Makin Joss, Harga Emas Tembus Level Tertinggi dalam Setahun



 

Harga emas naik dan mendekati level tertinggi selama setahun. Pelemahan data AS yang memicu ketakutan pasar menjadi tenaga bagi logam mulia itu. 

Tidak hanya itu, pelemahan data juga menjadi “kompor” untuk taruhan pasar bahwa Federal Reserve akan melonggarkan kebijakan suku bunga. Harga emas spot naik US$2.019,99 per ons, mendekati level tertinggi sejak Maret 2022 di US$2.031,89 per ons. Emas berjangka AS tidak berubah di level US$2.036,40 per ons. Harga emas Treasury hari ini melemah 0,52 persen ke Rp1.000.310 per gram setelah sempat berada di level tertinggi di Rp1.007.156. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, harganya melesat 8,55 persen. Logam kuning ini terbang ke US$2 ribu per ons karena data lapangan kerja melemah. Indeks lapangan kerja pun turun dari 49,1 ke 47,9 persen.


Harga Emas Dapat Tenaga Ekstra dari Kebijakan OPEC

Ditambah lagi, ada kebijakan OPEC+ yang akan mengurangi produksi minyak untuk menstabilkan harga. Sekadar informasi, harga minyak dunia melonjak setelah OPEC+ memangkas produksi sebanyak 1,16 juta barel per hari (bph) untuk menjaga harga dan akan berlaku mulai Mei 2023 hingga akhir tahun ini.

Rinciannya, Arab Saudi mengurangi produksi minyak sebanyak 500 ribu, Irak 211 ribu, Uni Emirat Arab 144 ribu, Kuwait 128 ribu, Aljazair 48 ribu, Kazakhstan 78 ribu, dan Oman 40 ribu bph. Belum lagi Rusia juga mengurangi produksi minyak sebanyak 500 ribu bph sebagai “balasan” sanksi Barat terhadap masalah Ukraina. Kebijakan ini menambah keuntungan bagi investor emas. Kebijakan itu akan membuat harga minyak dunia naik. Alhasil, harga bahan bakar dan inflasi pun bisa melonjak.

 

Bisa Bertahan di Atas US$2 Ribu

Analis memperkirakan emas bisa bertahan di atas US$2 ribu karena pasar takut ekonomi tidak akan tumbuh dengan baik. Data gaji swasta AS yang melemah daripada perkiraan juga memperburuk kekhawatiran pasar terhadap efek kenaikan suku bunga Fed yang cepat terhadap pertumbuhan ekonomi. Data nonfarm payroll AS memang naik 238 ribu pada Maret 2023, tapi lebih rendah daripada Februari 2023 yang sebanyak 311 ribu.

Logam mulia batangan juga mendapatkan tenaga tambahan dari dolar AS yang melemah dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang turun. Menurut analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, data-data tersebut menguntungkan emas sebagai aset safe haven. Apalagi, Kepala JP Morgan, Jamie Dimon, dalam sebuah laporan, menyebut bahwa krisis perbankan belum selesai. Permintaan safe haven di tengah gejolak perbankan AS dan Eropa ikut mengatrol emas. Kini, pasar melihat ada 60 persen peluang suku bunga Fed bertahan pada Mei 2023. Jika terjadi, prospek emas akan semakin cerah sebagai instrumen dengan imbal hasil nol dan lindung nilai dari inflasi.

Namun, Kepala Riset Next Generation di Julius Baer, Carsten Menkle, berpendapat bahwa risiko resesi di AS masih bisa dihindari. Bank sentral Selandia Baru pun dikabarkan membuat kebijakan yang mengejutkan pasar, yaitu menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin.

 

Kamu mau investasi emas? 

Kini, Sobat Treasury bisa membelinya dengan cukup mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Treasury menjadi platform yang tepat bagimu untuk investasi emas. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di BAPPEBTI it sehingga legalitas dan keamanannya terjamin. Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan.

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!