Treasury

Harga emas melemah karena data manufaktur lebih baik daripada perkiraan. Alhasil, dolar AS pun merekah. 

Harga emas beringsut 0,5 persen ke US$1.980,38 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,5 persen ke US$1.988,7 per ons. 

Harga emas Treasury hari ini menguat tipis 0,08 persen ke Rp967.759 per gram. Dibandingkan dengan seminggu yang lalu, logam mulia ini merosot 2,37 persen dan menyentuh titik terendah pada hari Senin 1 Mei 2023 di level Rp966.870 per gram.

Manufaktur AS mencapai level terendah selama tiga tahun pada April 2023 karena pesanan baru sedikit naik dan pasar tenaga kerja pulih. Sementara itu, pengeluaran konstruksi naik lebih daripada yang diharapkan pada Maret 2023 karena didorong oleh investasi di struktur nonperumahan. 

Menurut analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, data yang lebih baik daripada perkiraan itu meruntuhkan pasar logam mulia dan mengerek dolar AS. Indeks dolar AS yang dihargakan greenback, naik 0,5 persen. Kenaikan dolar AS menjadikan emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri. 

Sekadar informasi, pada sesi sebelumnya, emas sempat pulih dan menyentuh level US$2 ribu per ons. Pasar mempertimbangkan kabar bahwa JPMorgan Chase&Co akan membeli mayoritas aset First Republic Bank.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, mengatakan gerakan emas ini akan prematur. Pasar menggunakan kesempatan untuk mencoba ambil posisi dan mendapat keuntungan. 

Pasar pun juga akan menanti hasil rapat komite Federal Reserve. Menurut jadwal, Federal Open Market Committee (FOMC) akan digelar pada 2-3 Mei 2023. Sebagian besar pelaku pasar menginginkan suku bunganya naik 25 basis poin. 

Chief Market Analyst Exinity, Han Tan, mengatakan level dukungan emas ada di kisaran US$1.900 per ons. Pelaku pasar takkan meninggalkan level itu karena berharap Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada 2023. Kalau bank sentral AS itu tidak menaikkan suku bunganya, harga emas akan lompat ke US$2 ribu per ons. 

Tapi, kata Ilya Spivak dari Tastylive, emas akan terbebani kalau Fed menaikkan suku bunganya hingga ke level 4,75 persen-5 persen sejak Maret 2022. 

Investor akan fokus kepada konferensi pers Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, untuk menilai apakah komentarnya akan mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga sebelum akhir tahun. Apalagi, saat ini, ada peluang gejolak perbankan dan ancaman terjadi resesi.

Mereka juga menunggu data ketenagakerjaan AS dari Departemen Tenaga Kerja. Laporan pendapatan perusahaan pun terus bermunculan minggu ini, termasuk Apple. 

Suku bunga yang tinggi akan meredupkan pesona emas karena meningkatkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. 

Bank Sentral Eropa juga akan mengadakan pertemuan beberapa hari lagi. Bank tersebut juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin.

Mau investasi emas mulai dari goceng?

Sobat Treasury, banyak orang melirik emas sebagai instrumen investasi karena logam mulia ini tahan karat dan nilainya aman dari inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun. 

Emas pun terkenal sangat likuid alias mudah banget dicairkan menjadi uang tunai. Kamu bisa mendapati logam ini di mana pun. Nggak perlu repot ke toko, Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi smartphone seperti Treasury.

Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Legalitas dan keamanannya nggak perlu kamu ragukan. 

Platform ini sudah mengantongi izin dari Bappebti dan sistem elektroniknya terdaftar di Kominfo. Transaksi pun menggunakan dual verification, yaitu PIN dan password. 

Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan, lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa merencanakan keuangan melalui Rencana Emas, bisa mewariskan investasimu ke orang-orang tersayang, sampai menjual sementara emas digital Treasury agar mendapatkan dana cepat. 

Gimana? Menarik dan lengkap banget, kan? Yuk download Treasury sekarang!