Harga Emas Tembus US$2 Ribu Jelang Rilis Data Inflasi



Harga emas kembali menembus level US$2 ribu menjelang rilis data inflasi. Sementara itu, dolar AS melemah.

Harga emas Treasury hari ini menguat 0,37 persen ke Rp998.669 per gram. Logam mulia ini bergerak naik setelah menyentuh titik terendah hari ini di Rp993.589 per gram. Sementara itu, emas dunia di pasar spot naik 0,7 persen ke US$2.005,34 per ons. Emas berjangka AS pun ikut menguat 0,8 persen ke US$2.021 per ons.

Melemahnya dolar AS mengimbangi tekanan dari imbal hasil surat utang pemerintah AS yang tinggi. Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang, turun 0,26 persen. Analis senior di OANDA, Edward Moya, berpendapat banyak pelaku pasar yang menanti data inflasi AS. Rencananya, data ini akan rilis pada Rabu waktu setempat. 

Inflasi AS melandai dari 6,4 persen pada Januari 2023 ke 6 persen pada Februari 2023. Lalu, untuk Maret 2023, pasar memperkirakan angkanya akan melambat ke 5,2 persen – 5,4 persen. Sekadar informasi, Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunganya sebanyak 25 basis poin pada pertemuan Mei. Pasar memperkirakan Federal Reserve memotong suku bunga pada akhir tahun ini karena ada resesi ekonomi. 

Menurut Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek, emas kembali naik karena pelaku pasar tidak yakin Federal Reserve akan bersikap hawkish. Pasar, kata dia, tidak terlalu pusing dengan kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Mereka justru mencari kemungkinan bank sentral AS menurunkan suku bunganya pada semester II 2023. Kini, ada 72 persen peluang Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Angkanya naik dari minggu lalu yang menunjukkan peluang 43 persen. Namun, ekspektasi pasar bisa berubah kalau data inflasi tak sesuai dengan keinginan pasar. Inflasi menjadi salah satu pertimbangan Federal Reserve dalam menentukan suku bunganya. Kalau masih “panas”, bank sentral AS itu bisa bersikap hawkish. Harga emas pun bisa terancam turun.

Suku bunga yang tinggi tentu merugikan emas karena meningkatkan biaya peluang memegang instrumen yang tidak memberikan imbal hasil. “Emas menjadi tidak menarik,” kata analis DailyFX, Warren Venketas.

Sementara itu, Kepala Ekonom International Monetary Fund (IMF), Pierre Oliever Gounrichas, mengatakan bank sentral seharusnya tidak berhenti berjuang melawan inflasi karena risiko stabilitas keuangan. Dari luar negara, inflasi China mereda pada Maret 2023. Tercatat Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 0,7 persen secara tahun ke tahun. Angka ini merupakan yang terendah sejak September 2021. IMF juga telah memperingatkan suku bunga global yang tinggi hanya akan sementara. Menurut analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, suku bunga yang rendah akan kembali lagi.

 

Kamu mau investasi emas? 

Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. 

Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di BAPPEBTI dan keamanannya terjamin. 

Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan. 

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di aplikasi Treasury sekarang!