Harga Emas Dunia Diprediksi Bergerak Tak Stabil Jelang Rapat FOMC



Harga emas dunia diperkirakan bergerak volatile atau tak stabil pada pekan ini menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Emas di aplikasi Treasury hari ini, Senin (24/07/2023) dibuka pada harga R[981.384 per gram. Pergerakan sepanjang pagi bergerak stagnan bahkan cenderung melandai. Pada pukul 08:20 WIB harga pembelian turun Rp979.710 per gram. Dalam hari ini harga emas yang diperdagangkan di aplikasi Treasury sementara turun 0.17 persen atau Rp1.703.

Harga emas dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Harga emas dunia bergerak pada rentang USD1.961 sampai dengan USD1.962 per ons troy. Harga emas dunia acuan XAU/USD hari ini bergerak melemah 0,01 persen atau 0,10 bps ke level USD1.961 per ounce. Meski demikian harga emas naik 13,64 persen dalam setahun.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (21/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.960,23 per troy ons. Harganya melemah 0,48%. Pelemahan tersebut memperpanjang tren negatif sang logam mulia yang juga melemah pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Kendati demikian, secara keseluruhan, harga emas masih naik 0,27% pekan lalu. Artinya, emas sudah mencatatkan kinerja positif dalam tiga pekan. 

Harga emas diproyeksi akan bergerak tak stabil sampai bank sentral AS The Fed mengumumkan hasil rapat FOMC pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Rapat FOMC pada bulan ini sangat ditunggu-tunggu karena menjadi "moment of the truth" atas ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed. Tak hanya keputusan suku bunga yang ditunggu tetapi publik hingga pelaku pasat juga menanti pernyataan atau sinyal kebijakan The Fed setelah bulan ini.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 99,2% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada bulan ini.

Namun, yang ingin ditunggu pasar adalah apakah The Fed memberi sinyal kapan pelonggaran kebijakan akan dilakukan. 

Sejumlah investor berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli akan menjadi yang terakhir pada tahun ini. Sebab, inflasi AS sudah jauh melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni tahun ini, dari 9,1% (yoy) pada Juni tahun lalu.Jika keputusan The Fed sesuai ekspektasi pasar maka dolar AS akan melemah dan yield surat utang pemerintah AS akan melandai. Dua faktor ini akan menguntungkan emas sehingga sang logam mulia akan menguat.

 

Review Harga Emas Sepekan Terakhir

Pekan lalu, harga emas sempat menuju minggu positif di tengah meningkatnya harapan The Fed  hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya. Harga emas mengalami minggu positif ketiga berturut-turut, dan tampaknya telah menemukan stabilitas di level high USD1.900-an dalam prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih sedikit tahun ini. 

Namun kenaikan harga emas terhambat oleh kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun yang bisa mendorong kenaikan dolar AS. Kenaikan dolar AS bisa menghambat harga komoditas seperti emas. Kenaikan moderat suku bunga The Fed akan membuat kenaikan dolar AS cukup terbatas. Investor terlihat masih mewaspadai pergerakan harga emas ketika dolar AS rebound dari posisi terendah 15 bulan minggu ini yang mendorong beberapa aksi profit taking pada harga emas dunia.

Data tenaga kerja AS yang positif juga membuat harga emas pekan lalu melandai pada Kamis (20/07/2023) kemarin. Data tenaga kerja AS menunjukkan angka positif. Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran hanya turun 9.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 15 Juli. Jumlah tersebut menjadi yang terendah dalam dua bulan. Jumlah tersebut juga lebih baik dibandingkan ekspektasi pasar yakni 242.000.

Klaim pengangguran yang hanya turun sedikit tersebut menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas. Data tenaga kerja menjadi pertimbangan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan suku bunga. Jika data tenaga kerja masih panas maka sulit bagi The Fed untuk melunak. Data tenaga kerja AS yang masih panas membuat dolar AS kembali menguat tajam. Dolar AS yang menguat membuat emas semakin mahal untuk dibeli sehingga tidak menarik.

Harga emas dunia pekan lalu juga dipengaruhi oleh menguatnya kurs dolar AS. FOMC bakal menggelar konferensi pers pada 27 Juli 2023 Waktu Indonesia untuk membahas kebijakan suku bunga AS lebih lanjut yang diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga. Hal ini akan membuat dolar semakin menguat. 

The Fed berencana akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali pada tahun ini setelah pada bulan juni kemarin menahannya di level 5,0-5,25%. Kembali naiknya suku bunga AS akan membuat dolar AS semakin menguat, hal ini akan berdampak pada menurunnya harga emas karena membuat emas semakin mahal untuk dibeli sehingga menurunkan permintaan pada emas.

Namun kenaikkan ini akan lebih longgar mengingat turunnya inflasi AS pada periode Juni 2023 menjadi sebesar 3% secara tahunan (yoy). Laju inflasi ini melambat 12 bulan berturut-turut, sekaligus menjadi inflasi terendah dalam dua tahun belakangan. Melandainya inflasi AS pada Juni 2023 dipengaruhi oleh harga energi yang lebih murah dibanding setahun lalu.

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, sebab idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat Treasury bisa membeli emas dengan cukup mudah dan murah lho!. Kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!