Harga Emas Turun Saat Pasar Mencari Isyarat Kenaikan Suku Bunga



Harga emas turun saat pasar mencari petunjuk tentang kenaikan suku bunga dan kemungkinan kebijakan moneter yang ketat akan berakhir. Dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS pun menanjak.

Harga emas Treasury hari ini turun 0,02 persen ke Rp984.746 per gram. Emas spot turun 0,4 persen ke US$1.995,8 per ons. Harga emas berjangka AS melemah 0,44 persen ke US$2.007 per ons.

Indeks dolar AS naik 0,6 persen dan menjadikan emas batangan yang dihargakan greenback, lebih mahal. Alhasil, instrumen itu kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Imbal hasil surat utang pemerintah pun menguat ke level tertinggi lebih dari dua minggu. Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan indeks dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS naik bersamaan dengan aksi ambil untung. Ini memberikan tekanan kepada emas. Meskipun demikian, Wyckoff menilai logam mulia itu masih ada tren kenaikan harga. “Saya tidak akan terkejut melihat emas mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa minggu mendatang,” kata dia.

Mata uang Negeri Paman Sam itu menguat juga karena pimpinan Fed, Christopher Waller, menyerukan pengetatan moneter lebih lanjut meskipun inflasi AS mundur dengan baik dari level tertingi selama 40 tahun. Ditambah lagi, data aktivitas pabrik di New York, AS, pada April 2023 meningkat untuk pertama kalinya selama lima bulan. Data tersebut meningkatkan ekspektasi Federal Reserve akan tetap menaikkan suku bunganya pada bulan depan. 

Sekadar informasi, emas turun 2 persen pada akhir pekan lalu karena dolar AS melambung. Penyebabnya adalah saran pejabat Federal Reserve, Christopher Waller, dan pimpinan Fed cabang Atlanta, Raphael Bostic, kepada bank sentral itu tentang kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada bulan depan. Akan tetapi, data ekonomi selama seminggu telah menunjukkan bahwa ekonomi AS yang kehilangan momentum. Ini mengintensifkan taruhan bahwa kenaikan Fed yang berikutnya akan menjadi yang terakhir.

Kemudian, data yang dirilis kemarin menunjukkan kondisi yang beragam. Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York memperlihatkan aktivitas manufaktur di sana naik 35,4 poin menjadi 10,8 pada April 2023. Padahal, ekonom memperkirakan angkanya negatif 15. Lalu, National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market Index (HMI) naik 1 poin ke 45 pada April 2023. Pengembang properti tetap optimistis dan berhati-hati. Supply yang kurang akan mendorong demand rumah baru walaupun suku bunga dan biaya konstruksi mahal. 

Pimpinan Fed, Tom Barkin, juga ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi AS kembali ke target semula, yaitu 2 persen. Dia juga diyakinkan oleh stabilitas di sektor perbankan. FedWatch Tool menunjukkan pasar menghargai peluang 85 persen suku bunga sebanyak 25 basis poin pada Mei. Lalu, diikuti dengan peluang jeda pada Juni 2023.

Analis eksternal di Kinesis Money, Carlo Alberto de Casa, mengatakan harga di US$1.980-US$2 ribu adalah zona dukungan untuk emas batangan.

Investor akan fokus kepada komentar pejabat Fed bahwa minggu ini sebelum mereka memasuki periode blackout mulai 22 April hingga menjelang pertemuan Fed pada 2-3 Mei 2023.

 

Kamu mau investasi emas? 

Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone.

Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di BAPPEBTI sehingga legalitas dan keamanannya terjamin.

Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan.

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!