Harga Emas Melemah Tipis karena `Sepi` Agenda



Harga emas melemah tipis ketika membuka perdagangan minggu ini. Perdagangan emas hari ini diperkirakan cenderung sepi karena ada libur nasional dan tidak penuh dengan agenda data yang penting.

Harga emas dunia di pasar spot melemah 0,11 persen ke US$1.969,10 per ons. Sementara itu, harga emas Treasury bergerak lebih murah 0,27 persen ke Rp971.401 per gram. Begitu pun dengan akhir pekan lalu di mana logam mulia ini mundur 0,12 persen. 

Meskipun sepi agenda, pasar sangat menunggu pidato Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, di depan Komite Layanan Keuangan DPR AS. Pidato itu akan berlangsung pada 21-22 Juni 2023.

Pasar berharap Powell memberikan arahan lebih jelas tentang kebijakan suku bunga Fed ke depannya. Sebab, dia hanya memberikan isyarat bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga dua kali lagi ke depan tanpa disertai besaran dan waktu.

Sekadar informasi, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di level 5 persen – 5,25 persen pada minggu lalu. Ini merupakan yang pertama kalinya Fed mempertahankan suku bunga setelah menaikkannya sebanyak 10 kali sejak Maret 2022.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen, memperkirakan pasar akan lebih bijak saat menafsirkan komentar Powell. Menurut Hansen, harga emas yang rendah bisa dimanfaatkan untuk membeli emas murah. Sebagian pelaku pasar yakin data ekonomi AS tidak cukup jadi dasar pertimbangan untuk menaikkan suku bunga Fed sebanyak dua kali. 

Kini, pasar berekspektasi ada 74 persen peluang suku bunga Fed naik pada Juli 2023. Data tenaga kerja AS justru melemah. Klaim pengangguran mencapai 262 ribu pada minggu yang berakhir pada 10 Juni 2023—lebih tinggi daripada ekspektasi pasar yang mencapai 249 ribu.

Klaim ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2021. Ini menjadi sinyal bahwa ekonomi AS melambat. Ada harapan juga inflasi bisa turun pesat.

Analis Marex, Edward Meir, mengatakan emas masih berupaya untuk menguat. Ada kemungkinan Fed kembali mengerek suku bunga. Kenaikan suku bunga bisa memudarkan pesona emas.

Analis memperkirakan harga emas akan naik secara signifikan setelah bergerak secara sideways selama berminggu-minggu. Menurut pakar logam mulia di Gainesville Coins, Everett Millman, emas akan menguji ulang level US$1.800 atau melesat ke atas US$2 ribu per ons.

Dari luar, Pimpinan European Central Bank (ECB), Christine Lagarde, memperkirakan bank sentral Eropa akan menaikkan suku bunganya kembali pada Juli 2023.

 

 

Investasi Emas Mulai dari Rp5 Ribu 

Bicara soal emas, banyak orang melirik ini sebagai instrumen investasi karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun.

Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury. 

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan. Platform ini sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi pun menggunakan dual verification, yaitu PIN dan password.

Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini.

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa merencanakan keuangan melalui Rencana Emas, bisa mewariskan investasimu ke orang-orang tersayang, sampai menjual sementara emas digital Treasury agar mendapatkan dana cepat.

Gimana? Menarik dan lengkap banget, kan? Yuk download Treasury sekarang!