Sentimen Data Inflasi AS Menentukan Pergerakan Harga Emas Pekan Ini



Harga emas dunia diprediksi bergerak fluktuatif pada pekan ini. Harga emas sempat menguat usai pengumuman laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) Juli 2023 yang lebih lemah dibanding perkiraan. Namun adanya rilis inflasi AS dan data perdagangan China bisa membuat emas bisa ke arah sebaliknya masuk dalam tekanan.

Harga emas pada aplikasi Treasury bergerak stagnan Rp979.142 per gramnya sejak awal pembukaan hari ini, Senin (07/08/2023). Harga emas bergerak turun Rp978.174 hingga pukul 09:14 WIB. Dalam hari ini harga emas turun 0.08 persen atau ada penurunan Rp753 per gram dari pembukaan awal.

Sedangkan harga emas dunia di pasar spot hari ini mampu melaju ke USD 1.931 per ons dan menyentuh level intraday tertinggi di USD 1.946,79 per ons. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (4/8/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.941,62 per troy ons. Harganya menguat 0,41%. Namun dalam sepekan emas cenderung turun. Dengan demikian, harga emas sudah jatuh selama tiga pekan beruntun.

Bagaimana dengan perkiraan pekan ini? Sebagian besar analis yang ikut dalam survei mingguan Kitco memperkirakan harga emas dunia akan bullish pada minggu ini. Bahkan keyakinan penguatan tersebut masih tinggi ketika tekanan inflasi tetap ada.

Survei Kitco akhir pekan lalu, 15 analis Wall Street berpartisipasi. Delapan dari mereka atau 53% berharap melihat harga emas yang lebih tinggi pada minggu ini. Sementara enam analis atau 40% memiliki pandangan netral. Hanya satu analis yang memperkirakan harga logam mulia bergerak lebih rendah selama tujuh hari ke depan, mewakili 7 persen dari total responden. 

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat lalu melaporkan NFP periode Juli sebanyak 187.000 orang, lebih rendah dari perkiraan di Trading Central 190.000 orang. Rilis tersebut membuat emas naik sebab menguatkan ekspektasi bank sentral AS Federal Reserve untuk tidak menaikkan suku bunga lagi. 

Namun, kenaikan harga emas masih terbatas karena tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,5 persen dari sebelumnya 3,6 persen. Sementara rata-rata upah per jam tumbuh 4,4 persen year-on-year (YoY) sama dengan pertumbuhan periode Juni, tetapi lebih tinggi dari prediksi 4,2 persen. 

Data tenaga kerja dan inflasi merupakan acuan The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter. Adapun data inflasi consumer price index (CPI) akan dirilis Kamis (10/8/2023), sehingga pergerakan emas berpotensi masih belum signifikan awal pekan ini.

 

Harga Emas Sepekan Terakhir

Harga emas pada perdagangan pekan ini terpantau melandai nyaris 1%, meski data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) terbaru menunjukkan tanda-tanda mendingin. Pada pekan ini, harga emas dunia merosot 0,9% secara point-to-point (ptp). Namun pada perdagangan Jumat (4/8/2023) kemarin, harga emas berhasil berbalik arah dengan menguat 0,4% ke level US$ 1.940,86/troy ons.

Harga emas rebound pada perdagangan akhir pekan ini, setelah laporan pekerjaan AS yang sedikit lebih lemah dari perkiraan mendorong dolar AS dan imbal hasil (yield) Treasury bergerak lebih rendah, menawarkan beberapa kelonggaran untuk emas yang masih berada di jalur terendah terburuk dalam enam pekan terakhir.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan nonfarm payrolls (NFP) periode Juli 2023, AS menambahkan 187.000 pekerjaan, di bawah perkiraan pasar yang mencapai 200.000. Pertumbuhan pekerjaan Juli sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan Juni yang direvisi dari kenaikan 209.000 menjadi kenaikan 185.000.

Sedangkan untuk tingkat pengangguran AS periode Juli 2023 turun sedikit menjadi 3,5%, dari sebelumnya sebesar 3,6%. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan tingkat pengangguran AS tidak berubah di 3,6%.

Data lain dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan adanya penurunan tajam dalam biaya tenaga kerja pada kuartal II-2023, berkat peningkatan tajam dalam produktivitas pekerja. Hal ini menambah laporan bulan lalu yang menunjukkan moderasi signifikan dalam inflasi tahunan pada periode Juni 2023 serta pertumbuhan upah pada kuartal II-2023.

Data tenaga kerja menjadi salah satu pertimbangan bank sental AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan kebijakannya.

Menurut Alat FedWatch CME, kemungkinan bahwa The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan 19-20 September sekarang sekitar 85%, dari sebelumnya sekitar 78% sesaat sebelum data pengangguran keluar. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, karena hal ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan yield.

Menyusul rebound-nya harga emas pada akhir pekan ini, dolar AS melemah 0,5% terhadap mata uang pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sedangkan yield Treasury acuan tenor 10 tahun turun dari level tertingginya dalam sembilan bulan terakhir.

Dolar AS dan Treasury AS merupakan pemicu dari naik turunnya harga emas, sehingga jika dolar AS dan Treasury melandai atau ada tanda-tanda lesu, maka emas diuntungkan. Hal ini membuat emas semakin murah dan terjangkau untuk investasi. Emas juga tidak menawarkan yield sehingga penurunan yield membuat emas cenderung menarik.

Bahkan pada Kamis, (03/08/2023), harga emas berada di dekat level terendah lebih dari tiga minggu lantaran terseret oleh penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi. Sementara para investor tetap berhati-hati menjelang data nonfarm payrolls Amerika Serikat (AS) bulan Juli. Saat itu harga emas di pasar spot datar di US$1.933,80 per ons 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, sebab idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!