pemburukan.

Penjualan ritel mereka tumbuh 3,1% (year on year/yoy) pada Juni dan diharapkan naik di atas 4,5% pada Juli. Jika penjualan ritel melemah atau di bawah ekspektasi pasar maka hal itu akan meningkatkan kekhawatiran dunia terhadap ekonomi China setelah Tiongkok mengumumkan deflasi pada Juli, pekan lalu.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp 5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, sebab idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini! Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!