Risalah Dewan Gubernur The Fed Membebani Harga Emas



Harga emas dunia hari ini, Kamis, 6 Juli 2023 kembali mengalami tekanan. Harga emas di aplikasi Treasury dibuka pada harga Rp965.480 per gram, namun trennya terus menurun. Perdagangan pukul 04:00 WIB merosot ke harga Rp960. 081. Sempat kembali menguat tipis, tapi hingga pukul 09:00 WIB pagi bergerak stagnan di harga 960.722. Dalam hari ini, secara umum harga emas di aplikasi Tresury turun Rp2.766 atau minus 0,28 persen.

Sedangkan harga emas dunia di pasar spot turun 0,5% menjadi USD 1.916,49 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,1% lebih rendah ke level USD 1.927,10 per ons troi.  

Pelemahan harga emas ini memutus tren positif emas yang menguat dalam empat hari beruntun sebelumnya. Harga emas pada penutupan perdagangan kemarin juga menjadi yang terendah sejak 27 Juni 2023 atau sepekan lebih. Level harga US$ 1.916 juga menjadi yang terendah sejak akhir Maret tahun ini.

Penurunan harga emas dunia ini terbebani kenaikan nilai tukar dolar AS dan imbal hasil obligasi AS setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed mengeluarkan risalah rapat FOMC bulan Juni pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. 

Dalam risalah tersebut, mayoritas pejabat The Fed menginginkan kelanjutan kenaikan suku bunga karena inflasi belum mengarah ke kisaran target mereka yakni 2%. Namun, The Fed menginginkan kenaikan suku bunga dengan tingkatan yang lebih rendah. Sebagai catatan, The Fed sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 500 bps menjadi 5-5,25% sejak Maret tahun lalu.

The Fed menjelaskan mereka memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5-5,25% pada Juni lalu untuk menilai dampak kenaikan selama ini. Tertulis dalam risalah tersebut, ekonomi menuju headwind karena kondisi kredit yang ketat, termasuk karena suku bunga yang lebih tinggi.

Risalah tersebut juga menggambarkan jika ada perbedaan di antara anggota The Fed terkait kenaikan suku bunga. Dua dari 18 partisipan menginginkan kenaikan sekali lagi tahun ini. Sebanyak 12 anggota menginginkan kenaikan dua kali lagi atau lebih.

Semua anggota sepakat jika mereka melihat inflasi masih jauh dari harapan The Fed yakni di kisaran 2%. Seperti diketahui, inflasi AS mencapai 4% (year on year/yoy) pada Mei 2023. Dalam risalah tersebut tertulis, partisipan lebih condong kepada kenaikan 25 bps karena pasar tenaga kerja yang masih ketat dan aktivitas ekonomi yang masih kuat. Hanya ada sedikit tanda-tanda yang menandai inflasi bergerak sejalan dengan target Komite. 

Dalam risalah tersebut, the Fed memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

 "Harga emas merosot ke posisi terendah hari ini setelah risalah Fed menunjukkan bahwa jeda pada bulan Juni hanyalah perbedaan pendapat yang paling sedikit dan hampir seluruh komite mengharapkan suku bunga yang lebih tinggi pada akhirnya," kata analis logam mulai independen yang berbasis di New York, Tai Wong.

"Laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dan data soal gaji yang akan keluar sebentar lagi akan berdampak jauh lebih besar, terutama jika lebih lemah dari yang diharapkan.” tambah dia.

Dalam risalah, Dewan Gubernur the Fed setuju untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Juni. Bahkan ketika sebagian besar memperkirakan mereka pada akhirnya perlu memperketat kebijakan lebih lanjut.

Benchmark imbal hasil obligasi 10 tahun AS melonjak mendekati puncak empat bulan setelah rilis. Sementara dolar AS naik 0,3% terhadap para pesaingnya. Dalam survei Fedwatch CME, para pelaku pasar melihat peluang 89% dari kenaikan 25 basis poin dari suku bunga Fed pada pertemuan Juli setelah jeda bulan lalu.

Memburuknya sentimen pasar mendorong permintaan terhadap dolar AS sehingga ikut menekan harga emas.  Memburuknya sentimen pasar juga didorong karena meningkatnya ketegangan antara AS dengan Cina. Beijing mengumumkan bahwa mulai 1 Agustus akan merestriksi ekspor metal yang kritikal bagi industri chip.

Selain itu keprihatinan pasar juga berputar di sekitar melemahnya pertumbuhan sektor jasa lebih daripada yang diperkirakan. S&P Global merilis perkiraan final dari PMI jasa bulan Juni yang kebanyakan mengalami revisi penurunan diantaranya PMI jasa Cina, Australia dan zona Euro.

 

Investasi Emas mulai dari Rp 5.000an

Sobat Treasury, pergerakan harga emas harian seharusnya tak perlu dicemaskan, terutama jika sedang turun, karena jika ditarik sejak awal tahun secara umum tetap ada kenaikkan harga. Hal ini membuat  banyak orang tetap melirik ini sebagai instrumen investasi.karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun. Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. 

Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan.Platform ini sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa mempunyai tabungan emas berjangka dengan bunga s.d 9% p.a melalui fitur Panen Emas, atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini! Dan masih banyak fitur menarik lainnya yang tersedia di Treasury!