Ekspektasi The Fed Akhiri Siklus Kenaikan Suku Bunga Picu Harga Emas Dunia Meroket



Anjloknya dolar dan imbal hasil Amerika Serikat (AS) membuat harga emas melambung tinggi bahkan menyentuh angka tertinggi dalam sebulan terakhir. Harga emas di aplikasi Treasury, Kamis 14 Juli 2023 dibuka pada harga 973.475 per gram dan melonjak naik hingga Rp975.347 per gram (pukul 08:27 WIB). Per hari ini, akumulasi sementara harga emas di aplikasi Treasury naik 2.027 (0.21 persen) dengan harga beli Rp975.487 dan harga jual 941.311 oer gram.

Sedangkan harga emas di pasar spot naik 0,1% ke US$1.958,16 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Juni 2023. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,2% menjadi US$1.964,60. Kenaikan yang tinggi ini juga dipicu ekspektasi The Fed dapat segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. 

Indeks dolar turun ke level terendah dalam lebih dari setahun, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri. Sementara imbal hasil US Treasury mencapai level terendah 10 hari, memangkas biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.  Aksi jual terhadap dolar AS terus berlangsung sepanjang hari Kamis kemarin. Meskipun demikian, emas belum dapat mengambil keuntungan dari turunnya dolar AS, dengan para investor fokus kepada assets yang memberikan hasil yang tinggi sehingga membuat emas yang safe-haven menjadi tidak menarik.

Dolar melemah karena pendinginan inflasi AS mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini, mengikis keunggulan imbal hasil greenback atas rekan-rekannya. Terhadap enam mata uang, indeks dolar turun 0,8 persen menjadi 99,738, setelah turun sebelumnya ke 99,767, palung baru 15 bulan. Indeks dolar menuju penurunan mingguan terbesarnya pada tahun 2023.

Bureau of Labor Statistics AS melaporkan bahwa angka inflasi AS bulan Juni yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) turun ke 3% YoY dibandingkan dengan yang diperkirakan 3.1% dan dari angka sebelumnya di 4%, sementara angka inflasi inti turun ke 4.8% YoY dibandingkan dengan yang diperkirakan 5% dan dari angka sebelumnya 5.3%. Sebagai akibatnya yields treasury AS turun secara luas. Yields 2 tahun turun ke 4.72% sementara yields 5 tahun turun ke 4.09% dan yields 10 tahun turun ke 3.90%.

“Setelah data kemarin, kami melihat reli yang kuat di pasar emas. Emas memiliki peluang bagus, jika bisa mendapatkan katalis lain untuk mendorong hingga angka US$2.000, tetapi kami melewati banyak titik resistensi yang berbeda,” kata Phillip Streible, chief market strategist Blue Line Futures di Chicago.“Pasar telah mengurangi ekspektasinya untuk kenaikan kedua. Sejalan dengan koreksi ini, harga emas telah pulih,” tulis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Langkah The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara drastis sejak tahun 2022 lalu telah berhasil menekan tingkat inflasi di AS, mendekati target 2.0%, sehingga memicu sebagian pelaku pasar berasumsi The Fed dapat menghentikan langkah pengetatan moneter lebih cepat dari rencana sebelumnya, untuk menghindari ancaman krisis finansial yang disebabkan tingginya suku bunga pinjaman. 

Spekulasi tersebut telah menyebabkan tertekannya dolar AS bahkan sejak akhir pekan lalu setelah data tenaga kerja AS yang dipandang buruk. Tetapi, pelaku pasar masih menaruh ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 0.25% di bulan Juli dengan peluang sebesar 89%, yang menjaga minat pasar pada dolar AS sementara ini 

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (13/7/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS naik tipis 0,1 persen bulan ke bulan pada Juni, di bawah perkiraan pasar untuk kenaikan 0,2 persen. IHP AS, pengukur inflasi utama yang melacak perubahan rata-rata harga yang dibayarkan bisnis kepada pemasok, telah menurun selama 12 bulan berturut-turut.  Permohonan untuk klaim pengangguran turun 12.000 menjadi 237.000 untuk pekan yang berakhir 8 Juli, lebih rendah dari 249.000 pada minggu sebelumnya.  

Perlambatan inflasi grosir AS, bersama dengan penurunan indeks harga konsumen (IHK) yang dilaporkan pada Rabu (12/7/2023), menunjukkan perlambatan inflasi AS, meningkatkan ekspektasi pasar bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve mungkin akan segera berakhir dan menjatuhkan dolar AS. Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tiba-tiba turun minggu lalu, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.

Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly menegaskan kembali bahwa kenaikan suku bunga akan sangat penting untuk menurunkan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat. Komentar ini  membuat saham-saham AS berada di jalan tol kenaikan. Daly menyatakan bahwa para pembuat kebijakan harus memindahkan kenaikan tingkat bunga lebih lanjut ke teritori restriktif dengan ekonomi AS masih memiliki banyak momentum, sementara pertumbuhan upah masih sulit untuk menurunkan inflasi.

 

Kamu mau investasi emas?

Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas! 

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!