Data Perdagangan China Paksa Emas Melemah ke Titik Terendah



Harga emas dunia jatuh ke level terendah hampir satu bulan pada hari Selasa. Ini karena investor berlindung pada dolar AS setelah data perdagangan China yang lemah. Harga emas jatuh juga lantaran kekhawatiran pelaku pasar mengenai kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserrve (The Fed).

Harga emas pada aplikasi Treasury bergerak positif. Pada perdagangangan hari ini, Rabu (09/08/2023) harga emas dibuka Rp972.761 per gram. Harga berangsur naik hingga titik tertinggi sementara hari ini Rp976.164 per gram. Dalam hari ini harga emas di aplikasi Treasury sementara naik 0.26 persen atau ada kenaikan Rp2.520.

Sedangkan harga emas pada perdagangan di pasar spot Rabu (9/8/2023) pukul 05:36 WIB harga emas di pasar spot di posisi US$ 1.924,97. Harganya menguat 0,013% dari penutupan kemarin. Pada perdagangan Selasa(8/8/2023), harga emas ada ditutup di posisi US$ 1.924,71 per troy ons atau melemah 0, 60%. Posisi penutupan tersebut adalah yang terendah sejak 7 Juli 2023 atau lebih sebulan terakhir di mana emas ada di posisi US$ 1.924,23 per troy ons.

Data perdagangan China yang lebih lemah dari perkiraan pasar. China mengumumkan nilai ekspor yang anjlok lebih lanjut pada Juli, jatuh pada laju tercepat sejak Februari 2020 dan menambah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi. 

Bulan lalu, ekspor China turun 14,5% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 281,76 miliar. Penurunan tersebut lebih cepat dibandingkan dengan penurunan 12,4% di bulan Juni. Sementara itu, impor turun 12,4% pada Juli dari tahun sebelumnya menjadi US$ 201,16 miliar, turun dari penurunan 6,8% pada Juni, atau dengan kata lain hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode Juni.

Nilai ekspor ke negara-negara di ASEAN pun mengalami penurunan sebesar 21,4%. Padahal China adalah konsumen emas terbesar di dunia sehingga perkembangan China akan sangat menentukan permintaan emas.

Harga emas juga ambruk di tengah kekhawatiran pelaku pasar mengenai kebijakan The Fed. Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan The Fed tak ragu untuk mengerek suku bunga sebesar 25 bps pada September mendatang.

The Fed sudah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli tahun ini menjadi 5,25-5,5% dalam 12 kali rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Dalam pidato yang disiapkan untuk dikirim ke Kansas Bankers Association, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan Federal Reserve kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi.

Bowman mengatakan dia mendukung kenaikan suku bunga Fed sebesar seperempat poin bulan lalu, dan memperkirakan peningkatan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target dua persen Fed.

Menurutnya, kebijakan moneter bukanlah haluan yang sudah diatur dan pergerakannya akan ditentukan oleh data. Karena itulah, dia melihat penting untuk mempertimbangkan data inflasi. Jika inflasi membandel maka kenaikan suku bunga tidak bisa dihindari.

Pernyataan tegas Bowman ini sontak membuat pasar melihat kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi sangat besar. Dolar AS pun semakin menguat. Indeks dolar naik ke 102,528 kemarin, lebih tinggi dibandingkan 102,047 pada hari sebelumnya. Menguatnya dolar AS membuat emas semakin mahal dibeli sehingga tidak menarik untuk dibuat investasi.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Presiden Federal Reserve New York John C. Williams juga mengatakan suku bunga cukup tinggi untuk menekan inflasi. Saat ini, kebijakan moneter berada di tempat yang baik.

Terkait langkah Fed yang dinilainya perlu mendorong suku bunga lebih tinggi dan berapa lama untuk mempertahankan sikap membatasi, Williams mengungkapkan, hal tersebut bergantung pada data. Adapun kisaran target The Fed saat ini antara 5,25 persen dan 5,5 persen, level tertinggi dalam dua dekade. Investor juga menunggu rilis indeks harga konsumen AS Juli dan indeks harga produsen.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, sebab idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!