Harga Emas Menguat saat Investor Menunggu Data PDB Triwulanan



Harga emas menguat setelah imbal hasil surat utang pemerintah AS turun tajam dan mengimbangi tekanan dari dolar AS yang menguat. Di sisi lain, investor sedang menunggu data ekonomi AS yang bisa mempengaruhi sikap Federal Reserve terhadap suku bunga acuannya.

Harga emas Treasury hari ini turun tipis ke Rp990.904 per gram dan sempat bertengger di level tertinggi saat ini di Rp993.662 per gram. Emas spot naik 0,35 persen ke US$1.996,12 per ons. Emas berjangka AS menguat 0,34 persen ke US$2.006,20 per ons.

Dolar AS naik 0,5 persen dan menjadikan emas batangan lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun, merosot tajam.

Laporan kepercayaan konsumen AS yang melemah dan data aktivitas manufaktur yang lesu, memicu kekhawatiran terjadi resesi ekonomi. Data-data tersebut menurunkan taruhan untuk kenaikan suku bunga acuan Fed pada minggu depan.

Pasar kini melihat 73 persen peluang suku bunga Fed naik sebanyak 25 basis poin pada pertemuan 2-3 Mei 2023—turun dari ekspektasi kemarin yang mencapai 91 persen.

Kini, data Produk Domestik Bruto (PDB) AS secara triwulanan masuk ke radar pasar. Menurut jadwal, data itu akan rilis Kamis waktu setempat. Lalu diikuti dengan Indeks Pengeluaran Konsumen Pribadi (Personal Consumption Expenditure Price Index)—indeks yang disukai oleh Federal Reserve.

Kepala Analis Pasar Gainesville Coins, Everett Millman, mengatakan emas tetap menguat jelang rapat komite Fed karena yakin keputusan Fed bisa berdampak baik bagi emas. Millman berujar, Fed bisa saja menaikkan suku bunga lebih tinggi untuk menekan inflasi. Tapi, langkah ini bisa menghambat ekonomi AS untuk terus tumbuh dan bisa berujung kepada resesi ekonomi. Situasi ini bisa menguntungkan emas karena menjadi aset safe haven. Sekadar informasi, sejak Maret tahun lalu, bank sentral AS telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak total 475 basis poin menjadi 4,75 persen – 5 persen. Dia melanjutkan, apa pun keputusan Fed akan menghasilkan beberapa tekanan dan ketidakpastian. Ketidakpastian itu akan menguntungkan emas.

Pasar juga mencermati peringatan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, bahwa kegagalan Kongres untuk menaikkan plafon utang pemerintah akan memicu bencana ekonomi. Kondisi ini bisa membuat suku bunga bisa melesat untuk tahun-tahun berikutnya.

 

Analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan pasar masih khawatir tentang ancaman resesi ekonomi yang sudah di depan mata. Gejolak perbankan memang sudah mereda untuk saat ini. Akan tetapi, gejolak itu bisa timbul kembali.

 

Mengapa emas sering dilirik sebagai aset safe haven? 

Harga logam mulia ini lebih stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya ketika ekonomi sedang memburuk. Bahkan, harganya pun naik setiap tahun. Nggak hanya stabil, instrumen ini juga sangat likuid alias bisa dijual kapan pun sedang butuh. Tidak jarang banyak orang menjadikan emas sebagai dana darurat.

 

Kamu mau investasi emas?

Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. 

Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di BAPPEBTI sehingga legalitas dan keamanannya terjamin.

Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan.

Menarik banget, kan? Yuk investasi Emas di Treasury sekarang!