Harga Emas Bergerak Hati-hati Awal Pekan Ini di Tengah Rencana Naiknya Suku Bunga



Harga emas dunia awal pekan ini belum menunjukkan tanda-tanda naik. Namun demikian penurunan tak terlalu siginifikan. Mengutip aplikasi Treasury, harga emas hari ini Senin 3 Juli 2023 harga emas dibanderol Rp Rp960.166 per gram pada awal perdagangan. Pukul 06:00 WIB harga emas sempat turun tipis Rp956/060 per gram, lalu naik tipis Rp958.341 (pukul 9:37 WIB). Secara umum harga emas di aplikasi Treasury hari ini turun 0,21 persen (Rp1.997) dari awal perdagangan dibuka. 

Sedangkan harga emas dunia pada perdagangan hari ini, Senin (03/07/2023) di pasar spot terpantau berada di posisi US$ 1.918,42 per troy ons. Harganya turun tipis 0,06%. Padahal harga emas sempat menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (30/06/2023) harga emas ditutup menguat 0,6% ke posisi US$ 1.919,56 per troi ons.  

Harga emas bergerak stagnan sejak pekan lalu setelah testimoni Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS menyebutkan bahwa The Fed tidak ragu untuk mengerek suku bunga jika inflasi belum melandai.

Namun, kenaikan suku bunga sepertinya akan diputuskan secara hati-hati. Namun demikian, emas dunia mengalami penurunan kuartalan pertama dalam tiga tahun terakhir, tertekan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS lebih lanjut. Harganya turun 2,5% pada kuartal ini dan turun dari level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.072 pada Mei yang disebabkan oleh kekhawatiran tentang kesehatan sektor perbankan AS.

Indeks dolar dan imbal hasil Treasury 10 tahun sama-sama ditetapkan untuk naik pada kuartal ini, mengikis daya tarik emas bagi investor yang memegang mata uang lain. Pengeluaran konsumen AS stagnan di bulan Mei, sementara indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang disukai Fed naik pada kecepatan tahun-ke-tahun sebesar 3,8%, berkurang dari kecepatan 4,3% di bulan April.

Harga emas naik setelah data tersebut, karena para pedagang bertaruh Fed sedikit kurang terkunci pada kenaikan suku bunga Juli, memangkas peluangnya menjadi 84% dari hampir 90% sebelumnya. Kenaikan suku bunga mengangkat imbal hasil obligasi dan pada gilirannya meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga Emas Sepekan Terakhir

Awal pekan lalu, Senin 26 Juni 2023, harga emas dunia sempat mengalami kenaikan pada perdagangan Asia pekan ini. Hal ini didorong oleh pelemahan dolar AS yang terjadi, meski masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed. Saat itu harga emas di pasar spot internasional naik 0,3 persen menjadi US$1.926,29 oer ons.

Sementara itu, harga emas berjangka AS juga naik 0,3 persen menjadi US$1.936,1 per ons. Turunnya indeks dolar turun 0,2 persen pada awal pekan ini. hal tersebut membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Namun esok harinya, 27 Juni 2023, harga emas dunia bergerak lesu karena terpengaruh menguatnya Dolar AS yang terdorong oleh gejolak politik di Rusia dan pandangan Hawkish Federal Reserve. Saat oti harga emas di pasar spot internasional bertahan di kisaran US$1.923,94 per ons. Sementara itu emas berjangka AS juga turun di kisaran US$1.933,9 per ons.

Sedangkan harga emas pada perdagangan sesi AS Rabu 28 Juni 2023 makin lesu ke arah $1,910 di sekitar $1,914, setelah sebelumnya sempat rebound ke $1,930. Hal ini dipicu pembacaan ekonomi AS yang kuat. Berbalik turunnya harga emas juga disebabkan karena naiknya yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun ke atas 3.75% setelah keluarnya data makro ekonomi dari AS yang kuat yang membebani harga emas.

Harga emas pada perdagangan Kamis 29 Juni 2023 kembali terpantau melemah 0,23% secara harian menjadi US$ 1.917,85 per troy ons di pasar spot. Penurunan ini melanjutkan trend penurunan setelah pada perdagangan sebelumnya emas di tutup melemah 0,31% di level US$ 1.907,42 per troi ons di pasar spot. Dan pada perdagangan Jumat 30 Juni 2023, harga emas dunia terpantau sempat naik terbatas.

Menunggu Momentum Rebound

The Fed kemungkinan besar akan mengerek suku bunganya pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli mendatang. Selain itu, langkah Bank of England (BoE) yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps di luar dugaan pelaku pasar. Sebelumnya, para analis memprediksi bank sentral Inggris tersebut hanya akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps.

Di sisi lain, European Central Bank (ECB) tetap mempertahankan suku bunganya. Kenaikan suku bunga sebesar 50 bps dijalankan BoE karena inflasi di Inggris Raya relatif lebih tinggi dibanding di Eropa sehingga kenaikan suku bunga diharapkan dapat menahan laju inflasi yang tinggi.

Harga emas dunia diprediksi masuk ke level support berada di US$ 1.900 per ons troi, dan saat harga emas dunia mendekati level US$ 1.850 dapat menjadi momentum pembelian yang tepat. Pasalnya, ada potensi rebound kembali dari level tersebut.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia akan menyentuh US$ 2.000 per ons troi. Faktor pendorongnya berasal dari inflasi Amerika Serikat (AS) yang semakin terkendali dan mendekati target sasaran 2%. Dengan semakin jinaknya inflasi, maka The Fed berpeluang untuk menurunkan suku bunganya yang kemungkinan diikuti oleh bank sentral lainnya.

Hal ini akan membawa dampak positif bagi harga emas. Selain itu, ketegangan yang terus menanas di Timur Tengah serta konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina yang masih berlangsung juga akan menjadi sentimen positif bagi harga emas dunia.

Hal senada diucapkan Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong. Menurutnya harga emas tertekan karena meningkatnya prospek kenaikan suku bunga bank-bank sentral utama dunia, terutama The Fed. Dalam jangka pendek, harga emas kemungkinan dapat mencapai US$ 1.850 per ons troi. "Namun di level psikologis US$ 1.900 juga sudah cukup memberikan support dan buying level yang bagus," kata Lukman.

Meskipun begitu, menurutnya, sentimen ini lebih cenderung bersifat jangka pendek hingga menengah. Alasannya, sikap agresif bank sentral juga bisa memicu perlambatan ekonomi global dan mendukung safe haven emas. Lukman memprediksi, harga emas akan kembali menyentuh level tertinggi mendekati US$ 2.100 per ons troi. Perlambatan ekonomi global, ketidakpastian dari perang Rusia-Ukraina, dan permintaan bank sentral masih akan mendukung harga emas.

Investasi Emas mulai dari Rp 5.000an

Sobat Treasury, pergerakan yang berpeluang rebound adalah momentum untuk segera investasi, karena memang emas adalah logam mulia yang harganya terbukti selalu naik secara umum setiap tahunnya dan pantas dijadikan instrumen investasi yang nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun. Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. 

Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan.Platform ini sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa mempunyai tabungan emas berjangka dengan bunga s.d 9% p.a melalui fitur Panen Emas, atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini! Dan masih banyak fitur menarik lainnya yang tersedia di Treasury!