Harga Emas Melemah Karena Ditekan Dolar AS



Harga emas melemah karena mendapatkan tekanan dari dolar AS. Tidak hanya itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS pun juga ikut membebani gerakan logam mulia. 

Harga emas Treasury hari ini melemah 0,77 persen ke Rp985.411 per gram. Dibandingkan dari Jumat akhir pekan lalu, logam mulia ini beringsut 0,79 persen.Sementara itu, harga emas spot turun tipis ke US$2.010,25 per ons. Harga emas Commodity Exchange untuk kontrak Juni 2023, merosot 0,25 persen ke US$2.014,70 per ons.

Dalam tiga hari terakhir hingga saat ini, indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya, menguat dan berada di kisaran 102. Terpantau dolar AS bertengger di level 102,71 saat ini.

Dolar AS yang tinggi menjadikan emas kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya karena menjadi lebih mahal. Imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun pun makin membuat pesona emas redup.

Menurut Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, dolar AS masih menguat terbatas karena masalah pagu hutang. Kondisi ini masih bisa menguntungkan emas. Sekadar informasi, Menteri Keuangan, Janet Yellen, menyebut masih ada ketidakpastian Kementerian Keuangan akan kehabisan cash untuk membayar hutang pemerintah AS. Paling cepat 1 Juni 2023. Selama masa ketidakpastian ekonomi, harga emas cenderung naik. Kemudian, Presiden AS, Joe Biden, akan bertemu dengan pemimpin Kongres, Selasa besok untuk membahas rencana kenaikan plafon pinjaman.

 

Harga Emas Diprediksi di Bawah US$2.050 

Hasil survei mingguan Kitco News menunjukkan emas akan bergerak di bawah US$2.050 per ons. Dari 19 analis Wall Street, ada 42 persen yang berpendapat emas akan bullish, 42 persen bearish, dan 16 persen netral.

Kemudian, dari 662 responden survei online, ada 57 persen menyerukan harga emas naik minggu ini, 24 persen lebih rendah, dan 18 persen netral. Hasil survei juga menunjukkan, secara rata-rata investor ritel memperkirakan emas akan berada di kisaran US$2.046 per ons. Emas berjangka AS pun turun kurang dari 0,5 persen.

 

Menurut Kepala Strategis Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, emas akan bullish dalam waktu dekat karena pasar terus melihat dukungan fundamental yang kuat. Aksi reaktif terhadap short covering dolar AS, bisa menyebabkan logam mulia turun minggu ini.  Hansen menyebut emas tetap dalam tren kenaikan harga kalau bisa mempertahankan support di atas level US$1.950 per ons.

Sementara itu, salah satu direktur lindung nilai komersial di Walsh Trading, Sean Lusk, mengaku bearish dan menyebut akan terjadi koreksi harga dalam waktu dekat. Koreksi ini merupakan hal yang tidak mengejutkan mengingat kenaikan emas dalam enam bulan terakhir.

Secara jangka panjang, Lusk tetap bullish karena ada ketidakpastian ekonomi yang memberikan dukungan yang kuat bagi logam mulia. Pasar, kata dia, berharap Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada akhir tahun ini.

Analis mengatakan emas bisa terus berjuang karena ekspektasi pasar bergeser terkait kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar terus memperkirakan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Bahkan, ketika Federal Reserve mengisyaratkan bahwa mereka tidak siap untuk menurunkan suku bunga karena inflasi tetap tinggi.

 

Investasi Emas Mulai dari Rp5 Ribu

Sobat Treasury, banyak orang melirik emas sebagai instrumen investasi karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun.

Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury.

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang! 

Harga emas melemah karena mendapatkan tekanan dari dolar AS. Tidak hanya itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS pun juga ikut membebani gerakan logam mulia. 

Harga emas Treasury hari ini melemah 0,77 persen ke Rp985.411 per gram. Dibandingkan dari Jumat akhir pekan lalu, logam mulia ini beringsut 0,79 persen.Sementara itu, harga emas spot turun tipis ke US$2.010,25 per ons. Harga emas Commodity Exchange untuk kontrak Juni 2023, merosot 0,25 persen ke US$2.014,70 per ons.

Dalam tiga hari terakhir hingga saat ini, indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya, menguat dan berada di kisaran 102. Terpantau dolar AS bertengger di level 102,71 saat ini.

Dolar AS yang tinggi menjadikan emas kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya karena menjadi lebih mahal. Imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun pun makin membuat pesona emas redup.

Menurut Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, dolar AS masih menguat terbatas karena masalah pagu hutang. Kondisi ini masih bisa menguntungkan emas. Sekadar informasi, Menteri Keuangan, Janet Yellen, menyebut masih ada ketidakpastian Kementerian Keuangan akan kehabisan cash untuk membayar hutang pemerintah AS. Paling cepat 1 Juni 2023. Selama masa ketidakpastian ekonomi, harga emas cenderung naik. Kemudian, Presiden AS, Joe Biden, akan bertemu dengan pemimpin Kongres, Selasa besok untuk membahas rencana kenaikan plafon pinjaman.

 

Harga Emas Diprediksi di Bawah US$2.050 

Hasil survei mingguan Kitco News menunjukkan emas akan bergerak di bawah US$2.050 per ons. Dari 19 analis Wall Street, ada 42 persen yang berpendapat emas akan bullish, 42 persen bearish, dan 16 persen netral.

Kemudian, dari 662 responden survei online, ada 57 persen menyerukan harga emas naik minggu ini, 24 persen lebih rendah, dan 18 persen netral. Hasil survei juga menunjukkan, secara rata-rata investor ritel memperkirakan emas akan berada di kisaran US$2.046 per ons. Emas berjangka AS pun turun kurang dari 0,5 persen.

 

Menurut Kepala Strategis Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, emas akan bullish dalam waktu dekat karena pasar terus melihat dukungan fundamental yang kuat. Aksi reaktif terhadap short covering dolar AS, bisa menyebabkan logam mulia turun minggu ini.  Hansen menyebut emas tetap dalam tren kenaikan harga kalau bisa mempertahankan support di atas level US$1.950 per ons.

Sementara itu, salah satu direktur lindung nilai komersial di Walsh Trading, Sean Lusk, mengaku bearish dan menyebut akan terjadi koreksi harga dalam waktu dekat. Koreksi ini merupakan hal yang tidak mengejutkan mengingat kenaikan emas dalam enam bulan terakhir.

Secara jangka panjang, Lusk tetap bullish karena ada ketidakpastian ekonomi yang memberikan dukungan yang kuat bagi logam mulia. Pasar, kata dia, berharap Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada akhir tahun ini.

Analis mengatakan emas bisa terus berjuang karena ekspektasi pasar bergeser terkait kebijakan moneter Federal Reserve. Pasar terus memperkirakan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Bahkan, ketika Federal Reserve mengisyaratkan bahwa mereka tidak siap untuk menurunkan suku bunga karena inflasi tetap tinggi.

 

Investasi Emas Mulai dari Rp5 Ribu

Sobat Treasury, banyak orang melirik emas sebagai instrumen investasi karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun.

Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury.

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa menumbuhkan asetmu s.d 9% p.a di fitur Panen Emas atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah. Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!