Harga Emas Rebound setelah Dolar AS dan Imbal Hasil Surat Utang Melemah



Harga emas kembali bangkit setelah dolar AS dan imbal hasil surat hutang pemerintah AS melemah. Pelemahan dua instrumen ini terjadi setah data ekonomi AS menyiratkan ada kelonggaran dari jeda hawkish dari Federal Reserve.

Harga emas Treasury hari ini menanjak dari posisi Rp970.008 per gram ke Rp973.949 per gram. Selama sepekan, harganya naik 0,65 persen dan 1,14 persen selama dua mingguan. Sementara itu, harga emas dunia di pasar spot naik 0,78 persen ke US$1.958,14 per ons setelah mencapai level terendah pada 17 Maret 2023. Kemudian emas berjangka AS menguat 0,1 persen ke US$1.970,7 per ons. 

Berdasarkan data ketenagakerjaan AS, jumlah pengangguran tidak berubah dari posisi 262 ribu minggu lalu. Kemudian, data output industri berkurang 0,2 persen pada Mei 2023. Analis senior Kitco, Jim Wyckoff, mengatakan data-data itu mendorong harga korektif dari gerakan uang yang kuat. Hal ini terlihat dari aksi short covering serta melemahnya dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah. 

Terpantau indeks dolar AS turun 0,8 persen ke level terendah dalam sebulan. Sedangkan imbal hasil surat hutang pemerintah AS terpeleset. Wyckoff mengatakan data itu masih akan dibayangi oleh pertemuan rapat komite Fed. Bank sentral itu diketahui telah menahan kenaikan suku bunga di level 5,00 persen- 5,25 persen. 

Kini pasar melihat ada peluang kenaikan suku bunga pada Juli 2023. Menurut analis StoneX, Rhone O'Connell, ada prospek siklus kenaikan Fed's rate. 

Dalam seminggu, ada beberapa peristiwa penting yang berpengaruh terhadap harga emas. Yang pertama, harga emas diprediksi akan volatil minggu ini jelang pengumuman inflasi dan risalah Fed. 

Pasar pun memprediksi inflasi akan turun dari 4,9 persen pada April 2023 ke 4,1 persen pada Mei 2023. Nyatanya emas justru turun ke level 4 persen pada bulan lalu. Secara bulanan, inflasi AS juga turun dari 0,4 persen pada April 2023 ke 0,1 persen pada Mei 2023. Inflasi inti di luar kelompok yang bergejolak, mencapai 5,3 persen secara year-on-year. Itu merupakan rekor terendah sejak November 2021.

Analis melihat bahwa pasar sudah priced in terhadap suku bunga Fed yang turun. Kalau Fed's rate bertahan, reaksi mereka akan berbeda.  Kemudian, Federal Reserve menahan suku bunga di level 5 persen - 5,25 persen. Tapi, tersirat bahwa ada dua kali. Hal ini terlihat dari target suku bunga Fed yang naik dari 5,1 persen ke 5,6 persen. 

 

Investasi Emas Mulai dari Rp5 Ribu 

Bicara soal emas, banyak orang melirik ini sebagai instrumen investasi karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun. 

Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury.

 Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan. Platform ini sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi pun menggunakan dual verification, yaitu PIN dan password. 

Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini. Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa merencanakan keuangan melalui Rencana Emas, bisa mewariskan investasimu ke orang-orang tersayang, sampai menjual sementara emas digital Treasury agar mendapatkan dana cepat. 

Gimana? Menarik dan lengkap banget, kan? Yuk download Treasury sekarang!